jika hilang keadilan maka lenyaplah rasa aman

إذا فقد العدل فقد الأمن
Orang Arab bilang: Idza fuqida al-adlu fuqida al-amnu (jika hilang keadilan maka lenyaplah rasa aman).

Ucapan di atas menjadi kaidah ijtima'iyyah yang dibenarkan oleh ilmu dan teori sosial, di mana tidak ditegakkan keadilan tidak akan tegak pula rasa aman, selama masih ada kezhaliman dan kecurangan di sana pasti ada perlawanan dan ketidak-stabilkan.

(ini bukan berarti ajakan perlawanan hanya memotret sebuah kenyataan)
Suatu hari raja Persia mengutus seorang utusannya untuk mendatangi Khalifah amirul mukminin Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu yang ada di Madinah.

Ketika tiba di Kota Madinah, utusan tersebut bertanya kepada penduduknya, di manakah istana raja kalian? Penduduk Madinah berkata: kami tak memiliki raja, tapi kami memiliki Amir.
palu keadilan

Setelah mendapat informasi, utusan inipun bergegas dan menuju kediaman Umar...

Sang utusan pun terkejut tatkala melihat Umar tertidur di bawah pohon, tanpa istana, tanpa pengawal dan tanpa penjagaan.

Maka utusan inipun berkata dengan kalimatnya yang masyhur dan diriwayatkan dari generasi ke generasi:

حكمتَ فعدلتَ فأمنتَ فنمتَ يا عمرُ
Engkau menjadi hakim (penguasa), lalu engkau belaku adil, engkau pun aman, engkau pun tertidur (tanpa penjagaan)..wahai umar

Kisah ini menginspirasi seorang Penyair Arab Hafizh Ibrahim berkata dalam bait

syairnya:

وَقَـالَ قَـوْلَةَ حَقٍّ أَصْبَحَتْ مَثَلاً ==== وَأَصْبَحَ الجِيْلُ بَعْدَ الجِيْلِ يَرْوِيْـهَا
أَمِنْتَ لَمَّا أَقَمْتَ العَـدْلَ بَيْنَهُمُو ==== فَنِمْتَ نَوْمَ قَرِيْرِ العَيْـنِ هَانِيْـهَا
Cerita di atas sangat masyhur di kalangan para penuntut ilmu, dan bertebaran dikitab-kitab qoshos dengan lafadz yang berbeda-beda, meskipun secara sanad tidak bisa dipastikan shahih atau tidak shahihnya, sebagimana kisah2 sejarah yang lainnya. 

Lihat: http://fatwa.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=79490

Namun ada hal yang bisa kita ambil sebagai faedah:

Bahwa Keadilan adalah salah satu di antara sumber keamanan, tanpa keadilan tak akan pernah engkau jumpai perdamaian...

Pemimpin diwajibkan berlaku adil dan rakyat diwajibkan mendengar, taat dan patuh dalam kebaikan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ أَمْيرٍ عَشَرَةٍ إِلَّا وَهُوَ يُؤْتَى بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَغْلُولًا حَتَّى يَفُكَّهُ العَدْلُ أَوْ يُوْبِقَهُ الجورِ.
“Tidaklah seorang lelaki memimpin sepuluh orang, kecuali ia akan didatangkan dalam keadaan tangan yang terbelenggu pada hari Kiamat. Keadilannya akan melepaskannya atau ketidak-adilannya akan membuatnya celaka (HR. Al-Baihaqi)

Allahumma ashlihna wa ashlih wulaata umuurinaa...

Ya Allah perbaikilah kami dan perbaikilah para pemimpin kami.

(Ust Fadlan Fahamsyah, dosen STAI Ali bin Abi Thalib)

Tidak ada komentar: