Tauhid Jalan Keselamatan Dunia Akhirat | Ustadz Yazid

USTADZ YAZID BIN ABDUL QADIR JAWAS

Masjid Pondok Mutiara Sidoarjo
Judul Kajian: *“Tauhid Jalan Keselamatan Dunia Akhirat”
08:45 - 10:45و Ahad, 26 Safar 1440 H / 04 November 2018

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم

MUQADIMAH

Dalam tolabul ilmi kita harus sabar untuk mendapatkan ilmu yg bermanfaat.
Seperti para salaf yg selalu sabar untuk selalu menuntut ilmu yg bermanfaat.

Yg harus diperhatikan adalah bahwa tolabul ilmi adalah mahal karena kita harus berjuang dengan bersusah payah untuk mendapatkan ilmu dan juga karena menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim dan jg jalan menuju surga

Dari Shahabat Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim.” Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Majah (no. 224)

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
"Barang siapa yg melangkahkan kakinya untuk menuntut ilmu (alquran dan sunnah sesuai dgn pemahaman para sahabat), maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699)

Tauhid Jalan Keselamatan Dunia Akhirat

Imam ibnu qoyim ketika menjelaskan tentang ilmu dan amal adalah jihad, yaitu ada 4
 
1. Jihad / berjuang / bersungguh2 dalam mendapatkan ilmu yg bermanfaat.

Didalam islam untuk berdakwah wajib berilmu. Qs Al Isra ayat 36

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya."

Menuntut ilmu adalah jihad.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Menuntut ilmu adalah bagian dari jihad di jalan Allah karena agama ini bisa terjaga dengan dua hal yaitu dengan ilmu dan berperang (berjihad) dengan senjata."

Sebuah nasehat dari ulama besar Islam “Imam Syafi’i kepada para penuntut ilmu Yaitu enam bekal yang harus dimiliki para penuntut ilmu agama, agar dapat meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu. Beliau Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata:

أَخِي لَنْ تَنَالَ العِلْمَ إِلاَّ بِسِتَّةٍ سَأُنْبِيْكَ عَنْ تَفْصِيْلِهَا بِبَيَانٍ: ذَكَاءٌ وَحِرْصٌ وَاجْتِهَادٌ وَدِرْهَمٌ وَصُحْبَةُ أُسْتَاذٍ وَطُوْلُ زَمَانٍ
“Wahai saudaraku… ilmu tidak akan diperoleh kecuali dengan enam perkara yang akan saya beritahukan perinciannya: 

(1) kecerdasan (berusaha memahami), 
(2) semangat (kemauan yang keras), 
(3) sungguh-sungguh, 
(4) berkecukupan (adanya bekal: kendaraan, alat tulis, dll), 
(5) bersahabat (belajar) dengan ustadz, 
(6) membutuhkan waktu yang lama (Proses yg panjang untuk belajar).

Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menerima wahyu pun tidak main2 tp sangat bersungguh2 begitupun ketika menyampaikan kebenaran beliau sangat bersemangat sampai matanya memerah
Jâbir bin ‘Abdillâh Radhiyallahu anhuma menceritakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلاَ صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ
"Bila sedang berkhutbah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memerah matanya, suaranya keras dan kemarahan beliau memuncak, seakan-akan beliau sedang memperingatkan pasukan (dari musuh)…" [HR. Muslim]

2. Jihad dalam beramal.

Syarat untuk beramal soleh : Ikhlas & Ittiba’ - IKHLAS ( اَلإِخْلاص )

ejekan, Sebagaimana Para Nabi dan Rasull jg dicela dan disakiti namun mereka bersabar, tetap tegak lurus berjalan walau banyak fitnah berdatangan.

Qs. Al-An’Am : 33-34

قَدْ نَعْلَمُ إِنَّهُ لَيَحْزُنُكَ الَّذِي يَقُولُونَ فَإِنَّهُمْ لا يُكَذِّبُونَكَ وَلَكِنَّ الظَّالِمِينَ بِآيَاتِ اللَّهِ يَجْحَدُونَ (٣٣) وَلَقَدْ كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ (٣٤) 
"Sesungguhnya Kami mengetahui bahwasanya apa yang mereka katakan itu menyedihkan hatimu, (janganlah kamu bersedih hati), karena mereka sebenarnya bukan mendustakan kamu, akan tetapi orang-orang yang zalim itu mengingkari ayat-ayat Allah. Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka[5]. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu."

TAUHID JALAN KESELAMATAN DUNIA AKHIRAT

Dakwah yg paling utama adalah dakwah tauhid yg harus kita ulang2 sampai kita paham
Tegaknya langit dan bumi adalah dengan tauhid, Berkata Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Zaadul Maad dalam muqaddimahnya, diantaranya : 

Laa ilaaha illa llah لاإله الا الله adalah sebuah kalimat yang dengannya tegak langit dan bumi. Dan karenanya diciptakannya semua ciptaan dan dengannya Allah mengutus semua rasul. Dan menurunkan kitab-kitab-Nya , membuat syariat-Nya dan karena-Nyalah di pasang timbangan-timbangan. (Ditegakkannya timbangan hari kiamat dengan tauhid ini)

Yang membedakan mukmin dan kafir adalah tauhid, Para Nabi dan Rasull pun dahulu mendakwahkan tauhid Maka saat ini menyampaikannyasemua da’i harus memulai dengan dakwah tauhid.

Seluruh para nabi dan rasul Salallahu Alaihi Wassalam telah mendakwahkan tauhid kepada ummatnya di setiap kurun (generasi)nya. Sebagaimana firman Allah dlm Qs. An Nahl (16) :36

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
"Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang Rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), "agar beribadah hanya kepada Allah saja (yaitu mentauhidkanNya) dan jauhilah Tagµt", kemudian di antara mereka ada yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula yang tetap dalam kesesatan. Maka berjalanlah kamu di Bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang yang mendustakan (rasul-rasul)."

Dalam ayat yang mulia ini Allah menjelaskan tugas, dasar dakwah, dan inti risalah para Rasull yaitu :

1. Mentauhidkan Allah.
2. Menjauhkan semua perbuatan syirik.

Setiap dakwah yg tidak memulai dan mempokokkan pada 2 hal ini maka dakwah ini menyimpang dari dakwahnya para Nabi dan Rasul.

Kaedah yg pertama :

- Mewujudkan tauhid, menegakan syariat, dan bertaqwa kpd Allah Subhanahuwata’ala.

Kaedah yg kedua :

- Menjauhkan thogut, menjauhkan segala macam bentuk hawa nafsu, meninggalkan semua bidah dan perpecahan yg membawa kpd kesyikrikan, kedzoliman dan kefasikan.

- Mengingatkan manusia tidak mengikuti hawa nafsu dan terpecah belah, Mengajak umat islam bersatu 

Dalam manhaj salaf ini adalah dakwah untuk mempersatukan umat yaitu bersatu diatas kebenaran menurut Alquran dan sunnah menurut pemahaman para sahabat.

Dalam riwayat An Nasa’i,

مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
"Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka” (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)

Tidaklah keluar dari mulut Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam kecuali kebenaran, diawali dari sejarah penulisan dimulai pada awal masa kenabian, awalnya Rasulullah melarang para sahabatnya menulis hadist, seperti riwayat dari Abu Said Al Khudry,

لا تكتبوا عني ومن كتب عني غير القرآن فليمحه
“Janganlah kalian menulis dari ku, dan barangsiapa yang telah menulis dari ku selain al Quran maka hapuslah”. (HR. Muslim).

Namun di akhir hayatnya Rasulullah mengizinkan penulisan hadits seperti yang diriwayatkan, dari Abdulllah bin Amr bin Ash, beliau mengatakan,

كُنْتُ أَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ أَسْمَعُهُ مِنْ رَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم أُرِيدُ حِفْظَهُ ، فَنَهَتْنِي قُرَيْشٌ وَقَالُوا : أَتَكْتُبُ كُلَّ شَيْءٍ تَسْمَعُهُ وَرَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم بَشَرٌ يَتَكَلَّمُ فِي الْغَضَبِ ، وَالرِّضَا ، فَأَمْسَكْتُ عَنِ الْكِتَابِ ، فَذَكَرْتُ ذَلِكَ لِرَسُولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم ، فَأَوْمَأَ بِأُصْبُعِهِ إِلَى فِيهِ ، فَقَالَ : اكْتُبْ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ مَا يَخْرُجُ مِنْهُ إِلاَّ حَقٌّ.
“Dahulu aku menulis semua yang aku dengar dari Rasulullah karena aku ingin menghafalnya. Kemudian orang orang Quraisy melarangku, mereka berkata, “Engkau menulis semua yang kau dengar dari Rasulullah? Dan Rasulullah adalah seorang manusia, kadang berbicara karena marah, kadang berbicara dalam keadaan lapang”. Mulai dari sejak itu akupun tidak menulis lagi, sampai aku bertemu dengan Rasulullah dan mengadukan masalah ini, kemudian beliau bersabda sambil menunjukkan jarinya ke mulutnya, “tulislah! Demi yang jiwaku ada di tanganNya, tidak lah keluar dari mulutku ini kecuali kebenaran”. (HR. Adu Dawud, Ahmad, Al Hakim).

Bagi siapa saja yg menyalahi rasululloh maka akan terkena ancaman dari Allah Azza wa jalla.

Allah berfirman  Qs An Nur ayat 63

‎لَا تَجْعَلُوا دُعَاءَ الرَّسُولِ بَيْنَكُمْ كَدُعَاءِ بَعْضِكُمْ بَعْضًا ۚ قَدْ يَعْلَمُ اللَّهُ الَّذِينَ يَتَسَلَّلُونَ مِنْكُمْ لِوَاذًا ۚ فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٦٣﴾
"Janganlah kamu jadikan panggilan rasul (Muhammad) di antara kamu seperti panggilan sebagian kamu kepada sebagian (yang lain). Sungguh, Allah mengetahui orang-orang yang keluar (secara) sembunyi-sembunyi di antara kamu dengan berlindung (kepada kawannya), maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah rasul-Nya takut akan mendapat cobaan atau ditimpa azab yang pedih."

Ibnu taimiyah berkata, bahwa hati manusia tidak akan baik dan bahagia kecuali hatinya beribadah hanya kpd Allah Subhanahuwata’ala  Tidak ada kesempurnaan kelezatan dan kebahagiaan tanpa tauhid. (Dalam kitabnya majmu fatawa)

Qs AzZariyat ayat 56

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
"Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah) kepada-Ku."

Nabi isa alaihisaalam berdakwah kpd kaumnya agar mereka beribadah kpd Allah Subhanahuwata’ala Nabi isa berkata, Dalam firman Allah Ta’ala:

Qs Ali imran ayat 51 

إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ ﴿٥١﴾
Sesungguhnya Allah itu Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus."

Pentingnya tauhid

Qs As Shofat ayat 35 - 36

‎إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ ﴿٣٥﴾
Sungguh, dahulu apabila dikatakan kepada mereka, "La ilaha illallah" (Tidak ada tuhan selain Allah), mereka menyombongkan diri,
‎وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ ﴿٣٦﴾
dan mereka berkata, "Apakah kami harus meninggalkan sesembahan kami karena seorang penyair gila?"

Maka dari itu dakwah tauhid ini harus terus didakwahkan Seperti dahulu nabi nuh alaihissalam mendakwahkan tauhid sampai 950 tahun.

Rukun lailahailallah yaitu ada 2 :

1 Nafi (Peniadaan). Nafi’ terhadap seluruh sesembahan yang batil, meninggalkan mengingkari semua yg disembah selain Allah. Hati ini mengingkari dan lisan kita jg menyampaikan bahwa setiap kesyikiran adalah sesat.

2. Itsbat (Penetapan) artinya menetapkan ibadah hanya kpd Allah.

Tauhid adalah ilmu yg paling besar, bahwa ilaah yang haq dan ma’bud (sesembahan) dengan haq, adalah Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya.

HR tirmidzi (hadist qudsi)

Allah akan menghapus dosa-dosa orang yang bertauhid.

Dalilnya, yaitu sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sebuah hadits qudsi, dari Anas bin Malik Radhiyallahu anhu, ia berkata: "Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Allah Yang Maha Suci dan Maha Tinggi berfirman:"

…يَا ابْنَ آدَمَ إِنَّكَ لَوْ أَتَيْتَنِي بِقُرَابِ اْلأَرْضِ خَطَايَا ثُمَّ لَقِيْتَنِي لاَ تُشْرِكُ بِي شَيْئاً َلأَتَيْتُكَ بِقُرَابِهَا مَغْفِرَةً.
“…Wahai Bani Adam, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa sepenuh bumi, sedangkan engkau ketika mati tidak menyekutukan Aku sedikit pun juga, pasti Aku akan memberikan kepadamu ampunan sepenuh bumi pula”. (HR at Tirmidzi no. 3540)

Maka kita harus dakwahkan tauhid ini kpd kaum muslimin untuk menyelamatkan mereka dari ancaman Allah jika mereka tdk sempat bertaubat dari dosa kesyirikan sampai diwafatkan oleh Allah Subhanahuwata’ala.

Qs. AnNissa : 48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."

Qs. AzZumar (39) : 65

وَلَقَدْ أُوحِيَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan (Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi."

Orang yg berbuat syirik tidak akan dimasukkan ke dalam surga oleh Allah.

Qs. Al Maidah : 72

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ هُوَ الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ الْمَسِيحُ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ اعْبُدُوا اللَّهَ رَبِّي وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu". Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun."

Dakwah tauhid ini adalah dakwah kasih sayang karena kita mendakwahkan yg haq dalam agama ini, Namun dakwah tauhid ini banyak yg memusuhinya Yg pertama tidak suka dgn dakwah tauhid ini adalah : 

1. Iblis
2. Wali syaiton 

Tidak ada perkara khilaf diantara para ulama dalam hal tauhid.

Apabila terdapat perbedaan pendapat dlm hal agama semua dikembalikan kpd Allah (Al Quran) dan Rasulnya (Sunnah).

Allah Ta’ala berfirman: Qs. AnNisa (4) : 59

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ ۖ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
"Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Kewajiban untuk menegakkan tauhid adalah para Dai, ustad dan tokoh2 agama.

HR Ahmad.

Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam bersabda, "barang siapa yg bertemu dgn Allah tidak menyekutukan Allah, solat yg lima waktu dan puasa ramadhan akan diampunkan dosanya kemudian sahabat bertanya, apakah aku tidak sampaikan kpd mereka, Rasulullah menjawab tidak perlu sampai mereka benar2 mengamalkannya."

Dijelaskan hadist tsb oleh syaikh al albani, seorang muslim tdk berhak mendapatkan ampunan dari Allah kecuali dgn mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik karena Tampak jelas bahwa kesesatan kaum muslimin yg solat bersama kita berpuasa bersama kita tp mereka melakukan perbuatan syirik dgn datang ke kubur2 dan beribadah dan meminta kpd kubur2 itu dan menyembelih kpd selain Allah Azza wa jalla.

Allah menyebutkan tentang orang2 musyrikin dalam firmanNya :

Qs Az zumar ayat 3 

‎أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ ﴿٣﴾؅
"Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), "Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya." Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar."

Diantara kesyirikan yg dilakukan kaum muslimin :

1. Mendatangi kubur2 dan meminta kpd penghuni kubur.

Disaat orang2 yg berbuat syirik, yg meminta kpd selain Allah.

Allah berfirman dalam Qs Fathir ayat 13 - 14

‎يُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَيُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى ۚ ذَٰلِكُمُ اللَّهُ رَبُّكُمْ لَهُ الْمُلْكُ ۚ وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ ﴿١٣﴾
"Dia memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing beredar menurut waktu yang ditentukan. Yang (berbuat) demikian itulah Allah Tuhanmu, milik-Nya-lah segala kerajaan. Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tidak mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari."

‎إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ ۚ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ ﴿١٤﴾
"Jika kamu menyeru mereka, mereka tidak mendengar seruanmu, dan sekiranya mereka mendengar, mereka juga tidak memperkenankan permintaanmu. Dan pada hari Kiamat mereka akan mengingkari kemusyrikanmu dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu seperti yang diberikan oleh (Allah) Yang Mahateliti."

2. Mempercayai dan mendatangi dukun2.

Diriwayatkan dari dari Shofiyah istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah Salallahu Alaihi Wassalam Bersabda:

مَنْ أَتَى عَرَّافًا فَسَأَلَهُ عَنْ شَىْءٍ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ لَيْلَةً
“Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal, maka shalatnya selama 40 hari tidak diterima.” (HR. Muslim no. 2230)

قُلْ لَا يَعْلَمُ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ الْغَيْبَ إِلَّا اللَّهُ
"Katakanlah: “Tidak ada seorangpun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah.” (QS. An Naml: 65).

Dijaman saat ini banyak ustadz yg seperti dukun

3. Mempercayai jimat, benda keramat/pusaka
4. Mempercayai rasi bintang

Syirik merupakan kemaksiatan yg paling besar dan kedzoliman yg paling dzolim dan dosa yg paling besar yg tidak akan diampuni oleh Allah Subhanahuwata’ala jika dia mati dalam keadaan berbuat syirik.

Jika mati dalam keadaan berbuat syirik maka tidak akan diampuni dosanya oleh Allah Subhanahuwata’ala 

Qs. An Nisa (4) : 48

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًا
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar."

Qs. AzZumar (39) : 3

أَلَا لِلَّهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ
"Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar."

Apabila seseorang yg pernah berbuat syirik namun bertaubat sebelum diwafatkan maka Allah ampuni dosanya.

Qs. AzZumar (39) : 53

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Dalam syarah kitab tauhid dijelaskan Barang siapa yg mewujudkan tauhid dia akan masuk surga tanpa hisab.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barangsiapa yang akhir ucapannya adalah ’laa ilaaha illallah’(tiada sesembahan yang hak selain Allah), pasti dia akan masuk surga” (HR. Abu Dawud no. 3116. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).

Kisah nabi ibrahim dalam Alquran : 

Qs An Nahl ayat 120

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ كَانَ أُمَّةً قَانِتًا لِلَّهِ حَنِيفًا وَلَمْ يَكُ مِنَ الْمُشْرِكِينَ
"Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan)."

Nabi ibrahim disebutkan oleh Allah Subhanahuwata’ala Qonitan, Dan beliau termasuk yg tidak pernah berbuat syirik. Teladan yg dicantumkan didalam alquran oleh Allah.

Orang yg masuk surga tanpa hisab

Dalam riwayat Bukhari disebutkan,

هُمْ الَّذِينَ لَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka itu tidak melakukan thiyaroh (beranggapan sial), tidak meminta untuk diruqyah, dan tidak menggunakan kay (pengobatan dengan besi panas), dan hanya kepada Rabb merekalah, mereka bertawakkal.” (HR. Bukhari no. 5752)

Nabi ibrahim mendakwahkan bapak dan kaumnya dengan lemah lembut

Qs Az zukhruf ayat 26 - 28

وَلَقَدْ مَكَّنَّاهُمْ فِيمَا إِنْ مَكَّنَّاكُمْ فِيهِ وَجَعَلْنَا لَهُمْ سَمْعًا وَأَبْصَارًا وَأَفْئِدَةً فَمَا أَغْنَى عَنْهُمْ سَمْعُهُمْ وَلا أَبْصَارُهُمْ وَلا أَفْئِدَتُهُمْ مِنْ شَيْءٍ إِذْ كَانُوا يَجْحَدُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَحَاقَ بِهِمْ مَا كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (26) وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا مَا حَوْلَكُمْ مِنَ الْقُرَى وَصَرَّفْنَا الآيَاتِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (27) فَلَوْلا نَصَرَهُمُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ قُرْبَانًا آلِهَةً بَلْ ضَلُّوا عَنْهُمْ وَذَلِكَ إِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوا يَفْتَرُونَ (28)
"Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan, dan hati; tetapi pendengaran, penglihatan, dan hati mereka itu tidak berguna sedikit pun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokannya. Dan sesungguhnya Kami telah membinasakan negeri-negeri di sekitarmu dan Kami telah mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami berulang-ulang supaya mereka kembali (bertobat). Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka, bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan.

#WallahualamBissawab

سُبْحَانَكَ اللّهُمَّ وَ بِحَمْدِكَ اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ اَسْتَغْفِرُكَ وَ اَتُوْبُ اِلَيْكَ

Penulis Akhi Dion, Ikhwan Jama'ah masjid Al-Muhajirin, Cluster Boston, Puri Surya jaya

Tidak ada komentar: