Jujur dalam Bertransaksi

حَدَّثَنَا هَنَّادٌ حَدَّثَنَا قَبِيصَةُ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ أَبِي حَمْزَةَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ التَّاجِرُ الصَّدُوقُ الْأَمِينُ مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ رواه الترمذي
Dari Abu Sa'id (w. 74 H) dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Seorang pedagang yang jujur dan dipercaya akan bersama dengan para Nabi, shiddiqun dan para syuhada`." HR. Tirmidzi (w. 279 H)

Jujur dalam Bertransaksi

Istifadah:

Dalam hadist ini, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menunjukkan betapa tingginya derajat seorang pedagang yang jujur di sisi Allah Ta'ala.

Karena untuk menjadi pedagang yang jujur, diperlukan perjuangan yang luar biasa lantaran banyaknya godaan untuk melakukan kecurangan, yang tidak diketahui orang lain.

Secara eksplisit, hadist ini tertuju kepada pedagang sebagai objek utama. Karena tindak kecurangan paling sering terjadi dari pihak pedagang. Namun hal tersebut tidak menutup kemungkinan adanya kecurangan dari pihak pembeli. Sebagai muslim yang baik, kejujuran perlu diamalkan dalam situasi dan kondisi dalam peran apapun.

Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang jujur. Aamiin.

[Lembaga Kajian & Riset Rasionalika Darus-sunnah]

Tidak ada komentar: