Ayo Mudik Dengan Benar Dan Tenang!

Ayo Mudik Dengan Benar Dan Tenang!


Allah berfirman:

وَلَـقَدْ ذَرَأْنَا لِجَـهَنَّمَ كَثِيْرًا مِّنَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوْبٌ لَّا يَفْقَهُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لَّا يُبْصِرُوْنَ بِهَا ۖ وَلَهُمْ اٰذَانٌ لَّا يَسْمَعُوْنَ بِهَا ۗ اُولٰٓئِكَ كَالْاَنْعَامِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ ۗ اُولٰٓئِكَ هُمُ الْغٰفِلُوْنَ
Dan sungguh, akan Kami isi Neraka Jahannam, banyak dari kalangan Jin dan Manusia.

Mereka memiliki hati (jantung), tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah), dan mereka memiliki mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengarkan (ayat-ayat Allah). Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi! Mereka itulah orang-orang yang lengah! (QS. Al-A'raf 7: Ayat 179)

Bahkan Hewan pun, tahu diri, paham, bahwa ada yang menciptakan mereka. Ada pemelihara mereka. Ada Tuan mereka. Tak ada hewan yang sudi menyalahi kodratnya, mereka hidup sesuai garis perintahNya. Mereka tunduk.

Manusia, dan Jin, yang dilebihkanNya dengan beberapa potensi daya kehidupan daripada Hewan, ada yang memilih untuk menjadi durhaka, kafir. Tersesat. Bahkan sampai melawanNya! Menyalahi hukumNya. Dengan segala daya pemikirannya, daya hawa nafsunya, dll., yang dikaruniakanNya.

Jika mereka tidak mau mencari tahu - sementara potensi untuk mencari tahu itu ada pada diri mereka - jika mereka tak bertaubat, maka kelak, saat mereka menjumpai Tuhannya, mereka akan amat sangat menyesal!

Mereka berharap tidak pernah diciptakan!

Atau diciptakan sebagai tanah saja!

يَوْمَئِذٍ يَّوَدُّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَعَصَوُا الرَّسُوْلَ لَوْ تُسَوّٰى بِهِمُ الْاَرْضُ ۗ وَلَا يَكْتُمُوْنَ اللّٰهَ حَدِيْـثًا
Pada hari itu, orang yang kafir, dan orang yang mendurhakai Rosul (Muhammad), berharap sekiranya mereka diratakan dengan tanah (diciptakan sebagai tanah, dikubur atau hancur luluh menjadi tanah), padahal mereka tidak dapat menyembunyikan sesuatu kejadian apa pun dari Allah. (QS. An-Nisaa' Ayat 42)

Sungguh, kehidupan ini adalah Ujian yang berkenikmatan, namun sementara saja. Permainan pula. Menuju kehidupan yang sesungguhnya.

Tak ada yang dapat menyangkal, bahwa sungguh banyak kenikmatan yang kita rasakan, ketahui, dsb. Sementara kita tidak pernah ikut (benar-benar) menciptakannya, bahkan tidak juga menciptakan diri kita sendiri!

وَ مَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ ۗ وَلَـلدَّارُ الْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لِّـلَّذِيْنَ يَتَّقُوْنَ ۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ
Dan kehidupan dunia ini, hanyalah permainan dan senda gurau. Sedangkan negeri Akhirat itu, sungguh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Tidakkah kamu mengerti? (QS. Al-An'aam Ayat 32)

وَاٰتٰٮكُمْ مِّنْ كُلِّ مَا سَاَلْـتُمُوْهُ ۗ وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَا ۗ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَـظَلُوْمٌ كَفَّارٌ
Dan Beliau (Allaah) telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitungi kenikmatan dari Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitunginya. Sungguh, manusia itu sangat dholim dan sangat mengingkari (kenikmatan dari Allah). (QS. Ibrahim Ayat 34)

Namun ada kaum Manusia dan Jin yang terlena dengan Dunia yang fana. Yang berkenikmatan sementara.

Padahal kata "Dunia" dalam Bahasa Indonesia, Melayu, itu berasal dari kata Bahasa Arab, "Dun-yaa", yang berakar kata, "Dani", yang berarti: "Yang rendah", "Yang hina".

Padahal pun telah berlalu 124.000 nabi dan rosul, yang menyampaikan pesan, petunjuk, surat kasih-sayang, 'surat cinta', dari Tuhannya.

Dalam hadits riwayat Abu Umamah, diterangkan bahwa Abu Dzar - rodhiyollohu 'anhu - pernah bertanya kepada Nabi, shollollohu ‘alaihi wa sallam:

“Berapakah jumlah persis para nabi?”

Beliau - shollollohu ‘alaihi wa sallam - menjawab:

مِائَةُ أَلْفٍ وَأَرْبَعَةٌ وَعِشْرُونَ أَلْفًا الرُّسُلُ مِنْ ذَلِكَ ثَلَاثُ مِائَةٍ وَخَمْسَةَ عَشَرَ جَمًّا غَفِيرًا
“Jumlah para nabi adalah 124.000 orang, 315 di antara mereka adalah rosul. Banyak sekali.” (HR. Ahmad no. 22288, dan sanadnya dinilai shohih oleh syaikh al-Albani dalam al–Misykah)

قُلْنَا اهْبِطُوْا مِنْهَا جَمِيْعًا ۚ فَاِمَّا يَأْتِيَنَّكُمْ مِّنِّيْ هُدًى فَمَنْ تَبِـعَ هُدَايَ فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَ
"Turunlah kamu semua dari Surga! Kemudian jika benar-benar datang petunjukKu kepadamu, maka barang siapa mengikuti petunjukKu, tidak ada rasa takut pada mereka, dan mereka tidak pula bersedih hati." (QS. Al-Baqarah Ayat 38)

Dan Allaah Subhanahu Wa Ta'aala tak akan mengadzab, kecuali telah diutusNya, rosul. Pemberi peringatan. Penyampai petunjuk. Kepada kaum itu. Dan akhirnya, kepada seluruh dunia, melalui Rosul yang terakhir.

مَنِ اهْتَدٰى فَاِنَّمَا يَهْتَدِيْ لِنَفْسِهٖ ۚ وَمَنْ ضَلَّ فَاِنَّمَا يَضِلُّ عَلَيْهَا ۗ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِّزْرَ اُخْرٰى ۗ وَمَا كُنَّا مُعَذِّبِيْنَ حَتّٰى نَبْعَثَ رَسُوْلًا
Barang siapa berbuat sesuai dengan petunjuk (Allah), maka sesungguhnya itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barang siapa yang tersesat maka sesungguhnya (kerugian) itu bagi dirinya sendiri. Dan seseorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, tetapi Kami tidak akan menyiksa sebelum Kami mengutus seorang rosul. (QS. Al-Isra' Ayat 15)

اِنَّاۤ اَرْسَلْنٰكَ بِالْحَـقِّ بَشِيْرًا وَّنَذِيْرًا ۗ وَاِنْ مِّنْ اُمَّةٍ اِلَّا خَلَا فِيْهَا نَذِيْرٌ
Sungguh, Kami mengutus engkau dengan membawa kebenaran sebagai pembawa berita gembira, dan sebagai pemberi peringatan. Dan tidak ada satu pun umat, melainkan di sana telah datang seorang pemberi peringatan. (QS. Fatir Ayat 24)

Orang yang cerdas, paham bahwa tempat sesungguhnya bukanlah di Dunia.

Dia berhak kembali, 'mudik', ke negeri agung, ke kampung halaman leluhurnya, Adam 'alaihis salaam. Dia keturunan makhluk yang agung.

Dia tak akan mau ke Neraka, bersama Iblis la'natulloh, yang dikutuk, karena memilih mendurhakai, mengkafiri Allaah, Al Ilaah, Tuhan Yang Maha Esa!

Cara-cara menghindarinya, telah diterangkan oleh para nabi!

Maka dia, si Manusia yang sadar itu, akan berusaha sungguh-sungguh, di Dunia yang rendah dan sementara ini, untuk menjalankan cara-cara itu, agar dapat kembali pulang! Mudik!

Ke negeri leluhurnya.

Dan disambut Tuhannya.

Itulah keberuntungan, kemenangan yang besar!

يٰۤاَ يَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ ۖ
Wahai jiwa yang tenang!

ارْجِعِيْۤ اِلٰى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَّرْضِيَّةً ۚ 
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridho dan diridhoiNya.

فَادْخُلِيْ فِيْ عِبٰدِى ۙ
Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hambaKu.

وَادْخُلِيْ جَنَّتِى
Dan masuklah ke dalam surgaKu.

(QS. Al-Fajr Ayat 27-30)

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَـنَّةَ فَقَدْ فَازَ  ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ
Setiap yang bernyawa akan merasakan kematian. Dan hanya pada hari Kiamat sajalah diberikan dengan sempurna, balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari Neraka dan dimasukkan ke dalam Surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan Dunia, hanyalah kesenangan yang memperdaya. (QS. Aali 'Imraan Ayat 185)

Bahkan, pun, Allaah, masih pula mempersilahkan siapapun untuk menjadi kafir, jika dia mau. Dengan segala konsekuensinya, tentu. Silahkan saja.

يٰۤـاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَآءَكُمُ الرَّسُوْلُ بِالْحَـقِّ مِنْ رَّبِّكُمْ فَاٰمِنُوْا خَيْرًا لَّـكُمْ ۗ وَاِنْ تَكْفُرُوْا فَاِنَّ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ ۗ وَكَانَ اللّٰهُ عَلِيْمًا حَكِيْمًا
Wahai manusia! Sungguh, telah datang Rosul (Muhammad) kepadamu dengan (membawakan) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah (kepadaNya), itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu (memilih menjadi) kafir, (itu tidak merugikan Allah sedikit pun), karena sesungguhnya milik Allah lah apa-apa yang di Langit dan di Bumi. Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana. (QS. An-Nisaa' Ayat 170)
Maka: Ayo pilih.

- Abu Taqi Mayestino -

Tidak ada komentar: