vaksin virus corona (Covid-19) kemungkinan tersedia 10-12 bulan ke depan

vaksin virus corona (Covid-19)

Para ahli kesehatan terkemuka di dunia telah dimobilisasi untuk memerangi wabah virus corona yang telah menginfeksi lebih dari 77.000 orang di seluruh dunia. Ancaman kesehatan global yang ditimbulkan oleh virus tersebut telah memanggil para ilmuwan untuk mengembangkan vaksin baru untuk memerangi virus tersebut yang telah menewaskan lebih dari 2.500 orang hingga saat ini.

“Ini semacam ras, bukan melawan ilmuwan lain, tetapi melawan virus itu sendiri,” kata Olivier Schwartz, Kepala peneliti di Institut Pasteur di Paris. Lembaga itu adalah yang pertama di Eropa yang berhasil mengisolasi strain virus corona dan mengurutkan genomnya setelah kemunculan virus tersebut.

Dr. Anthony Fauci, Kepala National Institute of Allergy and Infectious Diseases di National Institutes of Health (NIAID) mengkonfirmasi bahwa uji coba fase 1 dari kandidat vaksin kemungkinan akan dimulai pada awal April, dalam sebuah wawancara dengan ABC News.

“Uji coba Fase 1 tidak berarti Anda segera memiliki vaksin. Itu berarti Anda telah memulai langkah pertama untuk menemukan vaksin, yang dengan perhitungan siapa pun akan menjadi setidaknya satu tahun hingga satu setengah tahun terbaik, dan itu adalah jika kita bekerja di bawah otorisasi darurat dari badan pengatur,” ungkap dr. Anthony Fauci.

Lembaga-lembaga di Cina, AS, Eropa dan Australia semuanya sedang mengerjakan vaksin untuk wabah virus corona yang telah ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan nama : COVID-19.

Rachel Grant, Kepala Coalition for Epidemic Preparedness Innovations (CEPI) mengatakan dalam sebuah pernyataan kepada ABC News bahwa organisasinya bekerja dengan para mitra untuk memberikan vaksin yang lebih luas dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Asosiasi Norwegia, yang memiliki hubungan berkelanjutan dengan NIAID, sejauh ini menyediakan dana untuk Moderna, Inc untuk pembuatan bahan vaksin yang akan digunakan dalam uji coba Fase 1 yang dijalankan oleh NIAID.

“Tentu saja, tidak ada jaminan kesuksesan. Bahkan untuk mengusulkan deadline seperti itu pada titik ini harus dianggap sangat aspiratif,” ungkap Grant.

Sementara banyak yang masih belum diketahui tentang patologi COVID-19, Institut Pasteur dipercaya untuk memerangi virus baru ini. Institut Pasteur telah beroperasi dengan jaringan global dari 32 lembaga di seluruh dunia yang berkolaborasi satu sama lain selama setiap epidemi global dalam sejarah baru-baru ini, termasuk SARS, MERS dan virus Ebola.

Sementara itu, Kepada Perwakilan WHO di Indonesia mengatakan vaksin virus corona (Covid-19) kemungkinan baru tersedia dalam 10 sampai 12 bulan ke depan. N Paranietharan, mengatakan vaksin akan disebar setelah pihaknya benar-benar memastikan kalau penemuan tersebut aman untuk digunakan manusia.

“Kami tidak begitu yakin tapi kemungkinan vaksin ini akan memakan waktu hingga satu tahun (untuk selesai). Jika kita beruntung mungkin 10 bulan (bisa selesai) sampai kami dapat hasil kerja vaksin tersebut terhadap manusia,” kata Paranietharan usai memberi paparan di forum Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta pada Senin (24/2).

Selain vaksin, Paranietharan juga menuturkan WHO terus bekerja menemukan prosedur perawatan yang tepat dan efektif untuk menekan tingkat kematian hingga menyembuhkan pasien yang terjangkit Covid-19.

Paranietharan menargetkan WHO akan merilis hasil penelitian awal terkait prosedur perawatan pasien virus corona yang efektif dan jelas.

Sumber : moslemtoday.com

Tidak ada komentar: