MENUTUP PINTU GHIBAH

Bismillah was shalatu was salamu 'ala Rasulillah wa ba'du.

Diantara akhlak Salaf adalah mereka menutup pintu ghibah rapat-rapat dari majelis-majelis mereka agar tidak menjadi majelis ajang berbuat dosa. Karena sangat mungkin amalan-amalan sholeh mereka tidak diterima karena sebuah ghibah pada hari kiamat.

Sebagian dari mereka memperbanyak amal shaleh agar menjadi amal yang bermanfaat pada hari kiamat yang bisa diberikan kepada orang yang menuntutnya karena terkurangi harta dan harga dirinya.

MENUTUP PINTU GHIBAH

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًا ۗ اَ يُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ
"Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Penerima Tobat, Maha Penyayang." [QS. Al-Hujurat 49: Ayat 12]

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَتَدْرُونَ مَا الْغِيبَةُ قَالُوا اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ قِيلَ أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِي أَخِي مَا أَقُولُ قَالَ إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ بَهَتَّهُ
"Tahukah kalian apa itu ghibah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda, "Yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka." Lalu ditanyakan kepada beliau, "Lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana yang saya ungkapkan?" Maka beliau bersabda, "Apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-ghibahinya. Dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya (berbuat buhtan)." [HR. Muslim]

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata: "Bicarakanlah saudaramu jika engkau bersembunyi darinya, sebagaimana halnya engkau suka dibicarakan saudaramu ketika dia bersembunyi darimu."

Malik bin Dinar berkata: "Cukuplah seseorang telah berdosa karena ia tidak shalih ketika ia duduk di suatu mejelis lalu memperbincangkan harga diri orang-orang shalih."

Muhammad bin Sirin rahimahullah berkata: "Di antara ghibah yang diharamkan yang tidak disadari oleh banyak orang yaitu perkataan mereka bahwa fulan lebih mengerti dari fulan, kemudian orang yang tidak memiliki kelebihan tersinggung dengan hal ini. Sebagaimana diketahui bahwa batasan ghibah yaitu seseorang yang membicarakan apa yang dibenci saudaranya."

Jauhilah masalah ini wahai saudaraku. Lihatlah dirimu, sudahkah engkau bebas dari hal ini? Maka bersyukurlah kepada Allah Ta'ala jika engkau selamat dari perbuatan ini. Dan bila engkau menghibah, maka beristighfarlah kepada Allah Ta'ala.

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Referensi: Kitab "Beginilah Akhlak Salaf." Karya Ahmad Farid dengan sedikit penambahan.

Disusun: Akhukum Fillah Abu Muhammad Royhan
sumber: http://kontakk.com/@permatasunnah

Tidak ada komentar: