Mengapa Syi'ah bertendensi membesar di RI, dalam 5-10 tahunan ini?

Salah satu faktor penyebabnya, adalah oknum pejabat Kementerian Agama RI, memfasilitasinya.

Simak VIDEO ini.


Padahal MUI dan seluruh madzhab dunia sudah sepakat akan kesesatan Syi'ah.

Bahkan sepakat akan kekafiran sebagian sekte Syi'ah!

Padahal Syi'ah selalu membunuhi Muslimiin, manakala ada kesempatan!

Kini di Suriah, Iraq, Yaman, Libanon.

Alias lebih-kurang adalah Syam (plus Iraq dan Yaman), tempat yang diperingatkan dalam Hadits, akan menjadi pusat perang dunia terakhir, tempat pilihan utama bagi para Syuhadaa istimewa, dan ajang Dajjal versus Rosuululloh Isa Al Masih 'alaihis salaam.

Karena dari ciri-cirinya, imam al mahdi versi Syi'ah, alias imam kedua belas Syi'ah, adalah Dajjal.

Dan ciri-cirinya juga sama dengan Mossiach atau Messiah bagi Yahudi yang mereka tunggu. Berciri-ciri sama pula dengan Anti Christ/Anti Kristus bagi Kristen, sebenarnya.

Sejak 1.000 tahunan lalu, adalah demikian, kelakuan mereka, Syi'ah ini.

Bahkan membunuhi jama'ah haji, ratusan tahun lalu, hingga di tahun 1987, 1989, 2015, 2016. Di Arab Saudi.

Ingat, RI yang kaya raya alamnya, berletak strategis, banyak penduduknnya muslim yang - sayangnya - awwam agama, adalah _sangat penting bagi:

Ekstrimis agama lain, Neo Komunis (RRC), Zionis-Kapitalis (Amerika-blok Barat), Syi'ah, hingga para pelaku bid'ah-mistik. BAHKAN kaum sempalan macam Liberalis, Sekuleris, Pluralis, Kejawen, Ahmadiyah, Atheis, LGBT, dsb.

Dan rata-rata mereka memiliki target 2020 untuk (mulai lebih) menguasai RI.

Rata-rata, mereka semua, bernaung di bawah partai itu.

Dan partai itu, jelas berafiliasi dengan PBNU.

Macam Nasakom jaman dulu.

Sementara di PBNU, jelas ada pembela Syi'ah bernama Said 'Aqil Siradj. Dan kawan2. Mesra sekali dengan Syi'ah.

Bahkan KH Muhyidin Abdus Somad NU Jember dll., menuding jelas, ada (Neo) Komunis di PBNU.

Dan ini IRONISNYA, bertentangan dengan amanat KH Hasyim Asy'ary pendiri utama NU, agar Nahdliyyiin TIDAK mendekati (apalagi menjadi) Syi'ah.

Ingat pula, sebagian dari Habaib, adalah Syi'ah, atau minimal, tidak menolak Syi'ah.

Dan mereka memang banyak di NU. Bermassa.

Ingat, Habib Ahmad bin Zein Al Kaff yang anti Syi'ah menyatakan, 90% Syi'ah baru, berasal dari NU.

Dan PBNU, sekali lagi, berkoalisi dengan partai itu.

Walaupun alhamdulillaah, masih ada kaum NU Kultural, yang justru menentang PBNU versi Said 'Aqil Siradj yang naik tahta kontroversial itu.

Maka pahamlah, mengapa Pemilu 2019 harus mereka menangkan, walau pun curang sekali pun, walau pun ratusan orang mati pun.

Dan mengapa mereka mencitrakan bahwa Muslim sejati itu, yang biasanya anti Syi'ah, anti Komunis, Anti Syirik, Anti Mistik, Anti Bid'ah, Anti Khurofat, Anti Kapitalisme, Anti Zionisme, Anti Sekulerisme, Anti Liberalisme, Anti Pluralisme, Anti kemungkaran, dsb., adalah:

Radikal, Wahabi, Garis Keras, Ekstrimis, dsb.

Padahal Muslim sejati lah yang sejak dulu utamanya berjuang memerdekakan Nusantara!

Dan membuat konstitusi NKRI!

Tidak ada komentar: