Beramal bukan karena Allah Ta'ala, melainkan dengan tujuan dunia serta mencari perhatian manusia.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "(Syirik ashgor adalah) riya'. Allah Ta'ala berkata pada mereka yang berbuat riya' pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: "Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya' di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?" (HR. Ahmad, 5/429, Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Berhati-hatilah dari hal-hal yang akan merusak amalanmu karena yang akan merusak amalanmu adalah riya' dan jika bukan riya' maka kagum kepada diri sendiri yang akan merusak hingga digambarkan dalam benakmu bahwa engkau lebih utama dari saudaramu." (Hilyatul Auliya', 6/381)
Imam Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
"Berhati-hatilah janganlah kamu menjadi orang yang riya' namun kamu tidak menyadarinya; kamu berpura-pura sehingga orang-orang mengenalmu dan berkata, 'Dia adalah lelaki shalih', lalu mereka memuliakanmu, memenuhi kebutuhan hidupmu dan meluaskan tempat untukmu dalam majelis. Sungguh mereka hanya mengenalmu dengan bantuan Allah. Kalau tidak niscaya kamu akan nampak hina dalam pandangan mereka." (Shifat ash-Shafwah, II/240)
Allah Ta'ala berfirman yang artinya:
"Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya, orang-orang yang berbuat riya' dan enggan (menolong dengan) barang yang berguna." (QS. Al-Ma'un : 4-7)
Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
Dari Mahmud bin Labid, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor." Para sahabat bertanya, "Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?" Beliau bersabda, "(Syirik ashgor adalah) riya'. Allah Ta'ala berkata pada mereka yang berbuat riya' pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: "Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya' di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?" (HR. Ahmad, 5/429, Syaikh Syu'aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
Imam Sufyan ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Berhati-hatilah dari hal-hal yang akan merusak amalanmu karena yang akan merusak amalanmu adalah riya' dan jika bukan riya' maka kagum kepada diri sendiri yang akan merusak hingga digambarkan dalam benakmu bahwa engkau lebih utama dari saudaramu." (Hilyatul Auliya', 6/381)
Imam Al-Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata:
"Berhati-hatilah janganlah kamu menjadi orang yang riya' namun kamu tidak menyadarinya; kamu berpura-pura sehingga orang-orang mengenalmu dan berkata, 'Dia adalah lelaki shalih', lalu mereka memuliakanmu, memenuhi kebutuhan hidupmu dan meluaskan tempat untukmu dalam majelis. Sungguh mereka hanya mengenalmu dengan bantuan Allah. Kalau tidak niscaya kamu akan nampak hina dalam pandangan mereka." (Shifat ash-Shafwah, II/240)
Tidak ada komentar: