"TAHUKAH KAMU BAHWA NABI shallallahu ‘alaihi wa sallam PUN DIANCAM JIKA BERANI MELAKUKAN BID’AH ?!!"
Perhatikan ayat berikut :
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ (44) لَأَخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ (45) ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ (46) فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ (47)
Seandainya dia ( Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam MENGADA – ADAKAN SEBAGIAN PERKATAAN ATAS ( NAMA KAMI ), niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar KAMI POTONG URAT TALI JANTUNGNYA !!. Maka sekali-kali tidak ada seorangpun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami) dari pemotongan urat nadi itu. (QS al Haaqqoh : 44-47)
Menjelaskan ayat di atas, berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
Menjelaskan ayat di atas, berkata Ibnu Katsir rahimahullah:
وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنا أَيْ مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَوْ كَانَ كَمَا يَزْعُمُونَ مُفْتَرِيًا عَلَيْنَا فَزَادَ فِي الرِّسَالَةِ أَوْ نَقَصَ مِنْهَا، أَوْ قَالَ شَيْئًا مِنْ عِنْدِهِ فَنَسَبَهُ إِلَيْنَا وَلَيْسَ كَذَلِكَ لَعَاجَلْنَاهُ بالعقوبة
Maksud ayat tersebut adalah: Seandainya Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam seperti yang dituduhkan orang-orang kafir bahwa beliau hanyalah mengada-ada atas Allah, yaitu BELIAU MENAMBAH–NAMBAH DALAM URUSAN AGAMA ATAU MENGURANGINYA, ATAU MENGAJARKAN SATU AJARAN YANG BERASAL DARI DIRINYA SENDIRI LALU IA MENGKLAIM ITU AJARAN DARI ALLAH, padahal bukan ajaran Allah, maka ALLAH AKAN MENYEGERAKAN HUKUMAN TERHADAP BELIAU !! (Tafsir Ibnu Katsir [VIII:233] )
Allah ﷻ berfirman,
Allah ﷻ berfirman,
وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
Beliau (Muhammad shallallahu alaihi wasallam) tidak berbicara berdasarkan hawa nafsu. Tidak lain semua itu adalah wahyu yang disampaikan kepadanya. (QS. an-Najm: 3-4)
Nah...
JIKA SEKELAS NABI shallallahu ‘alaihi wa sallam pun DINYATAKAN DEMIKIAN OLEH ALLAH, MAKA BAGAIMANA MUNGKIN JIKA ADA ORANG SEKELAS HABIB, KYAI, USTADZ, ULAMA – ATAU APAPUN YANG KEDUDUKANNYA DI BAWAH NABI shallallahu ‘alaihi wa sallam - BOLEH MENAMBAH SYARI’AT DENGAN MENGATASNAMAKAN SEBAGAI BID’AH HASANAH ?!!
Allahul musta’aan ....!!
Demi Allah AMAT BURUKLAH APA YANG MEREKA YAKINI !!
Walhamdu lilllaahi robbil ‘ala amiin.
IslamAdalahSunnah
_______________________
Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)
.
Nah...
JIKA SEKELAS NABI shallallahu ‘alaihi wa sallam pun DINYATAKAN DEMIKIAN OLEH ALLAH, MAKA BAGAIMANA MUNGKIN JIKA ADA ORANG SEKELAS HABIB, KYAI, USTADZ, ULAMA – ATAU APAPUN YANG KEDUDUKANNYA DI BAWAH NABI shallallahu ‘alaihi wa sallam - BOLEH MENAMBAH SYARI’AT DENGAN MENGATASNAMAKAN SEBAGAI BID’AH HASANAH ?!!
Allahul musta’aan ....!!
Demi Allah AMAT BURUKLAH APA YANG MEREKA YAKINI !!
Walhamdu lilllaahi robbil ‘ala amiin.
IslamAdalahSunnah
_______________________
Sunnah dijaga dengan kebenaran, kejujuran, dan keadilan bukan dengan kedustaan dan kedhaliman."
(Ibnu Taimiyyah rahimahullahu)
.
Tidak ada komentar: