Hilwa Humairo, warga Sidoarjo, Jawa Timur menjadi korban dugaan penipuan bermodus sedekah Yusuf Mansur. Hal itu berawal ketika ia yang menjadi TKI di Hongkong mendapat kabar tentang program Ustadz Yusuf Mansur (UYM), sedekah ke Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an.
“Pertama kali saya sangat tertarik dengan programnya pak ustad Yusuf Mansur perihal Rumah Tahfidz Quran dengan nilai Rp 300.000 perbulan aktif, dengan janji kalau ada anak kita atau saudara atau keponakan akan dipondokkan gratis oleh beliau selama kita aktif sedekah online ke Darul Quran,” ujar Hilwa dalam bedah buku Yusuf Mansur Obong di Masjid Al Fajr, Buah Batu, Bandung (22/2/2020).
Hilwa yang mengaku sebagian besar keluarganya berekonomi menengah ke bawah pun sangat tertarik dengan program UYM itu. Dalam prosesnya, Hilwa kemudian ditawari program Veritra Sentosa Internasional (VSI), cikal bakal Paytren saat ini. Dengan iming-iming memperbaiki ekonomi Bangsa Indonesia, khususnya Umat Islam, Hilwa pun ikut program VSI Yusuf Mansur.
Tidak tanggung-tanggung, Hilwa menjadi star leader VSI dengan membeli 62 Hak Usaha (HU) dengan masing-masing HU bernilai Rp 270.000. Hilwa yang punya banyak komunitas TKI Internasional dan forum muslimah luar negeri seperti di Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand dan negara lain, otomatis mengerakkan ‘jamaah’nya.
“Saat itu kita sangat tertarik sekali karena beliau mengatakan bahwa VSI membangkitkan ekonomi umat Indonesia, umat Islam khususnya. Saya mengambil 62 Hak Usaha, 62 sertifikat seharga 17 juta rupiah. (Saya) menjadi star leader nya, merekrut member di kanan 500, kiri 500 dan di bawah saya ada dua star leader. Berarti saya merekrut orang sekitar 2 juta umat di seluruh Indonesia dan dunia,” terangnya.
Belum terlihat hasil program sedekah Darul Qur’an UYM dan VSI, para star leader justru ditawari program Condotel Moya Vidi di Jogjakarta. Harga ‘paket’ program Condotel ini menurut Hilwa senilai Rp 2.700.000. Ia pun mengambil paket 36 juta rupiah.
“Beliau (UYM) mengatakan bahwa Condotel nantinya akan kita programkan untuk khusus umroh, haji, wisata hati atau istilahnya umroh haji saja atau backpacker,” ujarnya.
“Dan kasih respon ke kita bahwa jikalau kita menjadi investor di Condotel tadi, setiap keluarga investor bisa menginap gratis selama 1 tahun sekali untuk i’dad atau untuk haji,” lanjutnya.
Karena diiming-imingi oleh UYM, banyak kenalan Hilwa yang ikut program Condotel Moya Vidi, bahkan sampai mengambil 2 paket. Hilwa mengaku pernah menjabat sebagai Executive Marketing di Condotel Moya Vidi, namun HU yang ia tanam tidak bisa digunakan dan tidak jelas nasibnya hingga saat ini.
“Ini untuk pelajaran, mudah-mudahan anda sekalian yang di Indonesia atau di luar negeri jangan sampai mengalami hal-hal yang sama yang saya alami. Ini cukup saya saja, InsyaAllah ini pelajaran yang sangat luar biasa bagi saya, karena saya sudah sangat capek selama 5 tahun tidak ada kabarnya tidak ada responnya,” terangnya. (kiblat.net)
Tidak ada komentar: