Kewajiban Mengikuti Kebenaran Bukan Mengikuti Figur

Kewajiban Mengikuti Kebenaran Bukan Mengikuti Figur

Tapi ketika salah satu ustadz atau guru yang anda hormati keliru kemudian dikoreksi, lalu anda marah, tidak terima, sedih, kecewa, bingung,...

Maka pertanyakan kesalafiyahan anda...

Kita semua meyakini tak ada yang ma'shum kecuali Rasulullah Shallahu 'alayhi wa Sallam ..
Karena itu, siapapun dia, setinggi apapun ilmu dan kedudukannya, tidak bisa lepas dari salah, dia pasti suatu saat akan keliru dan tergelincir...

Itulah gunanya sahabat seiman, yang sedia mengoreksi dan menasehati begitu jatuh pada kesalahan...
Karena itulah kita tidak boleh menjadikan person atau figur tertentu selain Rasulullah Shallahu 'alayhi wa Sallam sebagai standar kebenaran...

Kewajiban kita adalah MENGIKUTI KEBENARAN, bukan MENGIKUTI PERSON, FIGUR atau INDIVIDU, setinggi apapun kedudukan dan keilmuannya.....

Ketika kita belajar, yang kita lihat adalah DALIL nya, bukan PERSON nya...
HUJJAH nya bukan INDIVIDU nya...

Al-Allamah al-Albani rahimahullahu berkata :

ندور مع الدليل حيث دار ولا نتعصب للرجال ولا ننحاز لأحد الا للحـق
"Kami beredar bersama dengan dalil itu berputar. Kami tidak fanatik dengan figur tertentu dan tidak pula berpihak kepada person kecuali terhadap kebenaran." [ At-Tawassul Anwa'uhu Hal: 48 ]

Jadi kalau kita dapati bahwa ada diantara guru-guru kita saling membantah atau mengingkari, maka :

1. Lihatlah dalilnya dan ikuti dalil yang terkuat, bukan sekedar mengikuti mana ustadz yang paling digemari (ngefans).

2. Belajarlah lebih dewasa dalam melihat perbedaan apalagi yang memang memungkinkan terjadinya khilaf.

3. Kita belajar untuk mencari tahu mana yang terkuat tanpa merendahkan atau memvonis yang berbeda dengan kita.

4. Kita tidak berdalil dengan khilafiyah atau menjadikan khilafiyah itu sebagai dalil, tapi kita berupaya mencari pendapat yang paling kuat dari khilafiyah tersebut. Inilah sikapnya pelajar sejati.

5. Belajar untuk terus dinamis mengikuti kebenaran dimanapun kebenaran itu berputar, bukan mengikuti person.

Karena kebenaran itu tidak dilihat dari person, namun kenalilah kebenaran maka kita akan mengenal orang-orangnya....

Wallahu a'lam

@abinyasalma

Diedit oleh: Tim Editing AWWI
 TG : https://bit.ly/alwasathiyah

Tidak ada komentar: