akibat lockdown di india, Ibu 48 tahun jemput anaknya sendirian naik motor matic sejauh 1400 km

Ibu 48 tahun jemput anaknya sendirian

IBU 48 TAHUN MENJEMPUT SENDIRI PUTRANYA YANG TERJEBAK LOCKDOWN SEJAUH 1400 km SENDIRIAN NAIK SEPEDA MOTOR.

Namanya Razia Begum. Perempuan yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru dan sekaligus kepala sekolah sebuah SD di Bodhan, Nizamabad ini memutuskan untuk melakukan perjalanan sejauh 1400 kilometer sendirian. Ia meninggalkan Nizamabad, salah satu wilayah di negara bagian Telangana, India dengan mengendarai sepeda motor demi menjemput puteranya yang terjebak di Rahmatabad, Nellore di negara bagian Andhra Pradesh.

Mohammed Nizamuddin, 17 tahun, sedang berlibur bersama dengan teman-temannya seusai ujian akhir kelas 12. Tetapi Nizamuddin akhir harus terlantar di sana setelah pemerintah India melakukan lockdown seiring merebaknya pandemi Corona di negara tersebut. Akibatnya, transportasi public berhenti beroperasi dan Nizamuddin terjebak di sana. Razia Begum, ibunya, memutuskan untuk menjemput sendiri setelah hampir dua pekan Nizamuddin terlantar di sana tanpa ada kejelasan.

Razia tak punya pilihan lain. Ia harus menjemput sendiri ke Rahmatabad dan meninggalkan dua anaknya di rumah. Ia melakukan perjalanan jauh di saat orang-orang lain menjalani masa lockdown di rumah setelah mengantongi izin dari kepolisian setempat. Tentu saja ia tidak bisa meminta tolong kepada suaminya karena ayah dari anak-anaknya ini telah wafat 15 tahun silam saat Nizamuddin baru berusia 2 tahun. Masih bayi.

Apakah tidak berat melakukan perjalanan setara Bandar Lampung ke Banyuwangi bagi perempuan usia 48 tahun? Berat dan sulit, tentu saja. 1400 kilometer –sebagian media menyebut 1600 kilometer— bukan jarak yang dekat. Kata Razia Begum kepada Indian News Agency, “Merupakan perjalanan yang sulit mengendarai motor roda dua yang kecil bagi seorang perempuan. Tetapi tujuan yang jelas untuk membawa pulang anak laki-laki saya, menyingkirkan semua rasa takut saya. Saya menyiapkan roti untuk bekal selama perjalanan. Yang sangat menakutkan adalah berada di jalanan di malam hari tanpa pergerakan lalu lintas dan tidak ada manusia di jalanan.”

Razia Begum pula yang mengemudikan motor dalam perjalanan pulang dari Rahmatabad, Nellore ke Bodhan di Nizamabad. Ia tidak mengizinkan puteranya memegang setir, semata agar perjalanan lancer, tidak tertahan di berbagai pos pemeriksaan, termasuk di perbatasan negara bagian. Selama masa lockdown di India, sangat banyak Razia yang dilakukan oleh pihak keamanan untuk memastikan lockdown berjalan dengan baik. Dan Razia Begum memilih mengemudikan sendiri motor kecil itu untuk memudahkan pemeriksaan setiap kali ada razia di berbagai pos pemeriksaan. Ia tidak ingin ada masalah yang berkepanjangan pada puteranya.

Sebuah perjalanan yang sangat menakjubkan, memberi gambaran nyata tentang besarnya kasih-sayang seorang ibu. Hari itu, Mohammed Nizamuddin menangis terharu. Ia menemukan sosok perempuan pahlawan, a woman hero, yang sangat nyata dalam hidupnya.

Berbagai media massa kemudian meliputnya. Ibu kita mungkin tak pernah melakukan perjalanan sedramatis itu. Tetapi di hati mereka ada cinta yang sangat tulus kepada putera-puteranya. Do’akan ia.

repost gridoto.com

Tidak ada komentar: