Fitnah Kaum Nabi Luth Di Abad Modern

Kelompok perempuan dari mereka, yang sangat menginginkan persamaan dengan laki-laki dan mengatasnamakan hak asasi manusia ini, paling menentang poligami. Bahkan di negara-negara barat kelompok orang –orang seperti ini, ada yang melegalkan lesbiyan dan berdemo untuk mendapat pengakuan atau perlindungan dari pemerintahannya. Kelompok laki-laki dari mereka, di negara barat yang dikenal dengan komonitas ‘Gay’ ada yang berdemo untuk mendapat pengakuan pernikahannya dengan sesama jenis dari pemerintahannya.

Kerusakan seperti kaum Nabi Lut A.S. inilah yang dicontoh oleh penyuka sesama jenis, yang juga mengatasnamakan hak asasi manusia di Indonesia. Sehingga makin banyak orang waria yang berkeliaran mencari mangsa, merasa bebas dengan mendapat angin dari isu hak asasi manusia ini, yang memberi keleluasaan melampiaskan hasrat kepada sesama jenis.

Fitnah Kaum Nabi Luth Di Abad Modern

Firman Allah ta’a:

Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu[1], yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?" (Al-A’raaf: 80)

[1] Perbuatan faahisyah di sini Ialah: homoseksual sebagaimana diterangkan dalam ayat 81 berikut.

Jumlah orang waria terus bertambah, seiring dengan bertambahnya keyakinan sebagian masyarakat, bahwa mereka juga mempunyai hak asasi manusia yang harus dilindungi. Hal ini menyebabkan komonitas ini semakin berani tampil di masyarakat, tanpa perasaan malu berprilaku selayaknya perempuan. Mereka sebagian besar menyukai sesama laki-laki , dan sebagian kecil menyukai perempuan. Bagi yang menyukai sesama jenis, mereka melakukan homoseksual dengan sodomi.

Lemah-lembut dan kasih sayang kepada semua manusia didengung-dengungkan oleh pendukung hak asasi manusia ini, sehingga walaupun mereka melecehkan agama dengan aliran sesatnya, kita dilarang memeranginya. Padahal Allah Maha Perkasa menyatakan perang kepada orang atau suatu kelompok yang menentang-Nya. Orang kafir di zaman Rasullah Shallallahu alahi wa salam. yang tidak secara terang-terangan memusuhi Islam, maka dijalin hubungan baik sebagaimana mereka baik kepada kita. Sebaliknya apabila secara terang-terangan memusui Islam, seperti kaum Yahudi di Madinah yang bersekutu dengan kafir Quraisy dalam perang Ahzhab, maka Rasulullah. menyatakan perang dengan kaum Yahudi.

Firman Allah ta’ala: 

Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan Dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang Mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang shaleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al-Fath: 29)

Nabi palsu dan pengikutnya di zaman Rasulullah Shallallahu alahi wa salam dan para sahabat diperangi, sebagai orang yang telah murtad atau keluar dari Islam. Sekarang ini, Nabi palsu hanya divonis beberapa tahun kurungan penjara, dan pengikutnya bebas berkeliaran, sehingga mereka menganggap baik-baik saja dengan kesesatannya. Pengikut Ahmadiyah yang secara terang-terang mengakui adanya Nabi setelah Rasulullah Shallallahu alahi wa salam, tidak merasa bersalah telah melecehkan ajaran Islam.

Belum selesai permasalah aliran Ahmadiyah ini, di Indonesia beberapa tahun yang lalu ada yang mengaku nabi yang bernama Ahmad Musaddeq. Walaupun pengikutnya tidak sebanyak pengikut Ahmadiyah, akan tetapi pengakuannya sebagai nabi sangat menyakitkan hati umat Islam. Seperti kebanyakan nabi palsu yang lain, setelah diintrogasi polisi atau dimejahijaukan dengan ancaman hukuman, biasanya mereka mengaku bersalah atau menjadi buronan seumur hidup. Seperti Salman Rusdy berwarga negara Inggris yang memfitnah Allah subhanahu wa ta'ala dengan bukunya yang berjudul ‘Ayat-ayat Setan’. Menjadi buronan seumur hidup setelah difatwakan hukuman mati.

Semoga kita termasuk orang beriman yang bersungguh-sungguh memegang teguh Al-Qur'an dan Hadits Shahih sehingga jauh dari kemungkaran seperti korupsi!. Aamiin...

Tidak ada komentar: