Bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu dan rindu mendapatkannya

Tidak layak penuntut ilmu bermalas-malasan, kita dengan izin Allah akan mendapatkan ilmu yang bermanfaat bila bersungguh-sungguh.

Penuntut ilmu harus selalu hadir, tepat waktu dan berusaha datang lebih awal, dan tidak boleh terlambat.

Imam Syafi'i rohimahulloh (W.204H) berkata dlm sya'irnya ;

أخي لن تنال العلم إلابستة
سأنبيك عن تفصياببيان
زكاء، وحرض، وجتهاد، وبلغة,
وصحبة أستاز، وطولزمان.
"Saudaraku, engkau tidak akan mendapatkan ilmu, melainkan dengan 6 perkara.
Kukabarkan kepadamu rinciannya dgn jelas;
Kecerdasan, kemauan keras, bersungguh-sungguh, bekal yg cukup.
Bimbingan Ustadz, dan waktunya yg lama"
Diwaan Imam as- Syafi'i (hal 378)
menuntut ilmu

Sabda Rasulullah ﷺ,

"Bersungguh-sungguh lah untuk mendapatkan apa yg bermanfaat bagimu dan mintalah pertolongan Alloh (dlm segala urusanmu) serta jangan sekali-kali engkau merasa lemah." HSR Muslim no 2664, Ahmad (II/366,370) dari Abu Hurairah

Ilmu tidak bisa diperoleh dengan santai dan berleha-leha

Yahya bin Abi Katsir rohimahulloh (W.132H) berkata ;

لايستطاع العلم براحةالجيم
"Ilmu tidak akan diperoleh dgn tubuh yg dimanjakan (dgn santai)"

Atsar Sahih riwayat Muslim (no.612(175)) dan Ibnu 'Abdil Barr dalam Jaami' Bayaanil 'Ilmi wal Fadhlihi (I/385, no 555)

Dan bersungguh-sungguh itu harus diiringin sifat Sabar dan memohon perlindungan dari kejelekannya.

Sabda Rasulullah ﷺ,

"Sesungguhnya ilmu itu diperoleh dengan sungguh-sungguh belajar, dan sikap sabar (penyantun) diperoleh dgn membiasakan diri untuk bersabar. Barangsiapa yg berusaha keras mencari kebaikan, maka ia akan memperoleh kebaikan, dan barangsiapa yang menjaga dirinya dari kejelekan (kejahatan) maka ia dilindungi Alloh dari kejelekan (kejahatan)."

HR Ibnul Jauzi dalam al-'Ilal Mutanaahiyah (I/85 no 93) dan Al Khatib dalam Tariikh Bagdaad (VII/208 no 2793)
Dijalankan oleh Syaikh al-Albani dlm Silsilah al-Ahaadiist as-Shahihah no.342

Dan janganlah berhenti dalam menuntut ilmu, merasa kenyang dgn ilmu, padahal ilmu Alloh itu banyak dan luas. Kita boleh rakus dalam masalah menuntut ilmu, tapi wajib menuntut ilmu yg shahih dan diamalkan.

Sabda Rosululloh ﷺ,

منهومان لايشبعان: منهومفياد العلم لايشبع منه، ومنهوم في الدلايشبع منها
"Dua orang yg rakus yg tidak pernah kenyang: yaitu (1) orang yg rakus terhadap ilmu dan tidak pernah kenyang dengannya. Dan (2) orang yg rakus terhadap dunia dan tidak pernah kenyang dengannya." HR Al Baihaqi dlm al-Madkhal no 450, al-Hakim (I/92)

Wallohu'alam

Intisari dari kitab Adab dan Ahlak Penuntut Ilmu karya ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawas hafizhahullah
@abuhilal

Tidak ada komentar: