Kata “أَمَّا بَعْدُ” sering kita dengarkan setiap kali seseorang menyampaikan pengantar khotbah.
Bisa juga diungkapkan dengan: “وَبَعْدُ” .
Keduanya bermakna sama, yaitu: “adapun selanjutnya”.
Kalimat ini disebut “فَصْلُ الخِطَابِ” (kalimat pemisah).
📓Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan, “Orang yang pertama kali mengucapkan ‘amma ba’du’ adalah Nabi Daud ‘alaihis salam, dan itu adalah fashlul khitab.”
(Al-Awail Ibni Abi Ashim, no. 188; Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40)
Allah Ta'la berfirman :
Keduanya bermakna sama, yaitu: “adapun selanjutnya”.
Kalimat ini disebut “فَصْلُ الخِطَابِ” (kalimat pemisah).
📓Diriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu bahwa beliau mengatakan, “Orang yang pertama kali mengucapkan ‘amma ba’du’ adalah Nabi Daud ‘alaihis salam, dan itu adalah fashlul khitab.”
(Al-Awail Ibni Abi Ashim, no. 188; Al-Awail Ath-Thabrani, no. 40)
Allah Ta'la berfirman :
وَشَدَدْنَا مُلْكَهُ وَآتَيْنَاهُ الْحِكْمَةَ وَفَصْلَ الْخِطَاب
“Kami kuatkan kerajaannya serta Kami berikan ilmu dan fashlul khitab.” (Q.s. Shad: 20)
- Kalimat ini digunakan untuk memisahkan mukadimah dengan isi dan tema khotbah.
Ini merupakan bagian dari perhatian seseorang terhadap ceramah yang disampaikan.
Demikian keterangan oleh Syekh Muhammad Bin Shaleh Al-'Utsaimin dalam kitab Asy-Syarhul Mumti’, 1:7, dan kitab Alkalimat Assadidah Syarh Albidayah Fil Aqidah oleh Syekh Khalid Mahmud Aljuhani -hafizhahumallaah-
- Kalimat ini digunakan untuk memisahkan mukadimah dengan isi dan tema khotbah.
Ini merupakan bagian dari perhatian seseorang terhadap ceramah yang disampaikan.
Demikian keterangan oleh Syekh Muhammad Bin Shaleh Al-'Utsaimin dalam kitab Asy-Syarhul Mumti’, 1:7, dan kitab Alkalimat Assadidah Syarh Albidayah Fil Aqidah oleh Syekh Khalid Mahmud Aljuhani -hafizhahumallaah-
Tidak ada komentar: