Papua Ingin Pisah Dari Indonesia ?

Papua Ingin Pisah Dari Indonesia ?

Tak hanya di Papua, dimanapun di dunia ini, kelompok separatis yg ingin memisahkan diri dari satu negara selalu ada. Ada separatis Basque dan Catalunya yg ingin pisah dari Spanyol, etnik Kurdi yg ingin merdeka dari Turki, pun demikian orang Wallooni dan Flemish di Belgia, Bavaria di Jerman. Sementara itu, Uni Soviet sudah pecah duluan menjadi banyak negara, Czech dan Slovakia juga sudah berpisah. Yg terkini, upaya persatuan negara2 eropa juga sudah mulai oleng ditandai oleh Brexit: keluarnya Inggris dari Uni Eropa.

Semua itu adalah bukti bahwa tak ada persatuan atau persaudaraan yg bisa dibangun di atas pondasi nasionalisme.

Namun demikian, tuntutan satu wilayah untuk memisahkan diri tak serta merta bisa diterima, karena dampaknya yg juga perlu diperhitungkan. Sebagai contoh, pemerintahan di Ankara tak mungkin menyerah pada pemberontak Kurdi (yg didukung Iran), karena wilayah Kurdi yg strategis letaknya, yakni pertemuan Armenia, Iran, Suriah dan Irak sangat berpengaruh pada keamanan dan stabilitas Turki. 

Melepaskan Kurdistan juga berarti membahayakan supply energi Turki dari Rusia ataupun Kirkuk di Irak. Fakta lain adalah sepertiga WN Turki adalah etnik Kurdi yg tersebar di seluruh negeri, sehingga kemerdekaan Kurdi sama halnya dengan mencerai beraikan rakyat Turki secara keseluruhan.

Jadi, jika ada wilayah yg ingin memisahkan diri dari suatu negara, maka rakyat di wilayah itu harus bersabar dan mempertimbangkan kemaslahatan bersama. Dengan begitu, setiap upaya memerdekakan diri akan ditempuh dengan dialog untuk mufakat dgn prinsip saling menghargai ... dan bukannya dengan referendum apalagi lewat demonstrasi, kerusuhan, penculikan ataupun tindak kekerasan lainya seperti yg dilakukan OPM di Papua, karena aksi2 semisal adalah bentuk dari pemberontakan yg tentunya wajar dan bahkan wajib ditumpas habis. Oleh siapa? Ya Tentara lah, masak Banser ...

sumber Katon Kurniawan

Tidak ada komentar: