Sangat rugi, jika kita mati membawa dosa jariyah, dosa terus mengalir sampai hari kiamat
Contohnya:
Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati dan meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan.
Dampak inilah yang dimaksud dalam ayat:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekas (dampak) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Cara bertaubat dari DOSA JARIYAH
Yaitu dengan cara bersungguh-sungguh bertaubat, jika sudah menyebarkan kejelekan, maka berusaha menghilangkannya dan mencari agar dihapus. Jika sudah mengajarkan, maka berusaha memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang ia sebar.
Jika sudah berusaha mencari, tapi yang kita sebarkan tidak ditemukan, semoga ini dimaafkan karena sudah di luar kemampuan hamba dan bertakwa semampu kita:
Allah berfirman,
“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.” (Al-Baqarah ayat 286)
Wallahu a'lam
(Sumber:MuslimAfiyah)
Oleh: Mutiara Risalah Islam
Contohnya:
Pernah share video porno, itu tersebar setelah kamatiannya dan ia belum bertaubat
Pernah share foto membuka aurat di media sosial dan tersebar serta dilihat oleh laki-laki
Pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh, ia belum bertaubat dan belum memperbaiki dan membenarkan ajaran yang tersebar tersebut
Jika ia bertaubat dan ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yang yang ia ajarkan dan ia sebar, akan diampuni oleh Allah
Berikut beberapa dalil adanya DOSA JARIYAH
Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadita berikut:
“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan DOSA ORANG YANG MELAKUKAN SESUDAHNYA, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” [HR.MUSLIM]
Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan menanggung dosa orang yang mengikutinya.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan MEMIKUL DOSA-DOSA ORANG YANG MEREKA SESATKAN, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)
Pernah share foto membuka aurat di media sosial dan tersebar serta dilihat oleh laki-laki
Pernah mengajarkan keburukan dan memberi contoh, ia belum bertaubat dan belum memperbaiki dan membenarkan ajaran yang tersebar tersebut
Jika ia bertaubat dan ikhlas, berusaha menghilangkan dosa yang yang ia ajarkan dan ia sebar, akan diampuni oleh Allah
Berikut beberapa dalil adanya DOSA JARIYAH
Sebagaimana ada amal jariyah maka ada juga dosa jariyah sebagaimana dalam hadita berikut:
“Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang hasanah (baik) dalam Islam maka baginya pahala dari perbuatannya itu dan pahala dari orang yang melakukannya sesudahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang buruk, maka baginya dosanya dan DOSA ORANG YANG MELAKUKAN SESUDAHNYA, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun.” [HR.MUSLIM]
Demikian juga Allah berfirman bahwa orang yang mengajarkan atau mencontohkan perbuatan dosa, ia akan menanggung dosa orang yang mengikutinya.
“Mereka akan memikul dosa-dosanya dengan penuh pada Hari Kiamat, dan MEMIKUL DOSA-DOSA ORANG YANG MEREKA SESATKAN, yang tidak mengetahui sedikit pun (bahwa mereka disesatkan). (QS. an-Nahl: 25)
Kehidupan kita di dunia ini pasti akan memberikan dampak setelah kita mati dan meninggalkan jejak kebaikan atau keburukan.
Dampak inilah yang dimaksud dalam ayat:
“Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati, dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan, dan bekas-bekas (dampak) yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasin: 12)
Cara bertaubat dari DOSA JARIYAH
Yaitu dengan cara bersungguh-sungguh bertaubat, jika sudah menyebarkan kejelekan, maka berusaha menghilangkannya dan mencari agar dihapus. Jika sudah mengajarkan, maka berusaha memperbaiki dan menyebarkan koreksi dari kesalahan yang ia sebar.
Jika sudah berusaha mencari, tapi yang kita sebarkan tidak ditemukan, semoga ini dimaafkan karena sudah di luar kemampuan hamba dan bertakwa semampu kita:
Allah berfirman,
“Allah tidak membebani jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya.” (Al-Baqarah ayat 286)
Wallahu a'lam
(Sumber:MuslimAfiyah)
Oleh: Mutiara Risalah Islam
Tidak ada komentar: