Biografi Syekh Albani -Rahimahullaah

Serial Sirah Ulama

Pejuang Islam & Sunnah, Ahlul Hadist Syekh Albani -Rahimahullaah- Bag. 1

Oleh Syekh Malik Husein Sya'ban (Murid Syekh Al-bani) Hafizhahullaah

Masjid Astra Sunter, Jakarta Utara.

Bernama

Muhammad, berkunyah Abu Abdirrahman, anak dari salah seorang ulama yang bernama Nuh Annajati bin Adam -ayah beliau adalah seorang lulusan lembaga pendidikan ilmu-ilmu syari’at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (Istambul)-.

Kelahiran : Pada tahun 1332 H dan bertepatan pada 1914 M,di kota Tirana ibu kota Albania.

Sebab Hijrahnya Ayah Syekh Al-bani -Rahimahumallaah-

Ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, maka Syaikh Nuh mengkhawatirkan dirinya dan keluarganya. Akhirnya beliau memutuskan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan takut terkena fitnah,beliau sekeluarga pun menuju Damaskus.

Biografi Syekh Albani -Rahimahullaah

Inilah dia Awal ceritanya...

Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani ini mulai mengkonsentrasikan diri pada ilmu hadits lantaran terkesan dengan pembahasan-pembahasan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha -Rahimahullaah-.

Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni’ an Hamli al-Asfar fi al-Asfarfi Takhrij ma fi al-Ihya’min al-Akhbar. Sebuah kitab karya Abu al-fadhl Abdurrahim bin Husein al-Iraqi,salah seorang syaikh terbesar Ibnu Hajar yang wafat 806 H,berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya’ 'Ulumuddin al-Ghazali.

Bersambung...

Akhukum fillaah, Novtriadi.
__________

Kunyah adalah setiap nama yang dimulai dengan kata Abu (untuk laki-laki), atau Ummu (untuk perempuan).

Kunyah bisa dimiliki oleh siapapun, baik kunyahnya diambil dari nama anak sendiri atau bukan dan boleh diberikan kepada anak kecil..

Salah satu contoh dalilnya,Nabi Shalallahu ‘alaihi wasallam memberi kunyah kepada Ummul Mu`miniin `Aisyah Radhiallaahu `anha yaitu “Ummu `Abdillah,” sebagaimana sabda Beliau Shalallaahu ‘alaihi wasallam di bawah ini :

( اكتني [ بابنك عبد الله، يعني ابن الزبير] أنت أم عبد الله ).
Artinya : “Berkunyahlah kamu dengan anakmu `Abdullah, maksudnya Ibnu-Zubaiir, kamu adalah Ummu `Abdillah.” [ Lihat : “Silsilatul Ahaadist As Shohiihah” no. 132 ].

Tidak ada komentar: