sedikit sekali manusia yang pandai mensyukuri nikmat allah

Ada seorang  dermawan yang dari atas gedung menebar uang sebanyak:
Rp. 5.000,-
Rp. 10.000,-
Rp. 20.000,-
Rp. 50.000,-
Rp. 100.000,-

Di bawah gedung, berkerumun banyak orang yang sibuk. Mereka saling berebut memunguti uang yang berserakan "TANPA ADA YANG PEDULI" sumber uang itu dari SIAPA.

dermawan menebar uang
Suatu saat, Sang Dermawan naik lagi ke atas gedung tersebut dan kali ini beralih menebar krikil-krikil kecil ke dalam kerumunan orang yang ada di bawah. Sontak terjadi keramaian. Ada yang terkena di kepala, bahu, tangan, punggung dan anggota tubuh lainnya. Mereka panik dan marah, menengadah ke atas berusaha "MENCARI TAHU" dari mana sumber dari kerikil-kerikil tersebut dijatuhkan?

Itulah sikap dari kebanyakan manusia, saat BERKAH (hal yang menguntungkan) datang, semua sibuk tanpa peduli siapa yang memberi dan sedikit sekali yang mampu berterima kasih dan mau mengucap syukur atas keberkahan tersebut.

Namun saat masalah datang, maka semua akan spontan mencari sumber masalah dan biang keroknya. Mereka akan serta-merta marah dan menyalahkan orang lain tanpa mau cari solusi lagi. "Apakah kita hanya mau menerima yang baik saja, tetapi tidak mau menerima yang buruk ?"

Tanpa mau tahu bahwa hidup ini sebenarnya sudah satu paket, baik dan buruk, senang dan susah, semuanya satu kesatuan yang tak mungkin terpisahkan. Bila suatu ketika kita "kena giliran" menjalani hal-hal buruk dan susah, maka jalanilah dengan tabah dan tetap bersyukur, karena hanya itu kuncinya.

Semoga  bermanfaat....

reshare from group dakwah via whatsapp

Tidak ada komentar: