Ringkasan motivasi Syaikh Murtadho Habibi,Lc, Al Hafizh kepada peserta Tahsin

➡Tahsin lah (perbaiki lah bacaan) Alqur'an mulai dari surat yang pendek2 karena lidah kita akan terbiasa yang ringan2 sebelum memulai surat2 yang panjang.

➡Bahkan ketika para hafizh2 qur'an yang belajar di mesjid nabawi itu terlebih dahulu di cek bacaannya adalah Alfatihah nya, bahkan untuk belajar ta'awudz saja bisa berhari2.

➡kemudian apabila kita sudah Tahsin Alqur'an jika lebih dari 10 surat yang dimulai dari surat surat2 pendek di juz 30, itu seharusnya kita sudah bisa membaca 2/3 Alqur'an tanpa di bimbing, yaitu dengan menerapkan kaedah2 yang sudah kita pelajari dalam 10 surat pendek2 di juz 30 tadi.

➡Tajwid yang sebenarnya adalah dengan hafalan, maka dari itu coba lah untuk menghafal ayat2 pendek yang sudah di tahsinkan oleh pembimbing dengan menerapkan kaedah2 yang sudah di pelajari sehingga bacaan kita akan jadi permanen, lalu selanjutnya memurojaah nya di dalam sholat2 sunnah dan jangan di simpan saja hafalannya.

➡Islam adalah agama ilmu, maka Allah menanamkan ilmu ke dalam dada orang2 beriman dengan mempelajari Alqur'an dan menghafalnya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ
Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur`an) maka dia akan memperoleh satu kebaikan dan satu kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang semisalnya. Saya tidak mengatakan (الم) itu satu huruf, akan tetapi (ا) satu huruf dan (ل) satu huruf seta (م) satu huruf”. [HR. At-Tirmidzi, Ad-Darimi dan lainya; dari Abdullah bin Mas`ud Radhiyallahu ‘anhu]

Ringkasan motivasi Syaikh Murtadho Habibi,Lc

➡Mengaji itu adalah kebiasaan, maka di butuhkan kedisiplinan dan keseriusan dalam mempelajarinya maka tidak heran jika yang muda akan kalah dari yang tua, karena sebagian akan d lebihkan dari sebahagian laennya dikarenakan keseriusan dan membiasakan diri.

➡Untuk mendapatkan kelancaran coba rutinkan ngaji 5 (lima) halaman sehari di waktu namun jika sibuk dan tertinggal, maka balas dan kejar kekurangan tadi dengan menambah jumlah halamannya.

tips :

1. Ketika Tahsin kita musti serius dan merespon apa yang di ajarkan oleh pembimbing Tahsin sehingga apa yang sudah di pelajari akan terserap dan itu adalah tujuan jangka pendek.

jika sudah benar maka kemunkinan materi2 yang di sampaikan akan datang bisa lebih baik dan ini tujuan jangka panjang nya.

2. Tajwid itu tidak banyak, maka kita musti menghafal dan memahami tajwid2 yang ada dlm surat2 Alqur'an tersebut.

contoh :

Huruf yang menyebabkan terjadinya Ghunnah / dengung itu hanya 2, yaitu huruf MIM dan NUN atau TANWIN.

MIM :

Mim hanya akan ghunnah / dengung jika menemui 2 huruf yaitu mim dan ba, maka kita simpulkan, sisanya 26 huruf selain itu jika bertemu MIM tidak ghunnah / dengung, jadi huruf mim lebih banyak tidak ghunnah / dengun nya daripada ghunnah /dengung nya, MAKA CUKUP KITA MENGHAFAL YANG GHUNNAH SAJA artinya kita mengambil hukum positifnya.

sedangkan NUN :

tidak akan ghunnah / dengung jika bertemu dengan 8 huruf

(ا ح خ ع غ ه ل ر)
maka selain yang 8 (delapan) huruf di atas jika bertemu NUN atau TANWIN maka di ghunnah kan.

MAKA CUKUP KITA MENGHAFAL YANG TIDAK GHUNNAH SAJA kita mengambil mengambil hukum negatifnya.

➡Maka fahamilah dan yakinilah bahwa Alqur'an itu mudah sehingga kita mampu untuk mempelajarinya

Motto kita dalam mempelajari Alqur'an itu adalah 3M yakni :

1. menyenangkan
2. menenangkan
3. menguntungkan

➡Oleh karena itu, Allah Ta’ala menyifati ‘dzikir dengan membaca Alqur’an yang mulia ini sebagai perniagaan yang mulia dan pasti beruntung dan tidak akan merugi.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ. لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya, orang-orang yang selalu membaca kitab Allah (al-Qur’an), mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka, dengan diam-diam maupun terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi. Agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.” (QS. Faathir: 30).

➡kenapa kita tidak senang, semangat dan sabar untuk berniaga dengan Allah subhanahu wata'ala yang hadiahnya surga..?

➡pahala itu sangatla besar apabila Allah subhanahu wata'ala memberikannya di dunia maka rumah kita takkan muat menampungnya maka di akhirat pahala itu akan di berikan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

{ إِنَّ الدُّنْيَا مَلْعُونَةٌ مَلْعُونٌ مَا فِيهَا إِلَّا ذِكْرُ اللَّهِ وَمَا وَالَاهُ وَعَالِمٌ أَوْ مُتَعَلِّمٌ }
“Dunia itu terlaknat dan segala yang terkandung di dalamnya pun terlaknat, kecuali orang yang berdzikir kepada Allah, yang melakukan ketaatan kepada-Nya, seorang ‘alim atau penuntut ilmu syar’i.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah. Dalam Shohihul Jami’, Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini hasan)

Semoga di kokohkan hati kita semua dalam mempelajari Alqur'an dan istiqomahlah sampai kematian datang.

➡Agama itu ada 3 pondasinya dalam berbuat kebaikan yakni :

1. ilmu.
2. kemudian beramal,
3. lalu istiqomah lah di atas amal tersebut

mintalah selalu hidayah kepada Allah subhanahu wata'ala :

1. hidayah ilmu,
2. hidayah untuk beramal,
3. hidayah untuk istiqomah.

maka kebanyakan dari kita :

1. beragama banyak tidak tau,
2. tau lalu tidak di amalkan ,
3. beramal namun tidak di kokohkan atau istiqomah.

Demikian ringkasan sederhana faedah dari yang beliau hafizhahullah sampaikan di waktu yang mulia ini.

Semoga kita semua bisa mengambil manfaatnya dan mengamalkannya


Ringkasan motivasi Syaikh Murtadho Habibi,Lc kepada peserta Tahsin di mesjid asy syuroo Polresta Pekanbaru.

(Repost From Wa Group)

Tidak ada komentar: