MENGAPA HARUS SALAFI (Edisi 1)

‼ Sering kita mendengar pro dan kontra tentang istilah Salafi atau Salafiyah. Tapi seorang muslim yang bijak tidak akan mungkin mau memvonis sesuatu, ini salah atau benar kecuali berlandaskan ilmu dan bukti yang nyata.

Allah ta'ala berfirman:

وَلَا تَقۡفُ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهِۦ عِلۡمٌ‌ۚ إِنَّ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡبَصَرَ وَٱلۡفُؤَادَ كُلُّ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ كَانَ عَنۡهُ مَسۡـُٔولاً۬
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya." (QS. Al-Isra' : 36)

Imam Bukhari rahimahullahu membuat suatu bab dalam shahihnya dengan judul "Ilmu itu sebelum berbicara dan berbuat".

Oleh karena itulah, mari kita pelajari hal-hal berikut ini:

Asal kata "Salaf" dan "Salafi" dalam bahasa arab: Salaf secara bahasa artinya orang yang mendahului kita dengan ilmu, iman, keutamaan dan kebaikan.

Ibnu Mandzur berkata dalam Lisanul arab 9/159: "Salaf adalah orang yang mendahuluimu dari nenek moyang serta kerabatmu yang lebih di atasmu baik dari usia maupun keutamaan. Oleh karenanya, generasi pertama umat ini dari kalangan tabi'in dinamakan salafush shalih."

Makna seperti diatas ini pernah dipakai oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ketika beliau berkata kepada putri beliau Fatimah -radhiyallhu 'anha-:

نِعمَ السَلَفُ أَنَا لَكِ
"Sebaik-baik pendahulu bagimu adalah aku". (HR. Muslim)

Adapun secara istilah, maka salaf yang dimaksud disini adalah para sahabat, tabi'in, tabi'ut tabi'in dan yang mengikuti mereka dengan baik.

Berkata Al-Qalsyaani dalam Tahriirul maqoolah min syarhil risalah: "Salafush shalih adalah generasi pertama yang kokoh keilmuannya, yang mengikuti petunjuk Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam serta yang menjaga sunnah beliau. Allah memilih mereka untuk menemani Nabi-Nya serta untuk menegakkan agama-Nya. Para imam (kaum muslimin) ridha dengan mereka dan mereka telah berjuang di jalan Allah dengan sebenarnya, menyeru umat dan memberi manfaat kepada mereka serta mereka kerahkan jiwa mereka dalam rangka meraih keridhaan Allah.

Allah telah memuji mereka dalam Al-Qur'an:

مُّحَمَّدٌ۬ رَّسُولُ ٱللَّهِ‌ۚ وَٱلَّذِينَ مَعَهُ ۥۤ أَشِدَّآءُ عَلَى ٱلۡكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيۡنَہُمۡ‌ۖ
"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." (QS. Al-Fath : 29)

لِلۡفُقَرَآءِ ٱلۡمُهَـٰجِرِينَ ٱلَّذِينَ أُخۡرِجُواْ مِن دِيَـٰرِهِمۡ وَأَمۡوَٲلِهِمۡ يَبۡتَغُونَ فَضۡلاً۬ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضۡوَٲنً۬ا وَيَنصُرُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥۤ‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ هُمُ ٱلصَّـٰدِقُونَ 
"(Juga) bagi para fuqara yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan (Nya) dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar." (QS. Al-Hasyr : 8).

Di dalam ayat ini Allah menyebutkan orang-orang Muhajirin dan Anshar serta Allah puji para pengikut mereka dan Allah ridha dengan yang datang setelah mereka. Dan Allah mengancam orang-orang yang menyelisihi mereka serta memilih selain jalan mereka dengan adzab.

Allah berfirman:

وَمَن يُشَاقِقِ ٱلرَّسُولَ مِنۢ بَعۡدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ ٱلۡهُدَىٰ وَيَتَّبِعۡ غَيۡرَ سَبِيلِ ٱلۡمُؤۡمِنِينَ نُوَلِّهِۦ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصۡلِهِۦ جَهَنَّمَ‌ۖ وَسَآءَتۡ مَصِيرًا 
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasinya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali. " (QS. An-Nisa' : 115)

MENGAPA HARUS SALAFI (Edisi 1)

Maka wajib mengikuti mereka serta menelusuri jejak mereka dan memohonkan ampun untuk mereka.

Allah berfirman:

وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِنۢ بَعۡدِهِمۡ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغۡفِرۡ لَنَا وَلِإِخۡوَٲنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلۡإِيمَـٰنِ وَلَا تَجۡعَلۡ فِى قُلُوبِنَا غِلاًّ۬ لِّلَّذِينَ ءَامَنُواْ رَبَّنَآ إِنَّكَ رَءُوفٌ۬ رَّحِيمٌ
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: "Ya Tuhan kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang". (QS. Al-Hasyr : 10)

Adapun istilah Salafi atau Salafiyah adalah bentuk penisbatan diri kepada jalan salaf. Jadi arti Salafi itu sendiri adalah orang yang menapaki jejak salaf dan yang mengikuti petunjuk mereka.

Berkata Abdul Karim As-Sam'ani: "Salafi adalah nisbat kepada salaf dan menelusuri jalan mereka." Al-Ansaab 7/104.

Lajnah Daimah (kumpulan ulama besar kerajaan Arab Saudi) mengatakan: "Salafiyah adalah nisbat kepada salaf dan salaf itu adalah para sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam serta para imam petunjuk dari tiga generasi Islam yang pertama yang telah dipuji oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dalam sabda beliau:

خَيرُ النَاسِ قَرنِي ثُمَّ الذِينَ يَلُونَهُم ثُمَّ الذِينَ يَلُونَهُم
"Sebaik-baik generasi adalah generasiku (sahabat) kemudian setelah mereka (tabi'in) kemudian setelah mereka (Tabi'ut tabi'in)." (HR. Bukhari, Muslim dan Ahmad).

Salafiyun jamak dari Salafi yang merupakan nisbat kepada salaf yang artinya orang-orang yang berjalan di atas manhaj salaf dengan mengikuti Al-Qur'an dan As-Sunnah serta berdakwah kepada keduanya dan mengamalkannya, maka mereka itulah yang disebut sebagai Ahlussunnah wal Jama'ah. Al-Lajnah Ad-Daaimah lil Buhust al-Ilmiyah no. 1361.

Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullahu berkata: "Sesungguhnya salaf adalah generasi pertama dan yang mulia dari umat ini. Barangsiapa yang mengikuti jejak mereka dan berjalan di atas metode mereka maka dialah Salafi dan barangsiapa yang menyelisihi mereka maka dia adalah al-khalaf". Lihat ta'liq Syaikh Hamd At-Tuweijiri terhadap kitab Aqidah Hamawiyah hal. 203

Syaikh Shalih bin Abdullah Al-'Abud -hafidzahullahu- berkata: "Yang dimaksud dengan Salafiyah adalah mengikuti jejak salafush shalih dari umat ini yang mereka adalah ahlussunnah wal jama'ah. Maka hal ini berarti ijma' yang bisa dijadikan hujjah/sandaran, karena mereka berada diatas sunnah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam secara lahir maupun batin dan mengikuti jalannya para muhajirin dan anshar serta yang mengikuti mereka dengan baik." Aqidatusy Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab As-Salafiyah hal. 195.

BERSAMBUNG..

Ustadz Abdurrahman Thoyyib Lc. Hafizhahullah ta'ala

Chanel Telegram : http://t.me/Manhaj_salaf1

Tidak ada komentar: