Phobia Arab.
Cadar, kenapa sih kok pakai cadar, bukankah cadar budaya arab untuk menutupi wajah dari debu padang pasir? Islam sih islam, tapi ndak usah kearab-araban gitu lo.
Demikian seloroh sebagian orang.
Eh, emang kalau kearab-araban kenapa emangnya?
La kejepang-jepangan atau kebelanda belandaan saja tidak pernah dipersoalkan, padahal mereka telah terbukti menyengsarakan negri kita . Belanda selama 350 tahun, jepang selama 3,5 tahun.
Adapun bangsa Arab ndak pernah menjajah bangsa kita, bahkan sebagian mereka menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan banyak pahlawan dan tokoh kita yang jebolan dari arab, sebut saja Kiyai Wahid Hasyim, Ahmad Dahlan, dan lainya, mereka jebolan Arab, bukan belanda, atau jepang apalagi cina.
Jadi mengapa kok malah phobia dengan arab? seharusya phobia dengan belanda atau jepang yang telah menjajah negri kita, atau kepada cina yang pernah mendukung komunis melakukan makar kepada bangsa kita tercinta ini, kaki tangan mereka telah menumpahkan darah jendral jendal kita dan juga ribuan saudara kita.
Adapun saudara saudara kita keturunan arab atau jebolan jebolan arab, terbukti turut menyirami bumi ini dengan darah dan cucuran keringat mereka untuk mengusir londo, jepang, dan melawan makar komunis yang disokong cino .
Hayo ngaku saja kenapa phobia arab kok ndak phobia londo atau jepang atau cino? Ndak tahu sejarah atau ......?
Apalagi ternyata urusan cadar, jenggot dan celana cingkrang tuh bukan budaya arab, namun ajaran syari'at Islam.
Kalau anda berkata: tuh yang ngebom atau bertindak anarkis ada yang pakai cadar dan berjenggot dan selana cingkrang?
Oooh itu sebab phobia anda?
Jangan lupa ya bahwa dari yang ngebom banyak pula yang ndak jenggotan atau bercadar dan celana cingkrang.
Sebagaimana mereka hanya segelintir dari yang berjenggot dan bercadar alias oknum, mengapa digeneralisasi ?.
Kenapa kok ndak phobia pula dengan yang ndak cadaran atau jenggotan?
Sebagaimana baca berita tuh yang lengkap, negara negara arab juga menjadi korban terorisme dan radikalisme, jadi mengapa kok diangap bangsa arab sebagai produsen radikalisme atau terorisme? mereka sama dengan kita korban dan bukan dalang atau produsen.
Kalau phobia semacam ini dipelihara, maka rusaklah bangsa kita, karena ternyata banyak pula dari masyarakat yang juga mengalami phobia, phobia karena pernah menjadi korban atau mengetahui adanya sebagian oknum aparat yang berbuat jahat, korupsi, pungli, selingkuh, menipu, memeras sebagian rakyat dan kejahatan lainya.
Yuk berpikir kritis dan obyektif, agar phobia tidak diobati dengan phobia lainya, namun dilawan dengan kelemah lembutan, ilmu, dan kearifan.
Islam sudah mengajarkan cara paling tepat untuk mengobati kesalahan orang lain, yaitu berbuat adil, dan Islam tidak mengenal dosa warisan .
Sebagai orang Islam, yuk camkan dan terapkan perintah Allah Ta'ala berikut:
Cadar, kenapa sih kok pakai cadar, bukankah cadar budaya arab untuk menutupi wajah dari debu padang pasir? Islam sih islam, tapi ndak usah kearab-araban gitu lo.
Demikian seloroh sebagian orang.
Eh, emang kalau kearab-araban kenapa emangnya?
La kejepang-jepangan atau kebelanda belandaan saja tidak pernah dipersoalkan, padahal mereka telah terbukti menyengsarakan negri kita . Belanda selama 350 tahun, jepang selama 3,5 tahun.
Adapun bangsa Arab ndak pernah menjajah bangsa kita, bahkan sebagian mereka menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia. Dan banyak pahlawan dan tokoh kita yang jebolan dari arab, sebut saja Kiyai Wahid Hasyim, Ahmad Dahlan, dan lainya, mereka jebolan Arab, bukan belanda, atau jepang apalagi cina.
Jadi mengapa kok malah phobia dengan arab? seharusya phobia dengan belanda atau jepang yang telah menjajah negri kita, atau kepada cina yang pernah mendukung komunis melakukan makar kepada bangsa kita tercinta ini, kaki tangan mereka telah menumpahkan darah jendral jendal kita dan juga ribuan saudara kita.
Adapun saudara saudara kita keturunan arab atau jebolan jebolan arab, terbukti turut menyirami bumi ini dengan darah dan cucuran keringat mereka untuk mengusir londo, jepang, dan melawan makar komunis yang disokong cino .
Hayo ngaku saja kenapa phobia arab kok ndak phobia londo atau jepang atau cino? Ndak tahu sejarah atau ......?
Apalagi ternyata urusan cadar, jenggot dan celana cingkrang tuh bukan budaya arab, namun ajaran syari'at Islam.
Kalau anda berkata: tuh yang ngebom atau bertindak anarkis ada yang pakai cadar dan berjenggot dan selana cingkrang?
Oooh itu sebab phobia anda?
Jangan lupa ya bahwa dari yang ngebom banyak pula yang ndak jenggotan atau bercadar dan celana cingkrang.
Sebagaimana mereka hanya segelintir dari yang berjenggot dan bercadar alias oknum, mengapa digeneralisasi ?.
Kenapa kok ndak phobia pula dengan yang ndak cadaran atau jenggotan?
Sebagaimana baca berita tuh yang lengkap, negara negara arab juga menjadi korban terorisme dan radikalisme, jadi mengapa kok diangap bangsa arab sebagai produsen radikalisme atau terorisme? mereka sama dengan kita korban dan bukan dalang atau produsen.
Kalau phobia semacam ini dipelihara, maka rusaklah bangsa kita, karena ternyata banyak pula dari masyarakat yang juga mengalami phobia, phobia karena pernah menjadi korban atau mengetahui adanya sebagian oknum aparat yang berbuat jahat, korupsi, pungli, selingkuh, menipu, memeras sebagian rakyat dan kejahatan lainya.
Yuk berpikir kritis dan obyektif, agar phobia tidak diobati dengan phobia lainya, namun dilawan dengan kelemah lembutan, ilmu, dan kearifan.
Islam sudah mengajarkan cara paling tepat untuk mengobati kesalahan orang lain, yaitu berbuat adil, dan Islam tidak mengenal dosa warisan .
Sebagai orang Islam, yuk camkan dan terapkan perintah Allah Ta'ala berikut:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. (Al Maidah 8)
Wallahu Ta'ala a'alam bisshowab.
DR.Muh.Arifin Badri
Wallahu Ta'ala a'alam bisshowab.
DR.Muh.Arifin Badri
Tidak ada komentar: