Teruslah belajar (Mengambil Pelajaran Dari Seekor Semut)

Al-Allaamah Ibnul Utsaimin rahimahullah berkata:

وقد حدثني شيخنا المثابر عبدالرحمن السعدي ـ رحمه الله ـ أنه ذكر عن الكسائي إمام أهل الكوفة في النحو أنه طلب النحو فلم يتمكن،
Syaikh kami yang penyabar Abdurrahman As-Sa'diy rahimahullah mengkabarkan kepada kami:

Mengambil Pelajaran Dari Seekor Semut

Bahwasanya beliau menyebutkan kisah tentang Al-Kisaa'i, seorang imam Ahli Kufah di bidang ilmu nahwu, bahwasanya dulu beliau pernah belajar ilmu nahwu tapi tidak kokoh (tidak berhasil).

وفي يوم من الأيام وجد نملة تحمل طعاماً لها وتصعد به إلى الجدار وكما صعدت سقطت ، ولكنها ثابرت حتى تخلصت من هذه العقبة وصعدت الجدار
Pada suatu hari dia mendapati seekor semut membawa makanannya dan ia membawanya sambil memanjat dinding, dan setiapkali memanjat ia terjatuh, akan tetapi ia terus bersabar sampai ia berhasil melampaui rintangan ini dan berhasil memanjat dinding.

فقال الكسائي: هذه النملة ثابرت حتى وصلت الغاية، فثابر حتى صار إماماً في النحو.
Al-Kisaa'i berkata: "Semut ini terus bersabar hingga bisa mencapai tujuannya."

Maka ia terus bersabar hingga menjadi seorang imam dalam ilmu nahwu.

ولهذا ينبغي لنا أيها الطلبة أن نثابر ولا نيأس ، فإن اليأس معناه سد باب الخير، وينبغي لنا ألا نتشاءم بل نتفاءل وأن نعد أنفسنا خيراً.
Oleh karena itu hendaknya kita wahai para penuntut ilmu selalu bersabar dan jangan berputus asa, karena putus asa itu maknanya menutup pintu kebaikan. Dan sebaiknya kita tidak beranggapan jelek, bahkan kita mesti beranggapan baik dan menjanjikan kepada diri kita kebaikan.

[Kitab Al-Ilmi 62]

pencari ilmu syari

Tidak ada komentar: