BMKG: Hujan berhenti bukan karena pawang hujan. ketahuilah dia dukun = pendusta

Pawang hujan yang diklaim bisa memindahkan hujan atau menahan hujan, maka sejatinya mereka ini adalah Dukun yang seringkali bekerjasama dg jin, sebagaimana dukun² lainnya.

Kata para ulama, dukun dan tukang sihir itu adalah THAGHUT dan PARA PENDUSTA. Allah Ta’ala berfirman :

{هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنزلُ الشَّيَاطِينُ، تَنزلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ، يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ}

“Maukah Aku beritakan kepada kalian, kepada siapa syaitan-syaitan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat/buruk (para dukun dan tukang sihir). Syaitan-syaitan tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (dengan mencuri berita dari langit, kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para pendusta” (QS asy-Syu’araa’: 221-223).

Para ulama tafsir menjelaskan bahwa para pendusta dalam ayat di atas adalah DUKUN dan yang semisal dg mereka.

☔️ Mendatangi pawang hujan sama hukumnya dg mendatangi dukun. Hukumnya diperinci sbb :

➖ Mendatangi dan bertanya kpd mereka TANPA MEMBENARKANNYA, maka ini hukumnya dosa yang sangat besar dan tidak diterima shalatnya selama empat puluh hari. (bukan artinya tdk perlu sholat, krn sholat itu kewajiban yg tdk boleh ditanggalkan.) = KUFUR ASHGHAR

➖ Mendatangi mereka dan MEMBENARKANNYA mereka maka ini adalah KAFIR. Wal’iyadzubillah. = KUFUR AKBAR

☔️Apabila yang dilakukan dukun itu terjadi dan nyata spt yang diklaim. Maka jangan tertipu, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika ditanya tentang al-kuhhaan (para dukun), beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Mereka adalah orang-orang yang tidak ada artinya”.

Salah seorang sahabat berkata, “Sesungguhnya para dukun tersebut TERKADANG MENYAMPAIKAN KEPADA KAMI SUATU (BERITA) YANG (kemudian ternyata) BENAR.

Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalimat (berita) yang benar itu adalah yang dicuri (dari berita di langit) oleh jin (syaitan), lalu dimasukkannya ke telinga teman dekatnya (yaitu dukun dan tukang sihir), yang kemudian mereka mencampuradukkan berita tersebut dengan seratus kedustaan” (Muttafaq alaihi)

Tidak ada komentar: