UJIAN BAGI PARA PENGIKUT KEBENARAN

UJIAN BAGI PARA PENGIKUT KEBENARAN

Mengetahui kebenaran, mengikutinya, dan istiqamah di atasnya menghadirkan konsekuensi besar dalam kehidupan.

Secara sunnatullah, siapa saja yang mengetahui kebenaran, mengikutinya, dan istiqamah di atasnya pasti akan mendapatkan ujian dan cobaan.

Allah Shallallahu ‘alaihi wasallam berfirman,

الم () أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُو
"Alif Laam Miim. Apakah manusia mengira dibiarkan berkata, “Kami telah beriman sedangkan mereka tidak diberi ujian?” (QS.Al-Ankabut:1-2)

Ujian dan cobaan itu pun beragam bentuknya. Terkadang dalam bentuk keburukan dan terkadang pula dalam bentuk kebaikan.

Allah Subhanahu wataala berfirman,

كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kalian dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya), dan hanya kepada Kamilah kalian dikembalikan.” (QS.Al-Anbiya: 35)

Al-Imam Ibnu Katsir rahimahumallah berkata, “Maksudnya, Kami (Allah Subhanahu wata’ala) akan menguji kalian, kadang dengan musibah dan kadang dengan kenikmatan, untuk Kami nilai siapa yang bersyukur dan siapa pula yang kufur, siapa yang bersabar dan siapa pula yang berputus asa.

Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalhah dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhu, beliau berkata,  "Maksud dari ayat (yang artinya) [Kami akan menguji kalian] adalah Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kelapangan, sehat dan sakit, kecukupan dan kemiskinan, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan…’.”

(Tafsir Ibnu Katsir)

Tidak ada komentar: