Al Jubeir : Iran terus menyerang dan meneror kerajaan arab saudi

kapal tanker minyak

Arab Saudi tidak ingin perang dengan Iran tetapi akan menanggapi dengan kekuatan penuh jika Iran memutuskan untuk memulai. Hal itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al Jubeir saat memberikan konferensi pers terkait serangan terhadap dua kapal tanker minyak Saudi di lepas pantai UEA pekan lalu.

“Kami tidak ingin perang dengan cara apa pun, tetapi pada saat yang sama kami tidak akan membiarkan Iran untuk melanjutkan kebijakan bermusuhan terhadap kerajaan. Kami menginginkan perdamaian dan stabilitas,” kata Al Jubeir, seperti dilansir dari Saudi Gazette, Ahad, (19/5/2019).

“Kami akan melakukan apa yang bisa untuk mencegah perang ini dan pada saat yang sama kami menegaskan kembali bahwa jika pihak lain memilih perang, kerajaan akan merespon dengan semua kekuatan dan tekad,” tegas Al Jubeir.

Al-Jubeir mengungkapkan serangkaian serangan teror yan dilancarkan terhadap kerajaan oleh Iran selama beberapa dekade terakhir. “Pemerintah Iran tidak menginginkan stabilitas atau keamanan di kawasan ini, lihat bagaimana pemberontak Houthi Yaman, yang didukung oleh Iran, telah meluncurkan lebih dari 200 rudal ke Arab Saudi selama beberapa tahun terakhir,” kata Al Jubeir.

“Bola sekarang berada di pengadilan Iran dan terserah Iran untuk menentukan nasibnya nanti,” ujar Al-Jubeir.

Al Jubeir menyebut milisi Houthi berada di balik serangan pesawat tak berawak terhadap instalasi minyak Saudi pekan lalu, di mana pesawat itu dipasok oleh Iran. Sementara itu, Uni Emirat Arab dan negara-negara lain masih melakukan penyelidikan atas serangan tersebut. (DH/MTD)

Sumber : Saudi Gazette | Redaktur : Hermanto Deli
artikel muslimtrend.com

Tidak ada komentar: