Apa ukuran meminta-minta yang tercela?

Apa ukuran meminta-minta yang tercela?
Soal dari Indri Riau

Assalamu'alaykum wa rahmatullah wa barakaatuh.

Bismillah... Umm tentang hadist seputar larangan meminta minta, yg dimaksud dalam meminta minta itu konteksnya seperti apa umm? Karna artian minta itu sangat luas. Seperti kita minta uang ke org tua, minta buah ke tetangga atau minta makanan yg tersaji saat kita ke rumah saudara. Itu semua kan kategori meminta. Apa semua jenis meminta itu terlarang semua? Atau ada pembagiannya lagi.

Mohon ditanyakan pada masyaikh yaa umm. Ana butuh sekali jawaban ini.

Jazaakillaahu khayr

Soal kami ajukan pada ulama Yaman

‎السلام عليكم ورحمه الله وبركاته
‎احسن الله اليك يا شيخنا

‎قد جاءت احاديث دلت على أن التسوؤل مذموم،لكن الإشكال علينا هل كل التسوؤل حرام ،مثلا نطلب الملح أو ثمرة أو الشىء اليسير عند الجيران أو التسؤول خاص بطلب المال عند غيره فقط، وما هو ضابط التسوؤل المذموم حتى نحن لا نقع فى محرم ؟

‎جزاك الله خيرا يا شيخنا
Soal

Telah datang beberapa hadits yang menunjukkan bahwa meminta-minta adalah suatu hal yang tercela. Akan tetapi yang menjadi permasalahan atas kami adalah apakah seluruh meminta-minta itu adalah haram, misalkan kami minta suatu garam atau buah atau sesuatu yang ringan sama tetangga ataukah meminta yang tercela itu khusus meminta harta pada selainnya saja. Dan apa ukuran meminta-minta yang tercela sampai kami tidak terjatuh pada suatu yang haram?

Jawaban fadhilatusy Syaikh Hasan Basy syuaib hafizhohulloohu ta'ala:

احابة الشيخ حسن بالشعيب حفظه الله تعالى: ‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

‎التسوّل المحرم أن يسأل الناس تكثرًا أي زيادة وطمعًا في أموالهم ‎كما في الحديث (مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا، فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا، فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ) ‎أما أن يكون مضطرًّا أو محتاجًا فلا بأس والله أعلم
Meminta-minta yang tercela adalah meminta minta untuk memperbanyak. Maksudnya meminta sebagai tambahan dan rasa tamak pada harta manusia sebagaimana dalam hadits,

مَنْ سَأَلَ النَّاسَ أَمْوَالَهُمْ تَكَثُّرًا فَإِنَّمَا يَسْأَلُ جَمْرًا فَلْيَسْتَقِلَّ أَوْ لِيَسْتَكْثِرْ
“Barangsiapa meminta-minta kepada orang lain dengan tujuan untuk memperbanyak kekayaannya, sesungguhnya ia telah meminta bara api; terserah kepadanya, apakah ia akan mengumpulkan sedikit atau memperbanyaknya” (hadits)

Adapun meminta-minta dalam keadaan darurat maka ini tidak mengapa, walloohu a'lam.
Jawaban Asy Syaikhah Ummu ’Abdillah al Wadi'iyyah binti Asy Syaikh Muqbil hafizhohallaahu ta'ala (lewat ummu hanan)

احابة الشيخة أم عبدالله الوادعية حفظها الله

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته

‎المذموم ماكان للتكاثر .

‎وهكذا الإلحاح في السؤال ‎وما كان فيه تضييق على المسئول.
‎أما العارية فليست مذمومة
‎كذلك من أحتاج إلى معونة جاره كالشيءالذي ينقص فيطلب من جاره
‎لا بأس إذا علم من جاره السماحة وعدم التضايق ومن غير إكثار .
‎وعلى العموم يحرص المسلم على العفة وعدم السؤال .ومن يستغن يغنه الله.
Meminta-minta yang tercela adalah untuk memperbanyak, demikian pula mendesak dalam meminta, dan apa yang dalam hal meminta itu mempersempit (hatinya) atas yang di mintai.

Adapun suatu pinjaman maka ini bukanlah suatu hal yang tercela, demikian pula siapa yang membutuhkan pada bantuan tetangganya seperti sesuatu yang kurang (misalkan garam, atau air minum -tambahan pent), maka ia minta pada tetangganya maka ini tidak mengapa, jika ia mengetahui dari tetangganya yang dimintai tersebut dermawan dan tidak merasa terjepit dan tidak keseringan.

Dan secara keumuman seorang muslim bersemangat untuk menjaga iffah (kesucian diri) dan untuk tidak meminta-minta. Dan siapa yang merasa cukup maka Allah akan mencukupkannya.

Diterjemahkan Abu Hanan As Suhaily Utsman As
14 Muharram 2441- 14 September 2019

Tidak ada komentar: