PSI Menolak Poligami, Jubir BPN angkat Bicara

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyatakan penolakan terhadap poligami secara terbuka dan terang-terangan. Caleg PSI untuk DPR RI Dapil DKI Jakarta I Rian Ernest mengklaim penolakan itu untuk menyuarakan aspirasi kaum perempuan.

“PSI ingin menyuarakan aspirasi dari kaum perempuan yang memang merasa tidak nyaman untuk menjadi posisi istri muda atau istri kedua. Partai politik semua kan nggak ada yang berani, kami sebagai partai baru yang tidak memiliki beban apapun, kami suarakan aspirasi itu,” ujarnya usai diskusi ‘Siapa Tersengat Debat Ke-Empat’, di Resto Ajag Ijig, Jalan Ir H Juanda, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (28/03/2019)

PSI Menolak Poligami

Rian mengklaim, masalah poligami menurut survei dalam negeri maupun luar negeri bahkan dari Uni Emirat Arab menunjukkan pada akhirnya merugikan perempuan.

“Mengalami tekanan emosional, mengalami rasa cemburu, ini simple lah. Saya pikir tidak perlu riset ilmiah untuk mengatakan konsekuensi dari poligami,” sambungnya.

Bertolak belakang dengan PSI, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menjelaskan bahwa poligami telah diatur dalam ajaran Islam. Dia menegaskan tindakan PSI tidak etis karena menghina salah satu syariat Islam.

“Sekali lagi kalau PSI bilang poligami itu tidak pantas, berarti PSI menghina nabi Muhammad. Nabi Muhammad itu pelaku poligami. Sahabat-sahabat banyak yang melakukan poligami, emang ada salah apa poligami?” ungkap Andre saat ditemui Kiblat.net secara terpisah.

Andre memaparkan, poligami merupakan ajaran agama Islam yang diperbolehkan dengan syarat pelaku poligami mampu adil terhadap istrinya. Jika PSI melarang poligami hal tersebut sama saja dengan menistakan Nabi Muhammad. Menurutnya menghilangkan ajaran poligami sama saja dengan membiarkan panti pijat dan prostitusi tumbuh menjamur di mana-mana.

“Sekali lagi PSI saran saya jangan melakukan penistaan terhadap nabi Muhammad, karena menuduh poligami itu tidak sehat atau menjelek-jelekkan poligami itu tidak etis. Sekali lagi poligami adalah ajaran agama Islam yang diperbolehkan oleh agama karena ada syarat dan ketentuan dalam poligami, harus adil,” jelasnya.

Andre mengatakan, jika PSI ingin mempermasalahkan poligami, maka yang seharusnya diserang adalah pelaku poligami yang tidak bisa berbuat adil maupun tidak sesuai aturan agama. Bukan dengan menyerang poligaminya.

“Jadi jangan menyerang poligaminya, jangan mengharamkan apa yang dihalalkan. Tapi silahkan mempermasalahkan kalau pelaku poligami tidak adil, tidak sesuai dengan aturan agama, itu baru diserang, boleh dikritik,” ujarnya

“Pernyataan Grace dan PSI itu sudah keterlaluan, saya sebagai ummat Muslim merasa tersinggung, itu penistaan terhadap ajaran agama dan nabi saya itu!” tandasnya. (kiblat.net)

Tidak ada komentar: