Bisa jadi: Nikmat bagi anda, siksa bagi dia (begitu sebaliknya)

Sobat !

Ketahuilah, sejatinya rasa nikmat dan siksa di dunia ini sering kali bersifat semu. Betapa banyak urusan yang menurut anda terasa begitu nikmat dan menyenangkan, namun bagi banyak orang hal yang sama terasa menyiksa dan menyakitkan.

Membuang sampah sembarangan, di aliran sungai, di jalan, dan dimanapun anda mau, memang bagi anda terasa nyaman alias memudahkan. Namun bagi banyak orang perbuatan anda ini tentu menyedihkan dan sering kali mendatangkan petaka.

Nikmat bagi anda, siksa bagi dia

Parkir kendaraan sembarangan, memang memudahkan anda namun sering kali menyengsarakan banyak orang.

Bertutur kata sesuka hati anda memang ringan dan sering kali terasa menyenangkan, namun sesering itu pula ucapan anda menyakitkan perasaan orang.

Walau anda merasa bahagia dan senang dengan perbuatan di atas, namun ketahuilah cepat atau lambat dan pada gilirannya nasib malang serupa pasti menimpa anda.

Karena itu, berpikirlah dan timbanglah setiap ucapan dan perbuatan anda. Tidak semua yang anda senang lantas boleh anda lakukan, namun pikirkanlah agar tindakan dan ucapan anda itu juga dapat menyenangkan setiap orang yang mengetahui atau merasakannya.

Kepekaan anda terhadap efek dari setiap ucapan dan perbuatan anda adalah cermin dari iman anda. Rosulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ “
“Tidaklah engkau dinyatakan sempurna imanmu hingga engkau memperlakukan saudaramu sebagaimana engkau memperlakukan dirimu sendiri.” ( Muttafaqun alaih).

Ustadz DR. Muhammad Arifin Badri MA, حفظه الله تعالى
repost from fanpage ustadz Muhammad Arifin Badri

Tidak ada komentar: