Menjaga Kesehatan Akal Si Kecil | Ustadz Aunur Rofiq

Menjaga Kesehatan Akal Si Kecil

Akal adalah kenikmatan dan rahmat Allah Subhanahu wata’ala yang harus disyukuri. Dengannya, manusia dibedakan dengan hewan. Orang tua atau para pendidik harus menjaga nikmat ini pada anaknya, karena akal itu dapat rusak. Sehingga orang tua atau pendidik wajib mengetahui hal apa saja yang dapat merusak akal anak agar dapat dihindari.

Akal anak bisa rusak karena makanan dan minuman. Anak hendaknya dijauhkan dari makanan dan minuman yang merusak akal, semisal makanan dan minuman yang memabukkan. Hindarkan juga dari permainan yang ada unsur judi, karena akan merusak akalnya. Allah Ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamer, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. al-Mā`idah: 90)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda,

كُلُّ شَرَابٍ أَسْكَرَ فَهُوَ حَرَامٌ
“Setiap minuman yang memabukkan hukumnya haram.” (HR. Bukhari: 5158)

Layar TV dan semisalnya boleh jadi merusak akal anak bila mereka melihat perkara yang haram, seperti tayangan joget, menyanyi dan keyakinan yang batil. Dengan melihat yang haram, anak akan malas membaca al-Qur’an dan hadist, karena tertarik dengan permainan di TV atau yang lainnya. Bukankah para pemuda dan pemudi rusak akal dan moralnya karena salah menggunakan ponsel dan alat komunikasi lainnya?

Akal anak juga bisa menjadi rusak bila sering dimarahi dan dicaci oleh pendidiknya, atau dipukul kepalanya. Rasulullah Shallallaahu alaihi wasallam bersabda:

أَنْ لاَ تَضْرِبَ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحَ وَلاَ تَهْجُرَ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ
“.. Jangan kamu pukul wajah istrimu, jangan kamu ejek dia dan jangan kamu pisah kecuali (masih) di rumah.”

Jika istri yang kurang akal tidak boleh dipukul wajahnya, maka anak kecil pun sama. Jika terpaksa harus dicambuk, bukan berarti merusak tulang atau berarti harus kepada yang menjadi sasaran.

Akal anak menjadi rusak juga karena sering bergaul dengan kawan yang rusak mulut dan moralnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
“Orang itu mengikuti agama temannya. Karena itu lihatlah agama temannya.”

Maka berhati-hatilah ketika kita hendak menyekolahkan anak, ke mana kita sekolahkan?, bagaimana kurikulumnya? bagaimana akidah pengajarnya? Karena ini semua akan berpengaruh terhadap akal anak kita.

Semoga bermanfaat.

Oleh: Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc
artikel maribaraja.com

Tidak ada komentar: