Tips belajar Ilmu Syari Bagi yang tidak Kuliah dan tidak Mondok

Tips belajar Ilmu Syari

Jika kita baca sejarah para ulama, hampir semua mereka terlahir dari madrasah masjid. Belajar dengan tempat ala kadarnya dengan syaikh yang ada di Masjid.

Artinya jika seorang belum diberikan kesempatan oleh Allah untuk kuliah atau menuntut ilmu di markaz, bukan menjadikan penghalang baginya untuk tidak sungguh-sungguh dalam belajar, tidak mencatat dan menghafal Faidah.

Jika kita telaten mencatat faidah yang didapat saat kajian lalu dihafal, dengan berlalunya hari dan tahun maka ilmu kita bagaikan gunung.

 Mungkin cara ini bermanfaat untuk mereka yang yang belajar non Markaz dan Universitas:

1. Rajin mendatangi Ustadz yang mengkaji kitab. Misal, mengkaji kitab Ushul stalastah/Umdatul Ahkam/Bulughul Maram dll hingga selesai.

2. Mendownload rekaman kajian asatidzah yang membahas kitab. Seperti kitab Nahwu, Aqidah, Fiqih, adab dll.

3. Setiap hari cukup mendengarkan 2 mata pelajaran yang telah di download. Cukup dua pelajaran jangan lebih.

4. Dengarkan setiap satu pelajaran dengan durasi paling lama 30 menit, namun DENGAN FOKUS jangan disambi nonton TV/telepon dll.

5. Catat Faidah kedalam buku tulis dari kajian kitab melalui rekaman yang kita dengar.

6. Ulang kembali di malam hari pelajaran yang telah dicatat, dengan dihafal dalilnya. Tanpa harus mendengarkan rekaman.

7. Jika 2 kitab tersebut telah selesai, download lagi rekaman kajian kitab lain yang kita suka.

8. Lakukan hal tersebut rutin setiap hari, keculi hari kamis dan jum'at. Khusus untuk rehat.

9.
Ikhlaskan niat dan semangat mendatangi majelis ilmu secara rutin, serta bertanya kepada asatidzah jika ada masalah yang tidak diketahui.

10. Rajin-rajin membaca buku karya ulama.

Jika seseorang istiqomah melakukan seperti itu, ia bisa menjadi seorang yang berilmu dengan berjalannya tahun. Meski belajar metode kalong.

Zaman ini majlis ilmu sangat banyak di Indonesia, mulai dari kursus b.arab, belajar aqidah, fiqih dll. Semangat menuntut ilmu...

Mu'tamar bin sulaiman berkata : Ayahku pernah mengirim surat saat aku berada di Kufah:

يا يبي..اشتر الورق واكتب الحديث,فان العلم يبقی والدنانير تذهب
Wahai anakku, belilah kertas dan tulislah hadist. Karena sesungguhnya ilmu itu kekal dan dinar akan habis. [ Jaami', Abdil Bar ]
_______
Maktabah Daarul Hadist-Yaman

Abu Naayif Iqbal

Tidak ada komentar: