Sudah menjadi fithrah manusia, jika mengalami atau tertimpa suatu
musibah, maka dia akan berusaha menyelamatkan diri dengan segala cara yang
mungkin dilakukannya. Namun, ada juga sebagian orang yang pasrah, berputus asa
dan tidak mau mencari jalan keluar, akhirnya kebinasaan menjadi pungkasannya.
Ada juga yang tidak menyadari dirinya sedang dalam musibah, sehingga tidak
tergerak untuk mencari solusi, akhirnya penyesalan pun tak terelakkan.
Pada saat ini, banyak sekali bahaya yang mengintai kita sebagaimana
yang dikabarkan oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam banyak
hadits tentang fitnah akhir zaman. Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam
sebagai rasul yang penuh kasih sayang kepada umatnya, tidak hanya
memberitahukan tentang fitnah ini saja, tapi juga memberitahukan solusinya.
Al-Qur'ân dan sunnah Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam merupakan solusi
yang tidak bisa ditawar-tawar. Kalau tidak, kesengsaraan mesti akan menimpa.
Allâh Azza wa Jalla befirman :
Jika datang kepadamu petunjuk dari-Ku, maka barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku,
ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka. Dan barangsiapa berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan
menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". Berkatalah ia,
"Ya Rabbku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal
aku dahulunya adalah seorang yang melihat ?" Allâh berfirman,
"Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu
melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan".
[Thaha/20:123-126]
Kini, fitnah-fitnah itu sudah banyak sekali disekitar kita, siap
menerkam siapa saja yang lalai. Oleh karena itu, hendaknya kita senantiasa
waspada dan menjaga diri.
Diantara ujian-ujian itu adalah ujian harta. Diriwayatkan dari Ka'ab
bin 'Iyadh Radhiyallahu anhu, dia mengatakan, "Aku pernah mendengar
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَإِنَّ فِتْنَةَ أُمَّتِي الْمَالُ
Sesungguhnya masing-masing umat itu ada fitnahnya dan fitnah bagi
umatku adalah harta [HR. Ahmad, Tirmidzi dan Ibni Hibbân dalam shahihnya]
Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
فَوَاللَّهِ مَا الْفَقْرَأَخْشَى علَيْكُمْ وَلَكِنِّي أَخْشَى أَنْ تُبْسَطَ عَلَيْكُمْ الدُّنْيَا كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا وَتُهْلِكَكُمْ كَمَا أَهْلَكَتْهُمْ
Demi Allâh ! Bukan kefakiran yang saya khawatirkan atas kalian, namun
yang saya khawatirkan adalah kalian diberi kemakmuran dunia sebagaimana pernah
diberikan kepada umat sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba sebagaimana
mereka. Sehingga akhirnya dunia menyebabkan kalian binasa sebagaimana mereka.
[HR. Bukhâri dan Muslim]
Harta itu ujian dari semua sisi. Dimulai saat mengumpulkan dan
mengembangkannya, kesibukan ini sering melalaikan seseorang dari beribadah
kepada Allâh Azza wa Jalla . Juga kegemaran menumpuk harta yang tidak pernah
bisa mencapai titik klimaks, diperparah lagi dengan prilaku menghalalkan segala
cara demi memenuhi ambisinya. Harta juga menjadi fitnah atau musibah bagi yang
empunya saat harta dibelanjakan di jalan yang tidak dibenarkan syari'at atau
enggan mengeluarkan zakat yang menjadi kewajibannya. Akibatnya, berbagai
keburukan pun bermunculan akibat harta.
Dalam hadits riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لَايُبَالِي الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ أَ مِنْ حَلَالٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ
Sungguh akan datang suatu masa, saat itu manusia tidak lagi peduli
dengan cara apa dia menghasilkan harta, apakah dari sesuatu yang halal ataukah
haram ! [HR. Bukhâri]
Diantara ujian yang juga ada pada saat ini yaitu keburukan yang datang
melalui media elektronik dan media cetak. Karya tulisan menyesatkan, foto dan
gambar wanita dengan dandanan seronok, nyanyian pembangkit nafsu syahwat,
pentas yang sering membuat suatu keburukan menjadi tidak jelas bahkan
membalikkan fakta, yang buruk dianggap bagus dan indah, semuanya ada di media.
Terkadang suatu yang tidak pantas ikut serta ditayangkan, seperti cara mencuri
atau aksi kriminal lainnya.
Semua keburukan ini ditayangkan di berbagai channel tv, baik dalam maupun luar negeri dan dengan mudah bisa diakses lewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.
baca juga: bagaimana sifat dan ciri ciri dajjal
Semua keburukan ini ditayangkan di berbagai channel tv, baik dalam maupun luar negeri dan dengan mudah bisa diakses lewat internet. Sehingga betapa sedih hati dan tercabiknya hati kita ketika mendengar berbagai perbuatan kriminal yang dilakukan oleh para pelajar yang bahkan diantara mereka sangat muda belia dan seakan tidak bisa dipercaya kalau dia melakukan kriminalitas yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh orang dewasa.
baca juga: bagaimana sifat dan ciri ciri dajjal
Sebagian orang, na'udzu billah, merasa tidak cukup dengan berbagai
keburukan di atas, dia menambahkannya dengan membeli atau menyewa kaset CD film
porno yang sangat tidak layak lalu diputar di tengah keluarganya. Tidakkah dia
tahu keburukan di sekitarnya sudah begitu banyak meski dia tidak menghendaki
keburukan itu datang ke rumahnya ? Ataukah dia merasa keburukan itu belum
lengkap ? na'udzu billah. Dimanakah rasa cemburu itu dicampakkan ? Tidakkah
para penyebar keburukan ini takut ketika mereka dimintai pertanggungjawaban
atas beragam keburukan yang diakibatkan keburukannya ? Semoga Allâh Azza wa
Jalla memberikan hidayah kepada kita semua untuk tetap istiqamah di atas jalan
yang telah tetapkan syari'at.
Saat ini, betapa banyak rumah kaum Muslimin yang seharusnya bersinar
dengan dzikrullah justru hampa darinya. Rumah-rumah itu menjadi tempat yang di
senangi setan dan di jauhi para Malaikat pembawa rahmat. Bahkan ada yang
lancang mengundang para pemuda untuk serta begadang, pentas atau menghidupkan
budaya yang bertentangan dengan nilai agama.
Ini merupakan fitnah besar yang menimbulkan kekhawatiran yang harus
kita waspadai. Kita wajib menjaga anak-anak kita agar tidak terjebak dalam
perangkap setan. Hendaklah kita senantiasa memohon pertolongan kepada Allâh
agar kita diberik kekuatan dan kesabaran.
Diantara ujian yang juga sangat mengkhawatirkan pada zaman ini yaitu
fitnah yang ditimbulkan kaum wanita. Dalam hadits yang diriwayatkan Usâmah bin
Zaid Radhiyallahu anhu Radhiyallahu anhuma, beliau Radhiyallahu anhu
mengatakan, "Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِ يفِتْنَةً هِيَ أَضَرُّعَلَى الرِّجَالِ مِنْ النِِِِِِِِِِّسَاء
Saya tidak meninggalkan satu fitnah yang lebih berbahaya bagi kaum
lelaki selain (ujian) wanita [HR. Bukhâri dan Muslim]
Ujian yang diakibatkan prilaku kaum wanita pada masa ini semakin parah,
karena prilaku sebagian wanita yang tidak merasa malu sema sekali. Dengan dalih
mengikuti perkembangan zaman, mereka mengenakan pakaian tipis nan ketat,
sehingga bentuk anggota tubuh mereka nampak dengan jelas.
Ada juga yang berdalih untuk menambah penghasilan, semua dilakukan
tanpa memperhatikan rambu-rambu yang telah ditetapkan syari'at. Akibatnya,
bukan kebaikan yang timbul namun sebaliknya. Berbagai media massa, sekan tidak
pernah sepi dari perbuatan kriminal akibat dari ujian ini. Tidakkah kita mau
mengambil pelajaran dari berbagai peristiwa menyedihkan ini ? Akankah kita
membiarkan diri kita, saudara atau keluarga kita terjebak dalam ujian ini ?
Diantara ujian yang juga harus diwaspadai adalah ujian yang merupakan
efek negatif dari era informasi. Arus informasi yang lancar dan cepat
menjadikan batas antar Negara seakan tidak ada. Suara dan gambar bisa
ditransfer dalam hitungan detik. Banyak faidah yang bisa kita ambil darinya.
Namun kita tidak boleh lengah, karena setan dan musuh-musuh Allah tidak pernah
tinggal diam. Mereka akan memanfaatkan semua fasilitas modern ini untuk
menyebarkan keyakinan rusak dan kebiasaan buruk mereka serta untuk menjaring
mangsa. Semoga Allah Azza wa jalla menjaga kita dan keluarga kita dari segala
keburukan yang disebarkan oleh setan dan musuh-musuh Allah Azza wa Jalla itu.
Namun ujian yang paling besar dan paling berbahaya bagi kaum Muslimin
yang selalu kita waspadai yaitu ujian dajjal yang akan datang menjelang hari
kiamat. Maka hendaklah kita senantiasa waspada dan menjaga diri serta keluarga
kita. Hendaklah kita memperbanyak do'a kepada Allâh Azza wa Jalla agar
senantiasa menjaga kita dari keburukan berbagai fitnah ini.
Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan, "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji
lagi ? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka,
maka sesungguhnya Allâh mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia
mengetahui orang-orang yang dusta. [al-Ankabut/29:1-3]
(Diangkat dari Al-Khuthab Al-Minbariyah, Shâlih Fauzân bin ‘Abdullâh
al-Fauzân, 2/415)
[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 11/Tahun XIV/1432H/2011.
Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8
Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-858197 Fax 0271-858196]
Tidak ada komentar: