Hikmah dibalik Sakit

حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ عَمْرٍو حَدَّثَنَا زُهَيْرُ بْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ حَلْحَلَةَ عَنْ عَطَاءِ بْنِ يَسَارٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ "مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ." رواه البخاري
Dari Abu Hurairah (w. 59 H) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Tidaklah seorang muslim tertimpa keletihan, penyakit, hal yang tidak diinginkan, kesedihan, gangguan (dari orang lain) dan kesusahan (hati) bahkan duri yang melukainya melainkan Allah akan menghapus kesalahan-kesalahannya." HR. Al Bukhari (w. 256 H)


Hikmah dibalik Sakit

Istifadah:

Sebagai makhluk Allah Subhanahu wa ta'ala, sudah sewajarnya kita semua mendapatkan ujian dari sang Khalik, baik ujian yang berupa hal-hal yang kita sukai, agar kita senantiasa bersyukur, maupun berupa hal yang tidak kita sukai, agar kita selalu bersabar. Contohya seperti 'sakit'. Sakit adalah salah satu bentuk ujian yang Allah subhanahu wa ta'ala berikan kepada hambaNya dengan tujuan tertentu, seperti teguran ataupun hal lainnya.

Dalam hadist di atas dijelaskan salah satu hikmah di balik sakit yakni bahwa sakit akan menjadi penghapus kesalahan-kesalahan kita, hal ini tentu saja apabila sakit tersebut dihadapi dengan penuh kesabaran, keikhlasan, berbaik sangka kepada Allah subhanahu wa ta'ala dan bertawakal tanpa meninggalkan usaha untuk mencari kesembuhan.

Semoga kita senantiasa diberi kemampuan untuk berhasil melewati setiap ujian yang Allah berikan. Amiin.

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-Sunnah]

Tidak ada komentar: