Jangan mimpi menjadi Kaya dalam Menuntut ilmu

Menuntut ilmu

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah berkata,

لَا يَصْلُحُ طَلَبُ الْعِلْمِ إِلَا لِمُفْلِس
“Tidak layak bagi orang yang menuntut ilmu kecuali orang yang siap miskin/bangkrut” [Al-Jami’ liakhlaqir rawi, 1/104 no.71]

Adalah Abu Ali Al-Hasan bin Ali Al-Balkhi rahimahullah berkata: "Aku pernah tinggal di Asqalan untuk belajar dari Ibnu Mushahhih dan lainnya. Bekal nafkah saya semakin menipis hingga beberapa hari saya tidak bisa makan. Saya ingin menulis pelajaran, namun tidak bisa (karena perut sangat lapar). Saya kemudian pergi ke toko roti dan duduk di dekat roti tersebut hingga mencium aromanya agar saya punya tenaga. Kemudian Allah Azza wa Jalla membantu saya.." [Tadzkiratul Huffadzh, Imam Adz-Dzahabi, 4/1173]

Ibnu Kharras rahimahullah berkata: "Saya minum air kencing saya sendiri ketika saya dalam perjalanan menuntut ilmu, hal ini terjadi lima kali. (seseorang tidak akan meminum kencingnya sendiri kecuali dalam keadaan sangat haus yang haus ini dapat mengakibatkan kematian).." [Al-Ibar Khairi Man Ghabar, Imam Adz-Dzahabi, 2/70 ].

Hidup seorang penuntut ilmu dalam kesulitan dan Faqir lebih baik baginya daripada dibentangkan dunia di hadapannya saat menuntut ilmu.

Banyak saya dapati mereka yang faqir serta keterbatasan dalam harta lebih unggul dan gigih dalam menuntut ilmu.

Jadi kesulitan dalam menuntut ilmu anugerah tersendiri yang Allah berikan kepada para penuntut ilmu. Penuntut ilmu pun harus siap menghabiskan hartanya yang banyak.

Imam Malik bin Anas rahimahullah berkata,

‎لا يبلغ أحد من هذا العلم ما يريد حتى يضربه الفقر ويؤثره على كل شئ
“Seseorang tidak akan mencapai ilmu ini sesuai dengan apa yang diharapkan sehingga ia menjadi fakir dan berpengaruh kepada semuanya.” [Al-Majmu’ 1/35]

Baarakallah Fiikum...
_________________
Di Susun pagi hari Negeri oman
Abu Naayif Iqbal

Tidak ada komentar: