Kita perhatikan sejarah para sahabat radhiyallahu ‘anhum bagaimana mereka sangat memperhatikan masalah shalat jama’ah ini. Sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu pernah berkata, “sungguh aku dahulu melihat para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak ada seorangpun yang meninggalkan shalat jama’ah kecuali seorang munafik yang jelas-jelas kemunafikannya. Bahkan salah seorang diantara kami sampai harus dituntun oleh dua orang agar dibawa ditengah-tengah shaf.”
Diantara para sahabat yang tidak bisa berjalan karena sakit atau karena tua, maka sahabat yang lain membantunya untuk menuju ke masjid sampai berdiri ditengah-tengah kaum muslimin. Hal itu disebabkan karena mereka semua sangat mengetahui dan sangat faham tentang nilai dan kedudukan shalat yang sangat tinggi. Ketika kedudukan dan keagungan shalat sangat besar dihati mereka, maka mereka tetap datang ke masjid walaupun badan mereka dalam kondisi yang lemah. Dan bahwasannya hal ini kita saksikan dari orang-orang shalih dizaman ini dari para orang tua.
Yang mana mereka berusaha untuk datang ke masjid dengan kondisi badan yang sangat lemah bahkan terlihat sangat sulit untuk berjalan akan tetapi memaksa dirinya untuk menjaga shalat di rumah-rumah Allah sebagaimana yang Allah perintahkan. Tentunya semua itu kembali kepada besarnya hati-hati mereka dan agungnya kedudukan shalat dihati mereka. Adapun mereka yang memiliki badan sehat namun mereka tetap meninggalkan shalat, hal itu dikarenakan lemahnya nilai shalat dihati mereka.
Said Ibnul Musayyib rahimahullah, beliau adalah salah satu ulama dari kalangan Tabi’in. Beliau berkata, “Saya tidak pernah ketinggalan shalat berjama’ah sejak empat puluh tahun.”
Said Ibnul Musayyib rahimahullah, beliau adalah salah satu ulama dari kalangan Tabi’in. Beliau berkata, “Saya tidak pernah ketinggalan shalat berjama’ah sejak empat puluh tahun.”
Perhatikan keadaan manusia saat ini, bahkan dalam sehari saja berapa kali dia ketinggalan shalat berjama’ah. Dan dizaman kita ini, Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan kita dengan adanya kursi roda. Hal ini mengingatkan keadaan para salaf terdahulu. Tentu sangat pantas bagi para pemuda yang mempunyai badan yang sehat, kekuatan yang prima, mereka mengambil pelajaran dari orang-orang tua yang rajin menjaga shalat mereka. Hendaknya para pemuda itu menggunakan kesempatan badan yang sehat ini untuk menjaga shalat berjama’ah bersama kaum muslimin. Bukan malah terhalang dari kebaikan dan keutamaan shalat berjama’ah.
Salam Hijrah
Ustadz Zainal Abidin, Lc. M.M.
https://t.me/rodjaofficial/234
https://t.me/rodjaofficial/234
Tidak ada komentar: