Ramadhan Mengajarkan Lemah Lembut

Ramadhan Mengajarkan Lemah Lembut

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال, قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ ، فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَصْخَبْ ، فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ ، أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّى امْرُؤٌ صَائِمٌ .
Dari Abu Hurairah radhiyallah anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika salah seorang dari kalian sedang berpuasa, maka janganlah berkata-kata kotor, dan jangan pula bertindak bodoh. Jika ada seseorang yang mencelanya atau mengganggunya, hendaklah mengucapkan: sesungguhnya aku sedang berpuasa.” (HR. Bukh dan Muslim).

1- Termasuk yang dianjurkan adalah jika seseorang dicela oleh orang lain atau diajak berkelahi ketika dia sedang berpuasa, maka katakanlah “Inni shoo-imun, inni shoo-imun [artinya: Aku sedang puasa, aku sedang puasa]”, sebanyak dua kali atau lebih.”

2- Bahwa baik mengucapkan di lisan atau cukup dalam hati, keduanya sama-sama baik. Namun mengucapkan di lisan itu lebih baik. Seandainya menggabungkan di antara kedua (di lisan dan batin), itu pun baik.

3- Penjelasan hadits di atas menunjukkan bahwa puasa Ramadhan mengajarkan untuk bersikap lemah lembut. Sungguh, ini benar-benar akhlak yang luhur. Lemah lembut adalah akhlak para nabi, perilaku dari orang terhormat dan mulia.

4- Dengan lemah lembut membuat seseorang akan semakin mulia. Maka ketika Urwah bin Zubair tatkala dicela dengan kata-kata jelek, maka ia cukup berkata,

إني أتركك رفعا لنفسي
“Aku membiarkanmu hanya untuk membuat diriku lebih mulia.”

Tema hadist yang berkaitan dengan Al Qur'an:

- Ketahuilah bahwa tutur kata yang baik dapat menghilangkan permusuhan dan dendam kesumat. Lihatlah firman Allah Ta’ala,

ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
“Tolaklah (kejelekan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia.” (QS. Fushilat: 34-35)

Tidak ada komentar: