Syirik Besar & Macamnya (Seri 2 - Terakhir)

Syirik Besar & Macamnya (Seri 2 - Terakhir)

Pada seri yang pertama telah kita sebutkan 5 poin macam-macam syirik besar, yaitu:
1. Syirik dalam Doa
2. Syirik dalam Sifat Allah
3. Syirik dalam Mahabbah (Kecintaan)
4. Syirik dalam Ketaatan
5. Syirik Hulul

Pembahasan seri terakhir ini, akan kami lanjutkan beberapa poin, yaitu:

6. Syirik Tasharruf (Tindakan)

Yaitu keyakinan bahwa sebagian para wali memiliki keleluasaan untuk bertindak dalam urusan makhluk, percaya bahwa mereka bisa mengatur persoalan-persoalan makhluk. Mereka namakan para wali itu dengan "Wali Quthub." Padahal Allah Ta'ala telah menanyakan orang-orang musyrik terdahulu dengan firmanNya:

وَمَنْ يُّدَبِّرُ الْاَمْرَ ۗ فَسَيَـقُوْلُوْنَ اللّٰهُ ۚ 
"Dan siapakah yang mengatur segala urusan? Maka mereka akan menjawab, Allah." [QS. Yunus 10: Ayat 31]

7. Syirik Khauf (Takut)

Yaitu keyakinan bahwa sebagian dari para wali yang telah meninggal dunia atau makhluk-makhluk yang ghaib bisa melakukan dan mengatur suatu urusan serta mendatangkan mudharat (bahaya). Karena keyakinan ini, mereka menjadi takut kepada para Wali atau makhluk ghaib orang tersebut.

Karena itu, kita menjumpai sebagian manusia berani bersumpah bohong atas nama Allah, tetapi tidak berani bersumpah bohong atas nama Wali, karena takut kepada Wali tersebut. Kita dilarang mengucapkan sumpah atas nama selain Allah. Hal ini ditegaskan berdasarkan riwayat dari Umar bin Al-Khattab bahwasanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ حَلَفَ بِغَيْرِ اللَّهِ فَقَدْ كَفَرَ أَوْ أَشْرَكَ
"Barang siapa bersumpah dengan selain Allah, maka dia telah berbuat kekafiran atau kemusyrikan." [HR. Tirmidzi, no. 1535]

Ibnu Abdil Barr menegaskan: "Tidak dibolehkannya bersumpah atas nama selain Allah adalah menurut Ijma (kesepakatan) Ulama."

Hal ini adalah kepercayaan orang-orang musyrik, yang diperingatkan Al-Quran dalam firmanNya:

اَلَيْسَ اللّٰهُ بِكَا فٍ عَبْدَهٗ ۗ وَيُخَوِّفُوْنَكَ بِا لَّذِيْنَ مِنْ دُوْنِهٖ
"Bukankah Allah yang mencukupi hambaNya? Mereka menakut-nakutimu dengan sesembahan yang selain Dia." [QS. Az-Zumar 39: Ayat 36]

Adapun takut kepada hewan liar atau kepada orang hidup yang dzalim, maka hal itu tidak termasuk dalam syirik ini. Itu adalah ketakutan yang merupakan fitrah dan tabiat manusia, dan tidak termasuk syirik.

8. Syirik Hakimiyah

Termasuk dalam syirik hakimiyah (kekuasaan) yaitu mereka yang membuat dan mengeluarkan undang-undang yang bertentangan dengan syariat Islam dan membolehkan diberlakukannya undang-undang tersebut. Atau dia memandang bahwa hukum Islam tidak lagi sesuai dengan zaman.

Yang tergolong musyrik dalam hal ini adalah para hakim (penguasa, yang membuat serta memberlakukan undang-undang), serta orang-orang yang mematuhi dan menjalankan undang-undang tersebut, jika dia meyakini kebenaran undang-undang itu serta rela dengannya.

Syirik Besar Bisa Menghapuskan Amal

Allah Ta'ala berfirman:

وَلَـقَدْ اُوْحِيَ اِلَيْكَ وَاِ لَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ لَئِنْ اَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْخٰسِرِيْنَ
"Dan sungguh, telah diwahyukan kepadamu dan kepada (Nabi-Nabi) yang sebelummu, Sungguh, jika engkau menyekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah engkau termasuk orang yang rugi." [QS. Az-Zumar 39: Ayat 65]

Syirik Besar Tidak Akan Diampuni oleh Allah kecuali dengan Taubat dan Meninggalkan Perbuatan Syirik Secara Keseluruhan

Allah Ta'ala berfirman:

اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَآءُ ۗ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًاۢ بَعِيْدًا
"Allah tidak akan mengampuni dosa syirik (mempersekutukan Allah dengan sesuatu) dan Dia mengampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka sungguh, dia telah tersesat jauh sekali." [QS. An-Nisa' 4: Ayat 116]

Syirik Banyak Macamnya

Di antaranya adalah syirik besar dan syirik kecil. Semua itu wajib dijauhi. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita agar berdoa:

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ, وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا أَعْلَمُ
"Ya Allah, kami berlindung kepadaMu dari menyekutukanMu dengan sesuatu yang kami ketahui, dan kami memohon ampun kepadaMu dari (menyekutukanMu dengan sesuatu) yang kami tidak ketahui." [HR. Ahmad, dengan sanad shahih]

والله أعلم… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
Referensi: Kitab Minhaj Al-Firqah An-Najiyah wa Ath-Tha'ifah Al-Manshurah (Jalan Golongan Yang Selamat). Karya Muhammad bin Jamil Zainu.

Akhukum Fillah: Abu Muhammad Royhan
Channel Telegram: telegram.me/PermataSunnah

Tidak ada komentar: