Kredit Syariah Lebih Mahal dibanding kredit ribawi ???

Kredit Syariah Lebih Mahal dibanding kredit ribawi ???

Kredit syariah sekian sekian, dijumlah jambleh ternyata lebih mahal dibanding kredit ribawi. Dari situ muncul kesimpulan: "jangan salahkan jika orang memilih riba!" ....

Ada benarnya, tapi itu adalah kesimpulan sepihak dari sisi peminjam. Coba sekarang anda posisikan diri pada sisi pemberi pinjaman! Wajar saja pemberi akad syariah menetapkan biaya dan margin kredit yg lebih besar. Mengapa? karena sesuai prinsip syariah, mereka tak bisa menerapkan denda telat bayar ataupun penyitaan jika si penerima pinjaman gagal bayar. Artinya, pemberi pinjaman syariah menanggung resiko lebih besar, apalagi jika barang yg dikreditkan adalah barang2 yg liquid mudah dijual tanpa surat bukti kepemilikan seperti HP, TV dan barang2 rumah tangga lainnya.

Jadi, kredit syariah itu sebenarnya dapat lebih kompetitif jika resiko gagal bayar itu diperkecil. Dan ini hanya mungkin jika kaum muslimin, terutama di negeri ples enamdua, bisa memperbaiki attitude-nya tentang hutang. Kebiasaan bermudah2an dgn hutang seperti minggat tanpa berita setelah dapat pinjaman atau tidak amanah menepati janji harus ditinggalkan dulu untuk menaikkan kepercayaan para investor atau bahkan mereka yg ikhlas berniat membantu.

Kesimpulannya ... bukan "jangan salahkan jika orang memilih riba", tapi "jangan salahkan jika orang sulit mendapat bantuan, karena sikapmu yg meremehkan hutang". Siapa yg meremehkan hutang? Kamuuuh ... iya kamuuh.

by katon kurniawan

Tidak ada komentar: