7 alasan TKW indonesia Ini Tak Mau Keluar dari penjara saudi Meski Udah 8 Tahun

7 alasan TKW indonesia Ini Tak Mau Keluar dari penjara

Masamah Raswa Sanusi (31), seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Cirebon yang lolos dari hukuman mati di Arab Saudi mengaku betah dan menikmati hari-harinya selama di penjara selama 8 tahun lebih. Masamah dijebloskan ke penjara lantaran diduga membunuh anak majikannya.

1. Menolak diajak ke KJRI

Begitu keluar dari penjara, Masamah mengatakan dirinya mendapat tawaran untuk tinggal di Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah sementara sebelum ia pulang. Namun ia awalnya menolak dengan alasan betah tinggal di penjara.

“Orang KJRI bilang ‘Kamu kan udah bebas, ngapain masih di penjara? Sini sama aku di KJRI’. Gak apa, aku di sini (penjara). ‘Kenapa kamu malah suka dipenjara?’,” kata Masamah menceritakan percakapannya dengan salah satu staff hukum KJRI Jeddah, Selasa (3/4).

2. Penjara yang nyaman

Bagi Masamah, penjara Tabuk merupakan tempat yang nyaman baginya. Penjara itu dinilainya bersih dan ia mudah melakukan segala hal dengan fasilitas yang ada.

“Mungkin karena aku udah terbiasa di sini. Tempat bersih, makan tinggal makan, nyuci tinggal masukin mesin cuci, pengering, lipat, dapat makan,” jelas Masamah dengan setengah tertawa mengenang saat ia di penjara.

3. Digaji 150 riyal tiap bulan

Di penjara sendiri Masamah mengaku mendapatkan gaji 150 Riyal atau setara Rp 550.000 tiap bulannya. Ia mendapatkan gaji itu dengan bekerja di penjara dengan membuat kalung atau gelang. Ia menggunakan gajinya itu untuk membeli berbagai kebutuhan seperti makanan, sabun, shampo hingga pulsa.

“Aku beli makanan dari luar. Aku catet sendiri apa yang mau dibeli, pakai bahasa Arab, masukan (daftar yang ingin dibeli) kasih duit, kasih ke petugas penjara. Makanya aku bilang aku betah di sana,” kata Masamah diakhiri tawa.

4. Hafalan Alquran

Masamah juga belajar dan menghafal Al-Quran selama di penjara. Ia sudah hafal 2 juz dan selalu dirayakan plus dapat bonus 1000 riyal tiap kali hafal 1 juz Al-Quran.

“Cuma 2 juz sama ayat-ayat kecil lainnya. Terus yang kemarin hafalan lagi 2 juz tapi gak sempat dirayain karena udah pulang. Waktu di penjara 4 juz lebih seperti surat Al-Kahfi, Al-Baqarah, alhamdulillah bisa tambah shalehah disini” ungkap Masamah.

5. Sempat mendapat sindiran karena tidak mau keluar dari penjara

Beberapa orang di KJRI Jeddah, kata Masamah melanjutkan, ada yang memperbincangkan dirinya yang tidak mau keluar dari penjara.

“Diledekin ‘Ada orang gak mau keluar dari penjara, orang pada mau keluar tapi Masamah gak mau’,” kisah Masamah.

6. Duit gaji di penjara dikumpulkan untuk renovasi rumah

Masamah juga mengatakan dirinya selalu menyisihkan gajinya dari penjara untuk dikirimkan kepada orang tuanya. Dari duit ini, ia bisa bisa merenovasi rumahnya di Cirebon.

“Dulu mah (rumah ini) jelek, gak ada sekatnya,” kata ibu Masamah.

“Aku bilang kalo mau renovasi rumah aku punya sedikit duit, aku sumbangin aja,” kata Masamah.

7. Sering diminta Buatin Bakwan sama Sipir Penjara

Terdengar konyol, tapi begitulah kenyataannya. Masamah mengungkapkan ada beberapa sipir penjara yang memintanya membuat bakwan, atau di Arab Saudi lebih di kenal dengan nama bala-bala. Kata Masamah.

Dan lagi-lagi, Dari hasil kerajinannya membuat bakwan ia pun mendapatkan uang lebih dalam penjara.

Sipir yang hobi makan Bakwan biasanya membawakan bahan baku untuk membuat Bakwan beserta minyak goreng untuk dimasak Masamah dalam penjara.

“Ya Alhamdulillah dapat lah 100 Riyal tiap kali membuatkan pesanan Bakwan satu nampan” pungkasnya.

Sumber : jadzab.com

Tidak ada komentar: