82 jemaat gereja GKPI Langkat keracunan daging babi usai acara doa bersama

keracunan daging babi usai acara doa bersama

Warga Desa Pangkalan Siatak, Kecamatan Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara heboh. Sebanyak 82 jemaat geraja diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi masakan mengandung daging babi. Peristiwa itu terjadi, Rabu (26/2/2020) pagi.

Peristiwa itu dibenarkan Kasubbag Humas Polres Langkat Iptu Rohmat

Saat itu warga Dusun I Tungkam Jaya, Desa Pangkalan Siatak, terdiri dari warga muslim dan Kristiani melakukan doa bersama untuk keselamatan warga bertempat di halaman gereja HKBP setempat.

Warga Langkat yang mengalami keracunan usai makan olahan daging babi saat diperiksa kesehatannya oleh tim medis.

Warga Langkat yang mengalami keracunan usai makan olahan daging babi saat diperiksa kesehatannya oleh tim medis.

“Seusai doa, jemaat gereja beragama Kristen menyajikan makanan berupa nasi dengan lauk olahan daging babi, sedangkan yang beragama Islam menyajikan makanan berupa nasi dan lauk ayam kampung,” katanya.

Seluruh warga kemudian memakan makanan sesuai yang disajikan. Setelah makan bersama selesai, maka seluruh warga kembali ke rumah masing-masing dan sebagian jemaat gereja ada yang membawa pulang makanan ke rumah.

Sekira pukul 23.00 Wib, sejumlah warga beragama Kristen yang ikut makan pada acara doa bersama itu mengeluh sakit pada perut, muntah-muntah, pusing, mencret, bahkan sebagian mengalami demam.

“Hari Rabu (26/2/2020) sekira pukul 09.00 Wib, sebanyak 82 warga yang diduga keracunan makanan berkumpul di Gereja GKPI untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dari tim medis Puskesmas Pangkalan Susu.

“Dari 82 warga yang diperiksa oleh tim medis, 6 orang kemudian dirujuk ke RSU Pangkalan Brandan,” katanya.

Keenam warga yang dirujuk adalah, Paula br Situngkir (50), Edi Sunarto Sinaga (12), Herlina br Sijabat (40), Hotlen br Sagara (68), Derita br Sijbat (50), Tumiar br Sagala (70).

“Kesimpulan sementara, warga diduga mengalami keracunan makanan, setelah memakan nasi dan olahan lauk daging babi. Sedangkan warga yang beragama Islam yang ikut dalam acara tersebut tak ada mengalami keluhan keracunan,” pungkasnya.

Untuk penyelidikan lebih lanjut, polisi sudah mengamankan sisa makanan dan muntahan para korban. (posmetro-medan.com)

Tidak ada komentar: