Hikmah Poligami yang aku rasakan - kisah nyata ibu uswah

HIKMAH POLIGAMI

Di awal berpoligami, perasaan ini sama seperti kebanyakan wanita yang di poligami, ada kekhawatiran, kesedihan, dan kecemburuan yang ga jelas. 

Bukan tanpa apa apa sehingga saat ini saya di tahap nyaman dan malah bersyukur. 
Semua berproses, ilmu dan keimanan adalah fondasi nya. 

Beberapa hari lalu ketika saya mau melahirkan,  dengan kesadaran adik adik madu, mereka yang merawat dan menjaga anak anak saya yang lain di rumah, buya dan mamim (R4 suami) yang menemani ke RS bersalin dan bergantian melayani saya 

Pulang dari RS, MaasyaAllaah di sambut adik adik maduku dan anak anak dengan bahagia
Ketika saya masuk rumah, rumah sudah rapih, bersih, semua ummah dan mamah yang lakukan, anak anak pun ummah yang urus. 
 Jujur aku terharu bahagia. 

Tak sampai di situ, karena saya masih masa pemulihan anak anak tetap ummah urus, mamim yang buatin air jahe juga sarapan  bubur nasi untuk saya, mamah isi air panas untuk persediaan minum, mamim juga nemenin saya bobo malam, begitu setiap hari  mereka melakukan dengan kesadaran dan cinta, maasyaAllaah 🥺

Hari ke 7 belum terlalu pulih, saya ada jadwal kontrol ke RS bersama buya yg alhamdulilah pas jatah gilir hadiah pemberian mamim. 

Ketika di cek dokter, jahitan  rembes dan merah, dokter bilang harus opname. Tapi hari itu di rumah sedang masak buat aqiqah baby Qawwam. 

Akhirnya keesokan hari nya kami kembali untuk rawat inap. Entah sampai berapa hari kami di RS. 
Selama di RS baby Qawwam pun harus ikut, karena dia minum ASI ga bisa di tinggal. Dan selama di RS mamim lah yang merawatnya. 

Pagi ini baby Qawwam di jemur mamim 😍
Lanjut di mandikan buya nya juga mamimnya 
MaasyaAllaah.. 

Kalo ada perlengkapan yang kurang tinggal chat grup keluarga untuk mempersiapkannya dengan baik. Selanjutnya diantar asistennya buya ke RS. 

Seperti kemarin, dokter menyarankan saya harus makan putih telur 6butir/hari.. Dan ummah sudah merebusnya sebanyak 10 butir.. Itu tiap hari di siapkannya dan ada yg bawain bersama perlengkapan lainnya ke RS. 

Terharu bahagia, semua sudah Allaah atur yang terbaik bagi hamba-Nya, maka selalu lah berbaik sangka atas TaqdirNya. 

Dan segala sesuatu kebaikan akan di balas dengan kebaikan, semua yang saya rasakan  adalah atas karunia Allaah yang luas untuk keluarga kami. 

Maha benar Allah akan semua syariatnya itu baik buat hambanya jika hambanya mau belajar, kemudian menerima dan hadirkan dalam jiwa bahwa semua taqdir Allah adalah yang terbaik. 

Saya di RS ada yang menemani tanpa harus mikir anak anak di rumah bagaimana ya? 
Rumah keadaannya gimana? Anak anak makannya gimana? Dan lain lain. 

Karena apa? Kami tiap hari memang saling bantu, jika satu kerepotan atau sakit bisa gantian handle. 

Dan kami lakukan karena ketaatan pada suami yang selalu berpesan " Sesama Muslim saja kita harus berbuat baik apatah lagi dengan sesama istri istri yang mencintai lelaki yang sama harus lebih berbuat baik"

Ketaatan pada suami merupakan bentuk ketaatan kita pada Allaah. 

Ohya satuuuu lagi membuat saya haru biru hiikss. 
Kemarin hari Mamim telah memberikan jatah malam nya 1 hari untuk saya,, katanya biar bunda ada temannya di rumah dan agar buya bisa bobo bareng baby Qawwan MaasyaAllaah.. 

Pas buya datang bawa bunga dan sebatang coklat, aku heran melongo ga biasanya 😅😅 
Ternyata kata doi "ini dari mamim" 
Wow speechless laah saya 🥰😍
MaasyaAllaah... 

Inilah gambaran secuil hikmah poligami dari saya, kalo saya jabarkan semua ga cukup waktu nulis nya.. Ini saya tulis sambil rebahan plus di infus plus abis di rawat lukanya. 

Fa bi ayyi aalaa irobbikumaa tukadzzibaan..

Haadzaa min fadhli Rabbii 💚💚💚💚

Tidak ada komentar: