Ketahuilah kebahagiaan itu dekat

Mencoba selalu mengingat nasehat Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah ketika kita termotivasi untuk mengejar yang namanya bahagia, beliau mengatakan dalam sebuah kajian, " Sebongkah emas tidak ada artinya apa-apa, bahkan tidak berarti apa-apa bagi seseorang dalam keadaan tertentu, yakni ketika seseorang sedang berjalan disebuah Padang pasir yang sangat luas sementara bekalnya tidak tersisa sedikitpun, terutama air, dia dalam keadaan kehausan luar biasa, dalam keadaan demikian tentunya yang paling membahagiakan baginya ada segelas air guna menutup rasa hausnya. 

Ketahuilah kebahagiaan itu dekat

Disaat seperti itu jika dia diberi sebongkah emas mungkin akan dia buang dan tinggalkan karena dia tidak membutuhkan emas saat itu."

Memang benar konteks bahagia hanya berkaitan dengan keadaan tertentu bagi seseorang, kadangkala ada orang berusaha keras meraih kebahagiaan yang diidamkannya padahal sebenarnya itu fatamorgana saja.

Dan kebahagiaan hakiki adalah ketika seseorang mengingat Allah Ta'ala, dan itu tidak jauh dan tidak rumit, cukup dengan dzikir dan memahami hakekat asma Allah Ta'ala yang kita lafadzkan, waalahua'lam.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (Qs. ar-Ra’du: 28)

Oleh Siswo Kusyudhanto

Tidak ada komentar: