Buruk Sangka Dosa Tak Terasa | Dauroh Ustadz Syafiq Basalamah

بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Dauroh bersama Ustadz Dr Syafiq Riza Basalamah Lc, MA pada hari Sabtu malam 19 Rabi'ul Akhir 1440 H - 23 Februari 2019 M
waktu Ba'da Magrib -selesai di Masjid Jami' Ad Darda'-Pekanbaru-Riau.

Tema : "Buruk Sangka Dosa Tak Terasa"

▶️ Berbicara tentang sebuah perasaan yang ada di dalam diri yang datangnya tak disangka-sangka atau kita duga-duga. Datangnya kerap melalui bisikan dan rayuan syaitan dan nafsu di dalam diri kita termasuk dalam diri orang-orang yang beriman. Apa arti buruk sangka atau su'uzon itu menurut para ulama diantaranya : "Kita tidak percaya kepada seseorang yang sebenarnya seseorang itu pantas tapi kita tidak mempercayainya."

▶️ Bahkan ada diantara manusia itu berburuk sangka bukan hanya kepada manusia bahkan dia berburuk sangka kepada Allah Azza wa Jalla. Kita sering mendengar orang berucap atau bergumam "kenapa bencana itu turun atau terjadi lagi kepada diriku. Kenapa tidak kepada si Fulan. Si Fulan itu paling banyak dosa dan paling banyak berbuat maksiat yang daripada diriku!" Terkadang kita juga sering mendengar orang berucap :

"kenapa hujan lagi. Atau kok hujan turun lagi ya Allah?" Hal ini seakan kita memprotes atau menilai kalau Allah Ta'ala tidak bisa atau tidak cakap mengatur alam semesta ini. Seakan kita menilai Allah Ta'ala tidak adil karena kita merasa selalu kita yang ditimpa cobaan sedangkan orang lain tidak. Bahkan terkadang ada juga orang yang mencela jika ada angin kencang dan masalah alam lainnya. Bahkan kita kerap merasa sudah sekian lama berdo'a tapi tak kunjung dikabulkan. Sehingga melahirkan Prasangka buruk kepada Allah Ta'ala. Sementara Allah Ta'ala maha penelitian janjinya sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala dalam Qur'an.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌۖ أُجِيبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡيَسۡتَجِيبُواْ لِي وَلۡيُؤۡمِنُواْ بِي لَعَلَّهُمۡ يَرۡشُدُونَ ١٨٦
“Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah-Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kelurusan.” (QS. Al-Baqarah ayat : 186)

ٱدۡعُونِيٓ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ
“Berdoalah kalian kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkan permohonan kalian.” (QS. Al-Ghafir ayat : 60)

▶️ Prasangka seperti ini sesungguhnya dikecam dan tercela di mata Allah Ta'ala. Sebagaimana dijelaskan. Allah Ta'ala dalam QS. Ali 'Imran ayat : 154

ثُمَّ أَنْزَلَ عَلَيْكُمْ مِّنۢ بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشٰى طَآئِفَةً مِّنْكُمْ ۖ وَطَآئِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجٰهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ شَىْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُۥ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِىٓ أَنْفُسِهِمْ مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَىْءٌ مَّا قُتِلْنَا هٰهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنْتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلٰى مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِىَ اللَّهُ مَا فِى صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُورِ
"Kemudian setelah kamu ditimpa kesedihan, Dia menurunkan rasa aman kepadamu (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari kamu, sedangkan segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliah. Mereka berkata, Adakah sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini? Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya segala urusan itu di tangan Allah. Mereka menyembunyikan dalam hatinya apa yang tidak mereka terangkan kepadamu. Mereka berkata, Sekiranya ada sesuatu yang dapat kita perbuat dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini. Katakanlah (Muhammad), Meskipun kamu ada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditetapkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh. Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Dan Allah Maha Mengetahui isi hati." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 154)

▶️ Kenapa Allah Ta'ala kadang kala berbuat kondisi yang mencekam atau kondisi kecemasan? Seperti kondisi di negara kita ini atau kondisi di negara lain? Tujuannya adalah Allah Ta'ala tengah menguji dan melihat siapa yang benar-benar beriman atau siapa yang munafiq. Atau Allah Ta'ala ingin menunjukkan siapa orang yang munafiq diantara kalian. Lantas apa dampak dari berburuk sangka itu? Sebagaimana dijelaskan Allah Ta'ala dalam QS Fusilat ayat : 22-23

وَمَا كُنْتُمْ تَسْتَتِرُونَ أَنْ يَشْهَدَ عَلَيْكُمْ سَمْعُكُمْ وَلَآ أَبْصٰرُكُمْ وَلَا جُلُودُكُمْ وَلٰكِنْ ظَنَنْتُمْ أَنَّ اللَّهَ لَا يَعْلَمُ كَثِيرًا مِّمَّا تَعْمَلُونَ
"Dan kamu tidak dapat bersembunyi dari kesaksian pendengaran, penglihatan, dan kulitmu terhadapmu bahkan kamu mengira Allah tidak mengetahui banyak tentang apa yang kamu lakukan." ( QS. Fussilat 41: Ayat 22)

وَذٰلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِى ظَنَنْتُمْ بِرَبِّكُمْ أَرْدٰىكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ مِّنَ الْخٰسِرِينَ
"Dan itulah dugaanmu yang telah kamu sangkakan terhadap Tuhanmu, (dugaan itu) telah membinasakan kamu, sehingga jadilah kamu termasuk orang yang rugi." (QS. Fussilat 41: Ayat 23)

Buruk Sangka Dosa Tak Terasa

▶️ Janji Allah Ta'ala itu pasti akan dikabulkan dan Allah Ta'ala pernah ingkar janji. Kita sering berburuk sangka kepada Allah Ta'ala ketika sudah sekian lama kita berdo'a dan meminta kepada Allah tapi tak juga kunjung datang atau terkabulkan juga. Jika hal demikian yang kita alami maka berprasangka buruk kepada diri kita sendiri. Maksudnya, sudah sesuai syariat kah apa yang kita amalkan sudah benarkah ketaqwaan kita kepada Allah Ta'ala? 

Jika belum maka perbaikilah dulu keimanan. Dan ketaqwaan kita itu dulu Dangan jangan lagi pernah menanyakan atau berujar "Kenapa belum dikabulkan juga atau kok belum dikabulkan juga." Ingat instrospeksi diri kita keimanan kita dan Allah Ta'ala pasti akan kabulkan apa yang kita minta jika kita sabar dan Istiqomah.

▶️ Sesungguhnya orang yang suka berprasangka buruk atau su'uzon itu terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dan Allah Ta'ala sangat murka dan akan mengazab mereka dengan azab yang buruk. Sebagaimana ditegaskan Allah Ta'ala dalam QS Al-Fath ayat : 6

وَيُعَذِّبَ الْمُنٰفِقِينَ وَالْمُنٰفِقٰتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكٰتِ الظَّآنِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ ۚ عَلَيْهِمْ دَآئِرَةُ السَّوْءِ ۖ وَغَضِبَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَلَعَنَهُمْ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَهَنَّمَ ۖ وَسَآءَتْ مَصِيرًا
"dan Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, dan (juga) orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang berprasangka buruk terhadap Allah. Mereka akan mendapat giliran (azab) yang buruk, dan Allah murka kepada mereka dan mengutuk mereka, serta menyediakan Neraka Jahanam bagi mereka. Dan (Neraka Jahanam) itu seburuk-buruk tempat kembali." (QS. Al-Fath : Ayat 6)

Dampak berburuk sangka kepada Allah Ta'ala :

1. Allah berikan keburukan dan kesengsaraan bahinya
2. Allah laknat mereka atas berburuk sangka twrsebut
3. Allah Ta"ala persiapkan bagi mereka Neraka jahanam dan ini seburuk-buruk tempat kembali.

▶️ Allah Ta'ala melarang keras kita untuk mendekati berprasangka buruk atau suka berprasangka buruk dan suka mencari-cari kesalahan orang lain atau saudaramu sendiri. Sebagaimana ditegaskan Allah Ta'ala dalam QS Al-Hujurot ayat : 12

يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ
"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa, dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain, dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat : Ayat 12)

Nabi shalallaahu 'alaihi wa sallam mengatakan berprasangka itu adalah : perkataan yang paling dusta di dalam hati kita.

▶️ Sebenarnya prasangka itu ada beberapa macam. Ada prasangka yang dianjurkan- Adan prasangka yang wajib tapi kebanyakan prasangka itu berdosa. Prasangka itu biasanya diawali dengan memata-matai atau mencurigai. Kemudian mencari-cari kesalahan orang yang kita prasangka itu. Dan ketika prasangka itu benar lalu kita menceritakannya maka jatuhlah dia kepada ghibah (memakan bangkai saudaranya sendiri).

▶️ Macam-macam prasangka buruk meliputi prasangka yang tidak berdasar atau tak berdalil dengan dalil yang sahih. Bagian dari prasangka buruk adalah :

Prasangka buruk atau su'uzon yang haram meliputi : berprasangka buruk kepada Allah Ta'ala dan berburuk sangka kepada sesama manusia.

Prasangka yang boleh. Ini meliputi berburuk sangka kepada orang yang secara lahiriah hanya tidak baik.

Berprasangka yang dianjurkan meliputi : berprasangka antara kita dengan orang yang tidak suka sama dengan kita. Ini maksudnya agar kita tidak santai dan tetap waspada orang yang tidak suka dengan kita dan berusaha melakukan kejahatan.

Berprasangka yang wajib meliputi : berprasangka terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan keperluan syariah atau hal-hal yang berkaitan dengan agama atau maslahat agama.

Dampak buruk dari Prasangka buruk itu diantaranya adalah :

1. Su'uzon itu akan menimbulnya kesyirikan. Salah satu penyebab terjadinya kesyirikan dan menafikan sifat-sifat Allah Ta'ala karena su'uzon atau berpranska buruk kepada Allah Ta'ala. Ini bentuk pelecehan terhadap kabesaran Allah Ta'ala dengan sifat-sifatnya.

2. Su'uzon akan menurunkan laknat dan murkanya Allah Ta'ala kepada orang bersu'uzon tersebut.

3. Su'uzon itu akan melahirkan ahklak-ahklak (munafiq, kikir, ghibah, penakut dan lainnya) yang buruk. Hampir semua sifat buruk yang lahir dan ada di dalam diri kita berawal dari su'uzon tersebut.

4. Su'uzon itu menyebabkan amalan seseorang itu menjadi hancur dan buruk. Orang uang beriman itu senantiasa berbaik sangka kepada Allah Ta'ala maka amalannya menjadi baik. Sedangkan orang kafir dan munafiq selalu berprasangka buruk kepada Allah Ta'ala maka amalan mereka tidak diterima dan tidak ada kebaikan dan nilainya.

5. Su'uzon akan menimbulkan dengki dan iri hati dalam hati seseorang.

6. Su'uzon menyebabkan seseorang itu suka mencari cari kesalahan orang lain.

7. Su'uzonn itu menjadi perpecahan dan persilihan dalam rumah tangga. Kecumburuan yang tanpa alasan. Seorang isteri yang suka curiga dan cemburu buta bahkan suka membuka atau membongkar-bongkar isi hp suaminya karena mencurigai kalau suaminya berpoligami. Padahal poligami itu halal lantas bagaimana jika su'uzon terhadap yang haram yang sebenarnya tidak dilakukan oleh suami atau istrinya. Jika jelas dan ada buktinya sang suami bermaksiat ini bisa dibenarkan kita berprasangka.

8. Su'uzon itu menyebabkan kita tak pernah percaya kepada orang lain. Selalu memata-matai dan mencurigai saudaranya sendiri.

9. Su'uzon merupakan perangkap syaitan dan masuk dalam perangkap dosa besar.

10. Su'uzon penyebab terbesar orang menjadi sakit hati kepada orang lain.

Untuk itu senantiasa lah kita menghindari su'uzon dan berusahalah tuk senantiasa usnuzon terutama usnuzon kepada Allah Ta'ala.

Alhamdulillaah duaroh selesai. Semoga bermanfaat dan berfaedah

artikel republish, penulis tidak diketahui namanya, semoga jadi amal jariah. amin

Tidak ada komentar: