Kisah Penebusan Bilal bin Rabah oleh Abu Bakar Shiddiq radhiallahu anhuma

Kisah Penebusan Bilal bin Rabah

Melihat saudara-saudara baru mereka disiksa demikian kejam, Abu Bakar, Utsman bin Affan, dan semua orang kaya yang beriman segera bertindak. Abu Bakar mendatangi Umayyah bin Khalaf yang sedang menyiksa Bilal.

"Bebaskan dia," pinta Abu Bakar.

"Tidak!" Cibir Umayyah.

"Engkau dan temanmu telah meracuni pikirannya! Justru aku yang minta kamu menghentikan pengaruh jahatmu terhadap budakku ini!"

Abu Bakar merasa bahwa hati Umayyah tidak mungkin dibujuk lagi, maka dia segera mengajukan penawaran,

"Kubeli Bilal darimu! Lihat, ini lima uqiyah emas! Ambil uang itu, dan berikan Bilal kepadaku!"

Dengan seringai penuh kemenangan, Umayyah menyambar uang-uang emas itu.

"Wahai Abu Bakar! Andaikata engkau menawar satu uqiyah saja, sudah tentu aku menjualnya! Dia sudah tidak berharga lagi bagiku!"

Wajah Abu Bakar memerah, bukan karena marah, melainkan karena dipenuhi rasa bahagia bisa menolong saudaranya yang tertindas.

"Jangan hanya lima uqiyah" ujar Abu Bakar sepenuh hatinya, "Andaikan engkau menjual seratus uqiyah pun, aku akan tetap membelinya!"

Kini giliran wajah Umayyah yang memerah. Terbayang keuntungan yang akan didapatnya seandainya ia menawar lebih tinggi lagi.

Demikianlah sahabat fillah, Abu Bakar yang baik hati kemudian membebaskan Bilal. Tidak berhenti sampai di situ, beliau pun terus menggunakan hartanya untuk membebaskan lima kaum muslimin lain yang tengah disiksa. Budak terakhir yang dibebaskan adalah budak milik Umar bin Khattab.

Orang-orang Quraisy mengejek Abu Bakar, "Alangkah sia-sianya Abu Bakar itu! Dia membuang-buang uang untuk membebaskan orang!"

Namun, semangat Abu Bakar justru membakar kaum muslimin lain untuk turut berusaha keras membebaskan saudara-saudara mereka.


✏ Catatan Tambahan

Ammar bin Yasir

Pada zaman Khalifah Umar bin Khattab, Ammar bin Yasir diangkat menjadi gubernur Kuffah. Walau demikian, Ammar bin Yasir membeli sendiri sayuran di pasar dan memanggulnya pulang di atas punggung.

Sumber Refferensi :
1. Kisah diambil dari buku Muhammad Teladanku jilid 3➡28
2. Muhammad salallahu 'alaihi wasallam teladanku
3. Siroh Nabawiyyah
4. MariBerkisah

Channel Telegram https://t.me/BaitulIzzah_SirahNabawiyah

Tidak ada komentar: