Buang Dulu Air Kotornya, Bersihkan Gelasnya

Seorang anak yang kehausan lalu meminta agar ibunya mau membantunya, dia lalu menyodorkan gelas pada ibunya untuk diisi air untuknya. Namun air tak kunjung dituang, ibunya hanya memandanginya, juga memandangi gelas yang dia sodorkan untuk diisi air baginya.

Air tak kunjung diisi sementara lengannya letih meminta. Ibunya tetap tak bergerak padahal persediaan airnya banyak. Ia merintih, mengemis, meyakinkan ibunya, betapa haus dirinya, namun ibunya tetap bergeming, tetap tiada air yang dituang.

Berdoa ingin terkabul

Dia tahu segelas air takkan menyusahkan ibunya, dia tahu mudah bagi ibunya menuangkan air ke gelasnya, sangat mudah. Sekali lagi dia memohon pada ibunya, airmatanya mulai menetes, namun linangan airmata pun tak menolong, air tetap tak dituang.

Tak tahan lagi, kecewa mengubah harap jadi marah, ia naik pitam, ia maki, ia cela ibunya, "pelit..kikir..tegaan.." deras dari lisannya. Namun tetap tak ada air yang tertuang padanya, ibunya hanya diam saja menerima amarahnya.

Usai melepas semua murka, ibunya berkata lembut padanya, "bagaimana ibu mengisi gelas yang sudah penuh dengan air yang kotor?"

Begitulah cerminan kita tatkala kita meminta dan berdoa pada Allah. Kita meminta, ingin dipenuhi, namun tak menyiapkan gelasnya. Allah pasti mengabulkan doa kita, hanya kita sering tak siap, agar apa yang kita pinta mampu kita terima, kita tak memantaskan diri

Simak sabda Nabi Shallallahu alahi wa salam, Sungguh jika engkau tinggalkan sesuatu karena Allah, Allah akan mengganti yang lebih baik (HR Ahmad)

Kita meminta pada Allah, kita berharap Allah kabulkan doa namun kita enggan tinggalkan yang lama, bagaimana mau diganti yang baru ? Berdoa ingin terkabul, namun maksiat tetap jalan terus. Ibarat meminta air, namun gelas dipenuhi air kotor.

Kita selalu meminta dan berdoa agar Allah membimbing kembali ke jalan yang benar dan menjadi manusia yang lebih baik TAPI kita tidak mau berkorban melepaskan pelukan kita pada kecintaan dunia dan dosa. Bisikan dan godaan musuh besar kita, setan, kita ikuti. Kan konyol.

Buang dulu air kotornya, bersihkan gelasnya, lalu meminta. Tinggalkan dulu maksiatnya, Allah pasti ganti yang lebih baik.

Surah Az-Zumar, Ayat 53 :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Tidak ada komentar: