Nasehat Berharga Untuk Para Netizen

Nasehat Berharga Untuk Para Netizen

Nasehat Berharga Ustadz Nuzul Dzikri, Lc Untuk Para Netizen, atau semisalnya yang aktif di sosial media,

semoga nasehat ini bermanfaat bagi saya khususnya,

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Bapak-bapak, ibu-ibu, rekan-rekan, ikhwān dan akhwāt yang saya muliakan.

Adab dan Hukum di Sosial Media - HISAB :

Sebelum kita:

‌memberikan comment,
‌memposting sebuah gambar atau meng-upload sebuah video,
‌men-share sebuah artikel atau men-copy paste,

maka perlu dicamkan bahwa:

‌setiap yang kita tulis,
‌gambar yang kita posting,
‌video yang kita upload,

AKAN DIHISAB oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Semuanya TANPA TERKECUALI.

Huruf-hurufnya akan dihisab oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

مَّا يَلْفِظُ مِن قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ
"Dan apapun yang keluar dari lisan anda akan dicatat oleh malaikat Raqib dan Atid." (QS Qāf: 18)

⇛ Apapun yang anda katakan dan diqiaskan apapun yang anda tuliskan di sosmed tersebut.
⇛ Semuanya akan dicatat dan akan dihisab oleh Allāh.

Allāh akan TANYA semua artikel yang kita tulis, artikel yang kita copy paste, yang kita share, yang kita berikan pada pihak lain.

Kalau kita comment, comment kita akan dihisab oleh Allāh.

Kalau kita membahas sebuah masalah di grup kita: masalah dakwah, masalah politik, masalah ekonomi pada saat ini, SEMUANYA AKAN DIHISAB oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dan semuanya akan tercatat rapi dibuku para malāikat.

Bukankah Allāh berfirman dalam surat Al Infithār ayat 12:

يَعْلَمُونَ مَا تَفْعَلُونَ
"Para malāikat-malāikat itu tahu apa yang anda ucapkan."

‌Tahu apa yang anda posting.
‌Tahu apa yang anda upload.
‌Tahu apa yang anda sampaikan kepada pihak lain.

Walaupun mungkin tidak pakai nama kita, tapi malāikat tahu kita pakai nama samaran. Lalu kita serang orang, kita jelek-jelekan, kita buat rusuh, para malaikat tahu. Maka camkan baik-baik, pikirkan matang-matang.
Imam Nawawi mengatakan:
"Jangan comment kecuali kita tahu ini bermanfaat bagi kita."

Kalau kita ragu, diam!

Nabi mengatakan:

مَنْ صَمَتَ نَجَا
"Barang siapa yang diam, dia akan selamat." (HR Tirmidzi nomor 2425 versi maktabatu Al Ma'arif nomor 2501)

Apalagi ini zaman fitnah. SEMAKIN BANYAK COMMENT SEMAKIN BANYAK HISAB kita pada hari kiamat.

Semakin banyak kita aktif, apalagi tidak ada manfaatnya sama sekali, akan semakin banyak pertanyaan-pertanyaan Allah kepada kita.

Maka camkan baik-baik, semua akan dihisab! Semuanya TANPA TERKECUALI.

⇛ Simbol-simbol yang kita berikan akan dihisab.

‌Kalau ada orang yang sakit hati gara-gara ucapan kita di sosmed kita akan dihisab oleh Allāh.

‌Kalau ada kesalahan yang kita berikan, kita akan dihisab oleh Allah.

‌Ada data yang tidak valid, kita akan dihisab oleh Allah.

Tidak ada yang gratis di sosmed, sampai hisabnya diperhitungkan.

Walaupun antum dapat wifi gratis, tapi semua ucapan antum tidak ada gratisnya. SEMUA DIHITUNG oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Maka hati-hati dalan masalah ini. Semua MEMBERNYA, ADMINNYA, menjadi pemegang kuncinya.

Ada yang punya Facebook, semakin banyak follower tanggung jawab kita semakin besar dihadapkan Allāh. Semua dihisab!

Ada orang punya follower di Twitter misalnya 500 ribu orang atau 2 juta orang, begitu dia menyampaikan yang salah dan itu diimani/diyakini atau diterima oleh 2 juta, semuanya akan menyalahkan dia pada hari kiamat kelak.

Semua akan DIHISAB oleh Allah !

⑶ Point ke tiga: NIAT

Ketika kita masuk ke dunia ini, niatkan karena Allāh. Niatkan untuk menjalin silaturahim.

Jadi ketika kita buat grup keluarga, niatnya silaturahim, itu dapat pahala.

Kaidah fiqh mengatakan:

الوسائل لها أحكام المقاصد
"Sarana dihukumi sama dengan tujuan."

Jadi ketika kita buat grup keluarga atau kita berteman di Facebook dengan keluarga besar, niatnya silaturahim, akan dapat pahala silaturahim.

Ketika kita membuat grup yang tujuannya untuk menjaga ukhuwah Islāmiyah, karena Allāh berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
"Sesungguhnya umat Islam itu saling bersaudara." (QS Al Hujurāt :10)

Maka kita dapat pahala ukhuwah Islamiyah.

Niat itu penting:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ,
"Sesungguhnya amal ibadah itu tergantung niatnya."

Jadi hadirkan niat untuk dakwah.

‌Saya tidak bisa ceramah ustadz, saya tidak punya ilmu.

‌Saya tidak bisa membuat artikel. Tapi saya bisa menshare tulisan-tulisan ustadz-ustadz yang mengajarkan sunnah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kepada beberapa grup yang saya buat. Itu niatnya!

Tapi kalau niatnya hanya seru-seruan, kumpul-kumpul saja, lalu nanti kopdar dan kopdar pun tidak ada unsur ibadah, unsur taqarrub, tidak ada suasana amal shālih, ingatlah kita akan DIHISAB oleh Allah.

Dan sekali lagi, ini FATAL. Karena kalau di dunia nyata saya berbicara dengan satu orang, tapi kalau sudah pakai medsos, dia akan copy paste ucapan saya, dia akan SEBAR lagi ke sepuluh orang, dua puluh orang, lima belas orang, tiga puluh orang, seratus orang.

Iya kalau benar, kalau SALAH ?

Sekarang main copy paste, copy paste, copy paste hati-hati, ngeri.

Pembicaraan kita difoto lalu dikirim lagi ke beberapa grup. Inikah Si Fulān yang bilang begini? Akhirnya banyak yang marah lalu dosa kita banyak sekali.

Apabila kita sedang ngomong begini, kemudian saya salah ngomong, lalu lima menit kemudian saya minta maaf. Saya mengatakan, "Mohon maaf itu yang saya omongkan tadi tolong dihapus ya," selesai!

Tapi kalau saya masukkan sebuah foto di sebuah grup atau di Facebook satu menit kemudian foto itu bisa ada di Dubai, di New York, di Sydney, di Surabaya, di Irian Jaya. Itu tidak terkontrol, tidak bisa antum keluarkan (menarik foto itu lagi).

Apalagi sekarang, wanita-wanita yang TERBUKA AURATNYA. Ketika dia selfie lalu dia upload fotonya di Facebooknya, kemudian tahun depan dia TAUBAT, fotonya masih ada atau tidak?
Bisa BEREDAR TERUS FOTONYA.

Maka pikirkanlah 1000 kali untuk menaruh sesuatu di media sosial (medsos). Ini tidaklah mudah.

Bisa jadi shalāt kita, puasa kita, dzikir kita HANCUR gara-gara medsos yang kita gandrungi selama ini.

Maka niatlah yang benar!

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ
"Sesungguhnya amal ibadah itu tergantung niatnya."

⇛ Kalau niat kita ikhlās ini lumbung pahala yang begitu luar biasa.

Waallahu ta' 'ala a'lam bishowab

Dibawah Ini Nasihat Dari Ustadz. Dr. Syafiq Riza Basalamah, M.A

Akhi Ukhti. .
Dengarkanlah Nasihat Berharga Ini

Betapa nikmatnya menyeruput secangkir teh hangat di pagi hari yang sejuk.
Betapa lezatnya menikmati suguhan es teler di tengah panasnya terik mentari yang menyengat.
Betapa indahnya duduk di sebuah taman yang indah bersama orang-orang yang dicintai.

Namun semua kenikmatan itu akan terputus.
Akan sirna dan lenyap. Berganti dengan azab Allah dan siksanya bila ternyata kita terlena selama berada di dunia. Tersilaukan dengan kenikmatan sementara sehingga lupa. Bahwa setiap detik yang berlalu akan ditanya.

Mereka yang tidak lulus dalam menjawab soal-soal tersebut. Maka tiada lagi senyum yang menghias di bibir. Tiada lagi secangkir teh hangat. Atau semangkuk es teler. Yang ada hanyalah siksaan dan siksaan. Tiada pernah berhenti sejenakpun.

Pernahkah kau melihat ikan goreng yang telah mengelupas kulitnya. Bagaimana kiranya bila wajahmu yang digoreng? Tengoklah rintihan penghuni neraka:

Dan penghuni neraka menyeru penghuni surga: Limpahkanlah kepada kami sedikit air atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu. Mereka (penghuni surga) menjawab: Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang kafir. (QS Al-Araf: 50)

Bahkan karena pedihnya siksaan yang diterima, mereka minta mati. Iya mereka minta mati. Mereka menyeru Malik penjaga neraka.

Mereka berseru: Hai Malik biarlah Tuhanmu membunuh kami saja. Dia menjawab: Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini).. (QS Az-Zukhruf: 77)

Tiada kematian di sana. Akhi ukhti. Sebelum nasi menjadi bubur. Saatnya mengoreksi diri. Setiap kau meneguk air. Tanyakan pada dirimu apakah kelak aku akan meneguknya di akhirat?

Atau... Ya Allah masukkan hamba ke surga-Mu. Dan jauhkan hamba dari neraka-Mu. Aamiin.

[Ust. Dr. Syafiq Riza Basalamah]

Tidak ada komentar: