Kenapa semua peluru menuju ke Arab Saudi

Setelah Khulafaur Rasyidin dan Bani Umayyah, praktis Ahlussunah wal Jamaah menjadi musuh pemerintah Islam di manapun, maka lenyaplah ia dari peradaban, hanya tersisa kelompok-kelompok kecil.

Hingga Allah menakdirkan, ia kembali dengan dukungan Arab Saudi (KSA), seiring dengan kebangkitan Islam pasca kolonialisme yang sarat dengan takhayul, bid'ah dan khurafat serta kesyirikan.

Jadi, saat itulah aku mengerti kenapa semua peluru, menuju ke sana (Arab Saudi). Apapun warna bentuk dan ukurannya. Bahkan peluru yang biasanya saling berbenturan, demi lawan yang sama, rela bermuka dua dan bermain dua kaki.

Mu'tazilah dan Jahmiyah pernah berjaya, ketika Dinasti Abbasiyah pada era pertama mendukungnya.

Syiah dan Bathiniyah pernah sangat berjaya, ketika Dinasti Abbasiyah ketiga, di bawah kendali Klan Buwaih yang Syiah itu, bersamaan dengan berdirinya Dinasti Fatimiyah, Dinasti Qaramitah, dan Dinasti Hamadaniyah saat itu, dan semuanya Syiah meski berbeda-beda aliran dan kepentingan tertentu.

Kenapa semua peluru menuju ke Arab Saudi

Asy'ariyah berjaya ketika didukung oleh Klan dan Dinasti Seljuk, yang kemudian mengendalikan Dinasti Abbasiyah di era keempat. Selanjutnya setelah mereka, ada Dinasti Ayubiyah, Dinasti Mamluk, dan Dinasti Muwahidin.

Dinasti terakhirnya, Ottoman Empire alias Utsmaniyah, mendukung Sufi ekstrim dan Maturidiah.

Jadi mayoritas sekarang, sisa dan buah beking dinasti-dinasti terakhir, yang melindungi aliran Asy'ari, Maturidi dan Sufi.

Adapun, di beberapa tempat, sekte-sekte kecil masih berjaya, karena beking dari pihak Barat selama era kolonialisme dan era modern.

Syiah di Persia. Druz-Nushairiyah-Ismailiyah di Syam. Tarekat Sufi Kebatinan di semenanjung India, Asia Tengah dan Afrika. Ibadhiyah di Oman. Ahmadiyah di India.

Bahkan kelompok-kelompok Islam revolusioner modern yang "berjihad" melawan kafir Barat, markas mereka di Inggris, sama dengan sekte-sekte tersebut yang memiliki "cabang dan kedutaan" di Inggris Raya.

Kenapa Britania Raya adalah negara kolonial dengan jajahan terbesar?

Karena mereka pintar bermain politik, tak hanya mengandalkan militer belaka. Utamanya, mengandalkan kelompok sempalan untuk melawan arus utama.

Itulah yang juga diimitasi oleh Prancis, negara penjajah terkuat nomer dua.

Keduanya, memelihara sekte-sekte tersebut, semakin sesat semakin disayang, semakin setia dan berbeda dibandingkan kebanyakan semakin dipelihara, difasilitasi dan dimigrasikan ke daerah-daerah jajahan lainnya.

Ekspor, impor, inkubasi, dan pembiakan serta pembesaran ideologi berikut pemeluknya dijalankan. Dan mereka "disekolahkan" agar lebih barat dan menerima barat. Dan untuk melanjutkan agenda imperialisme di era modern, penjajahan tanpa kehadiran senapan.

Penjajahan, dengan tujuan supaya Islam dan pengikutnya tetap berada di kasta kedua atau ketiga, meski belakangan sebagian mereka menerima di kasta pertama, dengan syarat Islam versi penyesuaian bukan Islam versi original.

#حتى_ترجعوا_إلى_دينكم

Via FB Ustadz Muhammad Izzy Masmuin
( Mahasiswa S2 bidang Akidah Universitas Islam Madinah Saudi Arabia )

Tidak ada komentar: