Syarah hadist : Jauhilah prasangka buruk

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ وَلَا تَحَسَّسُوا وَلَا تَجَسَّسُوا وَلَا تَحَاسَدُوا وَلَا تَدَابَرُوا وَلَا تَبَاغَضُوا وَكُونُوا عِبَادَ اللَّهِ إِخْوَانًا 
Dari Abu Hurairah RA, Nabi Shallallahu alahi wa salam bersabda: "Jauhilah prasangka buruk, karena prasangka buruk adalah ucapan yang paling dusta, janganlah kalian saling mendiamkan, janganlah suka mencari-cari masalah, jangan saling mendengki, jangan saling membelakangi, serta jangan saling membenci, tetapi, jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara." (HR Bukhari No: 5604)

Syarah hadist : Jauhilah prasangka buruk

Kandungan hadits

1. Orang beriman dilarang berprasangka buruk kepada orang lain karena prasangka buruk tersebut mendorong kepada perbuatan menuduh tanpa bukti yang menjadi dosa besar.

2. Islam menyuruh agar tidak berdiam diri jika kemungkaran terjadi di hadapan kita dengan mencegah dengan kekuatan legal atau menasihat kemampuan.

3. Seorang muslim dilarang mencari-cari kesalahan atau kelemahan orang lain dengan tanpa tujuan yang benar secara syar'i.

4. Setiap kita juga dilarang saling mendengki, saling membelakangi, serta saling membenci. Berbeda tidak harus bermusuhan. Di negeri kita ini terdiri dari ratusan suku, ratusan bahasa, masing-masing mempunyai karakter dan sikap yang berbeda.

5. Satu jamaah, satu saudara, satu keluarga belum tentu pengetahuan, penghatan, dan tingkat keikhlasan nya sama.

5. Setiap muslim dituntut agar berusaha menjaga tali persaudaraan sesama Muslim. Menjaga persaudaraan itu wajib seperti wajibnya shalat, puasa, dan haji dengan menjauhi prasangka buruk, tidak mencari kelemahan dan aib orang lain, jangan berdengki, elakkan membenci, tidak membelakangkan orang lain dan bantu sahabat dengan mencegah dia dari melakukan maksiat.

Tidak ada komentar: