Berkabung bagi Wanita

 Berkabung bagi Wanita

Sesungguhnya kematian itu akan menghampiri setiap jiwa, Allahسبحانه و تعالى berfirman:

كُلُ نَفْسٍ ذَائِقَةُ المَوْتِ. (ال-عمران : ١٨٥).
"Semua jiwa akan merasakan kematian". ( QS Ali Imron : 185 ).

Dan ketika kematian itu tiba, keluarga mayyit akan berkabung .

Berkabung bagi wanita ada dua:

1. Berkabung karena di tinggal suaminya

Wanita yang di tinggal wafat oleh suaminya (sama saja apakah sudah di campuri suaminya atau belum di campuri) wajib berkabung selama empat bulan lebih sepuluh hari, kecuali bagi wanita yang hamil maka iddahnya sampai melahirkan bukan empat bulan sepuluh hari.
berdasarkan firman Allah Ta'ala :

( و الَّذِيْنَ يُتَوَفَّوٍْنَ مِنْكُمْ وَ يَذَرُوْنَ أَزْوَاجًا يَتَرَبَّصْنَ بِأَنْفُسِهِنَّ أَرْبَعَةَ أَشْهُرٍ وَ عَشْرًا ) [البقرة :٢٣٤].
" Orang orang yang meninggal dunia di antara kamu dan meninggalkan istri istrinya maka (hendaklah sang istri) menangguhkan dirinya (beriddah)selama empat bulan lebih sepuluh hari". (QS Al Baqarah: 234)

2. Berkabung karena di tinggal wafat keluarganya

Wanita yang di tinggal wafat keluarganya boleh berkabung selama 3 hari, dan setelah tiga hari tidak diperbolehkan lagi berkabung berdasarkan sabda Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم :

(لَا يَحِلُّ لِامْرَأَةٍ تُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَ اليَوْمِ الآخِرِ أَنْ تُحِدَّ عَلَى مَيِّتٍ فَوْقَ ثَلَاثٍ إِلَّا عَلَى زَوْجِهَا). [رواه مسلم : ١٤٩١]
"Tidak halal bagi wanita yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk berkabung atas mayyit lebih dari tiga hari, kecuali jika yang meninggal adalah suaminya" (HR Muslim : 1491)

✏ Adab adab yang Wajib diperhatikan oleh Wanita saat Berkabung :

1. Wajib bagi wanita yang berkabung untuk menjauhi hal-hal berikut ini:
a. Memakai celak
b. Memakai minyak wangi (parfum)
c. Mewarnai rambut
d. Mengenakan pakaian yang di celup, berwarna kuning dan merah
e. Memakai perhiasan

Berdasarkan hadits Ummu Salamah رضي الله عنها yang di riwayatkan secara Marfu' :

(( المُتَوَفَّى عَنْهَا لَا تَلْبَسُ المُعَصْفَرَ مِنْ الثِيَابِ وَلَا المُشَقَّقَ وَلَا الحُلِّي وَلَا تَخْتَضِبْ وَلَا تَكْتَحِلْ )) [رواه أبو داود :٢٣٠٤، والنساىٔي :٣٥٣٥، و صحّحه الأباني في الأرواء :٢١٢٩].
"Wanita yang di tinggal wafat tidak boleh memakai pakaian yang di celup warna kuning dan tidak juga yang di celup warna merah dan tidak boleh memakai perhiasan dan tidak boleh mewarnai rambut dan tidak boleh bercelak" (HR Abu Dawud : 2304, dan Nasa'i :3535 dan dishohihkan oleh Imam Al Albani dalam الارواء : 2129 )

2. Wajib bagi wanita yang berkabung untuk tetap menetap dirumahnya yang dia beriddah didalamnya dan tidak boleh keluar kecuali untuk sebuah keperluan yang mendesak. 

Berdasarkan ucapan Nabi صلى الله عليه وسلم kepada Alfurai'ah binti Malik رضي الله عنه.

أُمْكُثِي فِي بَيْتِكِ حَتَّى يَبْلُغَ الكِتَابُ أجَلَهُ.
"Menetaplah di rumahmu sampai tiba saat yang ditentukan" .

Dan dalam riwayat lain

(اُمْكُثِي فِي بَيْتِكِ الَّذِيْ جَاءَ فِيْهِ نَعْيُ زَوْجِكِ). [رواه الترمذي:١٢٢٤، وقال :صحيح، وابن ماجه :٢٠٣١، وصحّحه الأباني].
"Menetaplah di rumahmu yang mana datang di dalamnya berita kematian suamimu" ( HR Tirmidzi:1224, dan dia berkata: shohih, dan Ibnu Majah: 2031, dan dishohihkan oleh Imam Al Albani).

Tidak boleh bagi wanita yang ber'iddah untuk keluar tanpa keperluan yang sangat mendesak, dan diperbolehkan keluar dari rumahnya untuk keperluan yang mendesak di siang hari bukan di malam hari, karena terdapat potensi kerusakan pada malam hari maka wanita yang ber'iddah tidak boleh keluar pada malam hari tanpa ada Dhorurot. Berbeda dengan siang hari, karena siang adalah peluang untuk memenuhi kebutuhan

والله تعالى أعلم بالصواب
_________
Semoga bermanfaat

Oleh: Aisyah binti Ma'ruf Nur Salam
Dikutip : 1. Fiqih Sunnah Wanita, bab : hari berkabung bagi wanita terhadap mayyit, karya, Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim. hal: 225 - 259.

Telah dimuroja'ah oleh Al ustadz Abu Rima Asik Amali bin Zaenuddin Ar-Rozi Lc
WhatsApp : 0896-9986-8284 (admin)

Tidak ada komentar: