Pentingnya Kesehatan Jasmani Terhadap Buah Hati (anak)

Pentingnya Kesehatan Jasmani

Tidaklah diragukan bahwa di antara faktor kebaikan anak, dia menjadi shalih dan shalihah adalah bila badan dan hati mereka sehat. Bukankah anak ketika badannya sehat lebih semangat menjalankan shalat, membaca al-Quran dan beribadah lainnya daripada ketika sedang sakit? Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam telah bersabda,

الْمُؤْمِنُ الْقَوِيُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِي كُلٍّ خَيْرٌ
“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada orang mukmin yang lemah. Masing-masing memang terdapat kebaikan.” (HR. Muslim: 1849)

Maka pemeliharaan kesehatan badan sangat penting bagi anak. Hendaknya orang tua memaklumi, bahwa anak kecil badannya masih lemah, kulitnya mudah lecet, tulangnya mudah patah, pikirannya belum normal, tidak tahu hal yang mengganggu fisiknya, kemampuan berikhtiar untuk menuju badan sehat belum ada. Mereka banyak tingkah tanpa kontrol. Tentu bila ini kita biarkan maka kesehatan mereka akan terganggu. Karena itu kita jumpai anak kecil lebih sering sakit daripada ketika sudah besar. Itu karena kesehatan mereka kurang terkontrol. Jika bukan orang tua yang membantu pemeliharaan kesehatan badan mereka, siapa lagi?

Kita tahu bahwa makan dan minum di antara sebab badan anak kita sehat. Karena itu Allah Azza wajalla menyuruh kita agar makan dan minum. Firman-Nya:

كُلُوا وَاشْرَبُوا مِنْ رِزْقِ اللَّهِ
Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah. (QS. al-Baqarah: 60)

Syaikh Abdur-Rahman as-Sa’di berkata, “Ayat ini menunjukkan kita hendaknya makan dan minum, tidak boleh meninggalkannya.” (Tafsir al-Karimir Rahman: 1/287)

Lalu siapakah yang bertanggung jawab atas kebutuhan anak agar badan mereka sehat? Tidak lain adalah orang tua. Orang tua wajib menafkahi mereka dan memelihara kesehatan mereka.

Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu secara maruf. (Lihat QS. al-Baqarah: 233)

Begitulah indahnya pendidikan di dalam Islam, kesehatan anak dibebankan kepada kedua orang tuanya. Jika orang tua mampu menafkahi anaknya, tapi dia tidak mau menafkahinya, maka dia berdosa. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يَحْبِسَ عَمَّنْ يَمْلِكُ قُوتَهُ 
“Cukuplah dosa seseorang karena tidak memberi makan orang yang menjadi tanggungannya.” (HR. Muslim: 888)

Maka anak sangat butuh makanan sehat. Namun, makanan yang menyehatkan badan tidak harus mahal dan enak rasanya, tetapi makanan yang sehat adalah:

1 ▪ Makanan yang halal

Maksudnya makanan yang dzat-nya dihalalkan oleh Allah dan Rasulullah, karena hanya Allah yang paling tahu makanan yang menyehatkan hamba. (Lihat QS. al-Baqarah: 168)

2 ▪ Makanan dari hasil yang halal

Anak hendaknya tidak diberi makan dari hasil yang haram, karena akan mengganggu kesehatan badan dan ibadahnya. Bahkan tidak akan terkabul doanya. Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:

“… sementara makanan orang itu haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan sumber makanannya haram, bagaimana mungkin doanya dikabulkan?” (HR. Muslim: 543)

3 ▪ Makanan yang tidak merusak kesehatan

Allah Azza wajalla tidak hanya memerintahkan kita makan makanan yang halal, akan tetapi harus yang 'thayyiban' (yang baik untuk badan) juga.

Ibnu Katsir berkata,"Makanan yang baik adalah makanan yang tidak merusak badan dan tidak merusak akal." (Tafsir Ibnu Katsir: 1/478)

4 ▪ Makanan menjadi sehat bila tidak berlebih-lebihan

Allah Ta’ala berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Dan makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (QS. al-A’rāf: 31)

5 ▪ Makanan yang lembut dan menyehatkan badan anak

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mentahnik, yaitu mengunyah kurma sampai lembut lalu memasukkan ke mulut anak yang baru lahir yang bernama Abdullah bin Zubair Radhiallahu ‘anhuma. Ini menunjukkan boleh bagi anak kecil diberi makan selain dari ASI, tetapi makanan yang diberikan hendaknya yang lembut juga.

6 ▪ Makanan basi dan berdebu terkadang mengganggu kesehatan anak

Sebaiknya anak dijauhkan dari makanan basi dan berdebu, karena bisa mengganggu kesehatannya. Anak mungkin akan sakit perut. Demikian juga makanan yang terkena debu, terkadang mengakibatkan batuk.

Demikianlah kiat agar kesehatan anak kita senantiasa terjaga, semoga dengan sehatnya jasmani dan rohani dapat melahirkan para generasi robbani. Aamiin...

Semoga bermanfaat.

Oleh: Ust. Aunur Rofiq bin Ghufron, Lc
Diterbitkan oleh: Lajnah Dakwah Yayasan Maribaraja
artikel maribaraja.com

Tidak ada komentar: